Sebanyak 500 orang mengikuti Pabbajja Samanera Sementara di Candi Borobudur. Mereka bersiap melaksanakan ritual ”thudong” melintasi empat candi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Umat Buddha, yang menjadi peserta Pabbaja Samanera Sementara Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI) 2023, tahun ini dijadwalkan menjalani ritual thudong, Rabu (27/12/2023). Thudong menjadi perjalanan ritual para bhante dengan berjalan kaki menempuh ribuan kilometer.
Thudong masuk dalam rangkaian kegiatan Pabbajja Samanera Sementara. Ritual itu akan dilakukan dengan menempuh jarak sekitar 13 kilometer. Jalurnya melintasi empat candi di Kabupaten Magelang, yaitu Candi Ngawen di Kecamatan Muntilan, Candi Mendut di Kecamatan Mungkid, dan Candi Pawon serta Candi Borobudur di Kecamatan Borobudur.
Ketua Panitia Pabbajja Samanera Sementara MBMI 2023 Fatmawati mengatakan, selain untuk pelatihan mental dan spiritual, thudong kali ini sengaja diselenggarakan untuk memopulerkan candi-candi sebagai destinasi wisata.
”Mendukung program pemerintah, penetapan destinasi superprioritas di kawasan Borobudur, kami pun ingin mengangkat nama candi-candi lain sebagai destinasi yang juga menarik untuk dikunjungi wisatawan dari dunia internasional,” ujarnya, saat ditemui, Minggu (17/12/2023) sore.
Thudong pada Rabu (27/12/2023) akan dimulai pukul 04.00 WIB. Mengingat rute perjalanan yang cukup jauh, thudong kali tidak diwajibkan. Ritual juga dibatasi hanya diikuti oleh mereka yang benar-benar sehat dan kuat secara fisik.
Pabbajja Samanera Sementara adalah kegiatan pelatihan bagi calon bhante. Pelatihan diikuti umat Buddha dari kalangan awam. Berlangsung di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, selama 13 hari mulai dari 16 hingga 28 Desember 2023.
Pelatihan ini bisa menjadi bekal bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan menjadi bhante. Bagi masyarakat umum, hasil dari pelatihan diharapkan bisa menjadi bekal untuk hidup sebagai pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Digelar menjadi semacam pesantren kilat, Pabbajja Samanera Sementara kali ini digelar sebagai kegiatan positif untuk mengisi liburan akhir tahun. Sekitar 500 orang dari sejumlah daerah di seluruh penjuru Nusantara mengikutinya.
Ketua MBMI Agus Jaya mengatakan, peserta berdatangan dari berbagai kalangan usia. ”Peserta termuda berusia delapan tahun, dan kali ini peserta tertua yang kami terima berusia 101 tahun,” ujarnya.
Pabbaja Samanera Sementara diisi berbagai kegiatan. Minggu (17/12/2023), digelar acara potong rambut. Tidak hanya memotong rambut di kepala, pemotongan juga dilakukan pada kumis dan alis. Pemotongan rambut ini dilakukan oleh anggota keluarga dari peserta.
Bagi umat Buddha, rambut adalah simbol dari mahkota. Acara pemotongan rambut mengingatkan setiap orang yang ingin menjadi bhante harus siap melepaskan sifat-sifat keduniawian.
Selain tidak memiliki rambut, bhante juga harus siap berpenampilan sederhana. Misalnya hanya dengan mengenakan dua lapis kain, atau membawa bekal mangkok untuk tempat makanan.