Layani Pemudik Natal dan Tahun Baru di NTT, Pelni Tambah Rute KM Lambelu
Selama periode libur Natal dan Tahun Baru, mulai 18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024, Pelni mengoperasikan 26 kapal penumpang dan 42 kapal perintis. Total kapasitas yang tersedia 51.296 tempat duduk.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
LARANTUKA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik selama musim libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, PT Pelni menambah rute pelayaran KM Lambelu. Penambahan rute itu diberlakukan untuk perjalanan kapal di Provinsi Nusa Tenggara Timur, salah satu daerah tujuan mudik.
Arfah Yusuf, Kepala Pelni Cabang Larantuka, di Kabupaten Flores Timur, NTT, mengatakan, dengan penambahan rute itu, pada 21 Desember dan 30 Desember KM Lambelu tidak mengakhiri pelayaran di Pelabuhan Larantuka. Kapal dengan daya angkut penumpang maksimal 2.000 orang itu akan melanjutkan pelayaran ke Kota Kupang.
”Dalam perkiraan Pelni, kebutuhan masyarakat untuk mudik ke daerah itu sangat tinggi. Kami juga memilih melakukan penambahan rute menjelang Natal dan Tahun Baru sehingga dari sisi waktu benar-benar sesuai dengan harapan pemudik,” ucapnya, Minggu (17/12/2023).
Perantau asal NTT yang bekerja di sejumlah daerah di Pulau Kalimantan ataupun yang menjadi tenaga kerja Indonesia di Sabah, Malaysia, banyak yang memilih pulang merayakan Natal di kampung halaman. Mereka menggunakan kapal dengan rute dari Pelabuhan Balikpapan atau Pelabuhan Nunukan di Kalimantan.
Namun, banyak pula yang tidak pulang lantaran jadwal kapal tidak tepat. Sering kali kapal tiba di tempat tujuan beberapa hari setelah selesai perayaan Natal. Dengan adanya penyesuaian jadwal kali ini, para pemudik Natal dan Tahun Baru sangat terbantu.
Bukan hanya pemudik dari luar NTT, penambahan rute Larantuka-Kota Kupang pergi-pulang juga membantu banyak pemudik di dalam wilayah NTT. Perantau asal Larantuka dan sekitarnya yang bekerja di Kota Kupang dan sekitarnya bisa memilih KM Lambelu.
Perantau asal NTT yang bekerja di sejumlah daerah di Pulau Kalimantan ataupun yang menjadi tenaga kerja Indonesia di Sabah, Malaysia, banyak yang memilih pulang merayakan Natal di kampung halaman. Mereka menggunakan kapal dengan rute dari Pelabuhan Balikpapan atau Pelabuhan Nunukan di Kalimantan.
Marsel Bahi (30), perantau asal Pulau Adonara yang kini bekerja di Kupang, mengatakan akan menggunakan KM Lambelu yang diperkirakan berlayar dari Pelabuhan Tenau Kupang ke Pelabuhan Larantuka pada 22 Desember. Tiba di Larantuka, ia menyeberang ke Adonara.
Menurut dia, berlayar dengan kapal Pelni lebih aman di tengah potensi gelombang tinggi yang biasa terjadi menjelang akhir tahun. Pelayaran dengan Pelni lebih terjadwal.
”Perkiraan tiba di kampung paling cepat dua hari sebelum Natal. Ini waktu yang tepat,” ucapnya.
Cerilus (37), pemudik dengan tujuan Maumere, Kabupaten Sikka, juga memilih menggunakan KM Lambelu. Setelah tiba di Larantuka, ia akan menggunakan bus ke Maumere dengan waktu tempuh paling lama 3,5 jam.
Bagi dia, kapal menjadi jalan keluar di tengah tingginya harga tiket pesawat menjelang akhir tahun. Harga tiket pesawat dari Kupang ke Maumere sekitar Rp 1,3 juta. Jika menggunakan kapal, kemudian dilanjutkan dengan bus, ia hanya mengeluarkan uang paling banyak Rp 250.000. Dengan demikian, biaya itu jauh lebih murah.
Seperti diberitakan sebelumnya, selama periode libur Natal dan Tahun Baru mulai 18 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024, Pelni mengoperasikan 26 kapal penumpang dan 42 kapal perintis dengan total kapasitas sebanyak 51.296 seat.
Diperkirakan total penumpang yang melakukan perjalanan selama periode tersebut mencapai 598.276 orang atau naik 17 persen dibandingkan dengan tahun 2022-2023, yakni sebesar 510.792 orang.
Berdasarkan data Pelni, jumlah penumpang pada periode Natal dan Tahun Baru tahun 2019-2020 sebanyak 626.824 orang, tahun 2020-2021 sebanyak 113.823 orang, tahun 2021-2022 sebanyak 281.475 orang, dan tahun 2022-2023 sebanyak 510.792 orang (Kompas, 11/12/2023).