BNN Banyumas Razia Narkoba Tempat Indekos di Purwokerto
Razia dan tes urine di indekos digencarkan BNN di Purwokerto, Jawa Tengah, untuk menekan penyalahgunaan narkoba.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Mes pemandu lagu karaoke dan indekos di sekitar kampus di Purwokerto, Jawa Tengah, menjadi sasaran razia narkoba dan tes urine Badan Narkotika Nasional Kabupaten Banyumas. Sepanjang 2023, dari empat kali tes di tempat-tempat rawan itu, dua orang positif mengonsumsi narkoba dan diminta menjalani rehabilitasi.
Senin (11/12/2023) pagi, razia dilakukan di mes pemandu lagu di sekitar Taman Kota Andhang Pangrenan, Purwokerto. Kaget dengan razia itu, sejumlah perempuan dan laki-laki lalu diminta bergiliran mengisi biodata dan diambil tes urinenya. Ada sembilan orang diperiksa dan hasilnya semua negatif narkoba.
Fiki (30), koordinator pemandu lagu di mes itu, ia bersyukur tidak ada anak buahnya yang mengonsumsi narkoba. Meski bekerja di tempat rawan, dia selalu mengingatkan anak buahnya menjauhi narkoba.
”Aman. kami tidak ke situ (narkoba). Kami saling mengingatkan jangan sampai (terjerat narkoba),” kata Fiki.
Selanjutnya, razia dilakukan di kawasan indekos di Glempang, Purwokerto Utara, dan di Jalan Haji Madrani, Kelurahan Grendeng, Purwokerto Utara. Beberapa kali tim kesulitan membangunkan penghuni kos.
Petugas BNN harus melongok lewat lubang ventilasi dan menggedor-gedor pintu. Di beberapa kamar, mereka bahkan harus mematikan listrik agar penghuninya keluar.
Ketua Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Banyumas Wicky Sri Erlangga mengatakan, kali ini 48 orang menjalani tes dan semua hasilnya negatif. Namun, dia mengatakan, pihaknya tetap waspada dan siaga guna menyulitkan peredaran dan penggunaan narkoba.
”Kami sudah memetakan tempat-tempat rawan yang diduga terdapat komunitas atau masyarakat yang pekerjaannya rawan penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.
Menurut Wicky, sepanjang 2023, pihaknya sudah melakukan empat kali tes urine dan razia di tempat-tempat rawan. Ada dua orang positif psikotropika dan mengonsumsi ganja. Mereka lantas menjalani rehabilitasi.
”Harapannya, mereka bisa menghentikan kebiasaan mereka mengonsumsi narkoba,” ujar Wicky.