Masa Liburan, Terminal dan Tempat Penimbangan Kendaraan Dialihfungsikan Jadi ”Rest Area”
Sebagian UPPKB dan terminal akan dialihfungsikan sebagai ”rest area”. Hal ini dilakukan sebagai bagian upaya mengantisipasi terjadinya kemacetan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Selama liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, sebagian terminal dan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor dialihfungsikan sebagai rest area. Hal ini akan dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengantisipasi kemacetan.
Direktur Prasarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan Toni Tauladan mengatakan, pengalihfungsian Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) ini sekaligus dilakukan untuk tetap memfungsikan unit ini selama pembatasan kendaraan pengangkutan barang diberlakukan selama musim liburan Natal dan Tahun Baru.
”Karena tidak ada lagi kendaraan pengangkutan barang yang melintas dan perlu ditimbang, maka nantinya sebagian UPPKB direncanakan dialihfungsikan sebagai rest area di luar jalur tol, khususnya untuk kendaraan roda dua,” ujarnya, saat ditemui dalam peluncuran Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) di Terminal Tidar, Kota Magelang, Kamis (7/12/2023).
Sekalipun direncanakan untuk roda dua, jika memang kapasitasnya masih memungkinkan, nantinya kendaraan roda empat juga bisa ditampung di UPPKB. Dengan upaya ini, UPPKB diharapkan dapat menjadi buffer saat terjadi kemacetan.
Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto mengatakan, sebagian terminal juga akan difungsikan sebagai rest area. ”Pengalihfungsian terminal sebagai rest area ini diharapkan dapat mendukung fungsi dari rest area lainnya yang telah disiapkan,” ujarnya.
Dalam masa liburan Natal dan Tahun Baru ini, arus kedatangan dan arus kepulangan pemudik terbagi menjadi dua periode. Arus kedatangan untuk libur Natal diprediksi mulai terjadi pada 22 Desember hingga 24 Desember 2023, sedangkan arus balik setelah Natal diprediksi akan terjadi pada 26-27 Desember 2023.
Sementara itu, pada masa arus mudik untuk Tahun Baru diprediksi akan terjadi pada 29-30 Desember 2023, sedangkan arus balik setelah perayaan Tahun Baru diprediksi akan terjadi pada 1-2 Januari 2024.
Pergerakan kendaraan di masa liburan Natal dan Tahun Baru selama 19 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 diprediksi 35 persen adalah mobil, lebih dari 17 persen dilakukan dengan sepeda motor, dan lebih dari 40 persen lainnya dilakukan dengan angkutan umum.
Kepala Subdirektorat Pengendalian Operasional Direktorat Lalu Lintas Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengatakan, pada masa liburan seperti Natal dan Tahun Baru, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya angkutan bus ilegal yang kerap ikut beroperasi menarik penumpang.
Angkutan bus ilegal yang tidak memiliki izin operasional termasuk izin trayek ini, biasanya akan memikat penumpang dengan menawarkan harga tiket lebih murah dari rata-rata harga tiket yang ditawarkan armada bus lainnya.
”Harga bisa murah, tetapi faktor keamanannya tidak bisa dijamin karena kita sendiri tidak tahu apakah bus tersebut dirawat dengan benar atau tidak,” ujarnya.
Pada tahun 2022 misalnya, sekitar 35 persen angkutan bus yang beroperasi adalah bus ilegal. Bus-bus tanpa izin operasional ini biasanya muncul karena adanya bus yang dijual oleh perusahaan otobus (PO) kepada perseorangan, yang kemudian langsung mengoperasikannya tanpa mengurus izin terlebih dahulu.
Komisaris PO Santoso, Rendy Hartono Putra Sani, mengatakan, saat ini pengguna bus berkurang, sedangkan pesaing semakin banyak karena perusahaan bus bertambah. Sementara itu, di tengah kondisi tersebut, situasi menjadi makin tidak menyenangkan karena banyak angkutan bus beroperasi secara ilegal. Salah satu contoh kasus adalah satu PO yang sebenarnya hanya memiliki satu izin trayek, kemudian nekat menjalankan lima hingga enam trayek pada saat-saat tertentu.
Pada musim liburan Natal dan Tahun Baru, Rendy menuturkan, pengguna angkutan bus juga cukup ramai. Sebagian perusahaan bus, menurut dia, sudah menerima pemesanan tiket penumpang sejak tanggal 15 Desember 2023. Namun, puncak keramaian angkutan bus diprediksikan baru akan terjadi pada 22 Desember 2023.