Medan ekstrem lereng Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menanti 2.968 peserta ajang Siksorogo Lawu Ultra 2023. Ajang ini digelar 2-3 Desember 2023.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG
·3 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS — Sebanyak 2.968 pelari trail bersiap mengikuti ajang Siksorogo Lawu Ultra 2023 di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu-Minggu (2-3/12/2023). Ajang tahun ini sekaligus menjadi medan Grand Final Asia Trail Master 2023 bagi pelari elite Asia.
Mereka akan menjelajahi tantangan jalur di lereng Gunung Lawu. Jumat (1/12/2023), para pelari berdatangan ke lokasi pusat lomba di Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka mengambil paket perlengkapan lomba (race pack) dan mengikuti technical meeting.
Ajang Siksorogo Lawu Ultra (SLU) 2023 dibagi dalam lima kategori. Kategori Grand Final Asia Trail Master dan kategori 80K umum sama-sama menempuh rute sejauh 80 kilometer. Ada pula kategori 50K, 30K, 15K, dan 7K.
Final Asia Trail Master, kategori 80K umum, dan kategori 50K digelar pada Sabtu. Adapun kategori 30K, 15K, dan 7K diselenggarakan Minggu.
Race Director SLU 2023 Furqoni Sya’bana, Jumat, mengatakan, lomba sudah siap digelar. Rute untuk seluruh kategori pun telah dipersiapkan beserta berbagai fasilitas penunjangnya. Sebanyak hampir 500 petugas dikerahkan, termasuk sekitar 300 marshal yang disebar di sepanjang jalur.
Untuk lari trail, SLU 2023 menjadi ajang dengan peserta terbanyak sejauh ini di Indonesia. Selain diikuti pelari dalam negeri, ada pula 65 peserta asing dari sembilan negara. Untuk Asia Trail Master, jumlah pesertanya masing-masing 50 orang untuk kategori putra dan putri.
SLU ini event paling banyak pesertanya untuk lari trail di Indonesia.
Furqoni mengatakan, jumlah peserta tahun ini di luar dugaan. Ini merupakan jumlah peserta terbanyak sejak ajangSLU pertama digelar 2018. Tahun lalu, peserta mencapai 2.063 orang.
”Awalnya kami targetkan jumlah peserta sekitar 2.000 orang, ternyata antusiasmenya tinggi hingga mencapai hampir 3.000 orang,” ucapnya.
Hal itu pun dibenarkan oleh Shindy Patricia, pelari putri yang mewakili Indonesia bersaing di Grand Final Asia Trail Master (ATM) 2023. Shindy saat ini menempati peringkat pertama klasemen seri kompetisi lari trail yang diakui secara internasional itu.
”SLU ini event paling banyak pesertanya untuk lari trail di Indonesia. Biasanya, event lain (jumlah pesertanya) di bawah 2.000,” ucapnya.
Untuk ajang final ini, Shindy mengatakan tidak ada persiapan khusus karena dia secara kontinu mengikuti series ATM sejak awal tahun. Ini adalah ajang lari trail ke-13 baginya tahun ini.
”Tantangan terbesar adalah cuaca. Kalau hujan, pasti licin, terutama di jalur-jalur turunan. Semoga besok tidak hujan,” ujarnya.
Meski begitu, dia optimistis bisa berbuat yang terbaik. ”Paling tidak, catatan waktunya bisa sama seperti tahun lalu,” katanya.
Selain atlet elite, ajang SLU 2023 juga menyedot minat pelari umum di berbagai kategori. Bahkan, ada yang baru pertama kalinya mengikuti ajanglari trail, seperti Hartono (50) dan Herlina (49). Pasangan suami-istri asal Jakarta ini mengikuti kategori 7K.
”Mau coba tantangan baru lari trail. Ada kepuasan hati kalau bisa menaklukkan medan,” ujar Hartono yang mengaku telah berlatih selama dua bulan untuk mengikuti ajang ini.
Pada ajang ini, kategori 7K menyajikan total elevasi 400 meter. Adapun kategori 15K menyajikan total elevasi 1.200 meter, kategori 30K (1.800 meter), kategori 50K (3.800 meter), dan kategori 80K (5.300 meter).