Mobil Masuk Jurang di Sumedang akibat Hilang Kendali, Tiga Tewas
Tiga orang meninggal setelah mobil yang mereka tumpangi masuk ke jurang di Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). Kecelakaan maut itu diduga akibat sopir hilang kendali.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
SUMEDANG, KOMPAS — Tiga orang tewas setelah mobil yang mereka tumpangi masuk ke jurang di Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023). Sopir diduga kehilangan kendali kendaraan di jalur rawan.
Kecelakaan terjadi pada Rabu pukul 05.30 WIB di Jalan Raya Tanjungsari–Rancakalong, Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong. Mulanya, kendaraan Toyota Avanza bernomor polisi B 1487 HKJ yang dikendarai Didan Mulyadi (24) melaju dari Tanjungsari ke Rancakalong.
Akan tetapi, ketika melintasi jalur tikungan dengan medan jalan sedikit menurun, kendaraan itu hilang kendali lalu oleng ke sebelah kanan. Mobil kemudian terperosok ke bawah permukaan jalan. Kendaraan berisi tiga orang itu pun jatuh ke jurang sedalam 25 meter.
Mobil kandas di kolam warga dengan posisi akhir terbalik. ”Kejadian itu mengakibatkan pengemudi kendaraan dan dua penumpangnya meninggal,” ucap Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Polres Sumedang Inspektur Dua Hendi Yusuf.
Selain Didan, korban tewas lainnya adalah Lia Astuti (24) dan Omah Tuti (60). Ketiganya masih satu keluarga dan berasal dari Rancakalong. Jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit setempat. Barang bukti mobil yang rusak parah itu telah dibawa ke Polres Sumedang.
Hendi mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi dalam kecelakaan tunggal itu. ”Diduga (pengemudi) tidak konsentrasi mengemudi sehingga kendaraan oleng ke sebelah kanan dan jatuh terperosok (ke jurang),” ucapnya.
Apalagi, sopir telah berkendara dari Jakarta selama beberapa jam sebelumnya. Hendi belum mengetahui pasti apakah korban meninggal akibat hantaman mobil atau terendam di kolam. Pihaknya masih mengumpulkan informasi dari saksi-saksi dan hasil pemeriksaan jenazah.
Kecelakaan di jalur Tanjungsari–Rancakalong bukan kali ini saja terjadi. Pada awal November 2021, misalnya, truk tronton menabrak tiga mobil dan empat sepeda motor saat melintas di medan jalan yang menurun di Tanjungsari. Akibatnya, empat orang meninggal (Kompas, 8/11/2023).
Pengamat transportasi dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Sony Sulaksono Wibowo, menilai, ada kemungkinan sopir kehilangan konsentrasi dalam kecelakaan itu. Apalagi, waktu kejadiannya pukul 05.30 WIB dan pengemudi berkendara dari Jakarta.
”Kondisi itu lagi capek-capeknyasehingga potensi kehilangan konsentrasi sangat tinggi. Ini akumulasi kelelahan,” ucap Sony. Padahal, jalur Tanjungsari–Rancakalong membutuhkan fokus pengemudi karena jalannya berkelok-kelok dengan medan menurun serta menanjak.
Menurut Sony, penambahan papan peringatan serta pembatas jalan tidak cukup untuk mencegah kecelakaan di jalur itu. Namun, lanjutnya, kewaspadaan pengemudi sangat penting. Pengendara diimbau mengukur kemampuan diri. Saat mengantuk atau lelah, mereka harus beristirahat.
”Jangan menganggap remeh, karena sudah dekat enggak usah istirahat. Banyak kasus kecelakaan, begitu sudah dekat tempat tujuan, kesadarannya malah menurun. Ini harus diwaspadai,” ujarnya.