Mulai Penat di Tahun Politik? Berlibur Saja ke Kota Batu
Bila penat, pelaku wisata Kota Batu bersiap menyambut Anda di libur akhir tahun yang bertepatan dengan tahun politik.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Pelaku wisata di Kota Batu, Jawa Timur, bersiap menyambut masa libur akhir tahun. Mereka berharap tahun politik dan segera dimulainya masa kampanye tidak banyak berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisata ke kota berhawa sejuk itu.
Seperti diketahui, Natal dan masa pergantian tahun 2023-2024 tinggal empat pekan lagi. Sebagian masyarakat sudah tidak sabar untuk berlibur, rehat sejenak dari kesibukan sehari-hari. Saat yang bersamaan, masa kampanye pemilu berlangsung pada 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024 dan pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi, Senin (27/11/2023), mengatakan, masa akhir tahun kali ini beririsan dengan kegiatan di tahun politik. Pihaknya pun berharap kegiatan politik tidak akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Meski demikian, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ada penurunan jumlah wisatawan pada masa kampanye.
”Biasanya saat masa kampanye ada penurunan jumlah wisatawan. Terus, pemerintah fokus anggarannya untuk persiapan pemilu. Uang yang berputar di masyarakat juga terpengaruh. Biasanya seperti itu, tetapi saya harap tidak terpengaruh,” katanya.
Secara terpisah, Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Grup (JTP) Titik S Arianto mengatakan, terkait tahun politik tahun 2024 rata-rata pelaku usaha belum bisa memprediksi apakah angka kunjungan wisata bakal melampaui target.
Pihaknya berharap situasi kondusif sehingga masyarakat tidak enggan keluar rumah untuk berwisata. ”Saat saya ngobrol dengan beberapa sponsor, mereka sama komentarnya. Jumlah kunjungan kemungkinan tidak bisa melebihi tahun 2023 atau paling tidak sama dengan tahun 2023,” ucapnya.
Yang melegakan, lanjut Titik, masa kampanye hanya berlangsung dua bulan. Beda dengan dulu yang waktunya lebih panjang. Begitu pula pemilu yang berlangsung pada Februari sehingga masih ada sisa waktu 10 bulan bagi pelaku wisata untuk menggeber paket wisata dan event pada tahun 2024 jika pemilu hanya berlangsung satu putaran.
Harapan kita, mereka dari penatnya politik bisa berlibur di sini.
Senada dengan pelaku wisata, Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewai berharap dinamika politik yang terjadi tak akan berpengaruh terhadap kondisi wisata di wilayahnya. Menurut Agung, kondisi wisata ke Batu semakin hari kian baik. ”Harapan kita, mereka dari penatnya politik bisa berlibur di sini,” ujarnya.
Sejak Januari 2023 hingga saat ini, Pemerintah Kota Batu mencatat angka kunjungan wisatawan mencapai 7 juta wisatawan dari total target 10 juta wisatawan. Kondisi ini membuat perekonomian masyarakat dan usaha kecil menengah di Batu terus berjalan.
Sebelumnya, pada 2022 Pemkot Batu mencatat angka kunjungan wisatawan sebanyak 7,4 juta orang. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding saat pandemi. Pada 2020, kunjungan wisata hanya 2,4 juta orang dan tahun 2021 sebanyak 3,5 juta orang.
Sejumlah persiapan pun telah dihelat pelaku wisata dalam menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2024. Upaya yang mereka lakukan mulai dari memoles wahana sampai membuat wahana baru.
”Persiapan semuanya. Bahkan, kemarin JTP mengeluarkan wahana baru drive thru, wisatawan tidak perlu jalan kaki. Kami di Selecta juga sudah berbenah, kolam kami sudah selesai. Taman bunga juga semakin cantik. Kami akan tampil beda di Tahun Baru,” ujar Sujud, yang juga Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta.
Sejauh ini, lanjut Sujud, calon wisatawan juga sudah ada yang memesan kamar untuk momentum pergantian tahun, tetapi jumlahnya masih cukup kecil, kurang dari 10 persen. Sebagian besar dari mereka masih menunggu situasi.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dalam kondisi normal, orang baru melakukan pemesanan pada pertengahan Desember. Menurut Sujud, dibanding tiga tahun terakhir, kondisi wisata di Batu telah pulih, tetapi belum bisa menyamai kondisi tahun 2018 dan 2019.
”Sejak 2021 ke 2022 peningkatan banyak. Namun, dari tahun 2022 ke tahun 2023 peningkatannya tidak sampai 20 persen. Harapan saya sih akhir tahun ini meningkat meski kita belum bisa menyamai tahun 2018 dan 2019,” ucapnya.