Aquabike Jetski Atraksi Pariwisata Olahraga Menarik, Masih Didominasi Pengunjung Lokal
Pembukaan Aquabike Jetski World Championship 2023 memberikan semangat baru untuk pariwisata Danau Toba. Promosi lebih gencar dibutuhkan untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
Pengunjung menikmati perlombaan Aquabike Jetski World Championship 2023 pada kategori endurance (ketahanan) di perairan Tongging, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Rabu (22/11/2023). Kejuaraan dunia itu berlangsung pada 22-26 November di empat kabupaten. Olahraga air menjadi daya tarik wisata baru di kawasan Danau Toba.
KARO, KOMPAS — Pembukaan Aquabike Jetski World Championship 2023 di Danau Toba, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, memberikan semangat baru untuk pariwisata Danau Toba. Aksi pebalap jetski menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Promosi lebih gencar dibutuhkan untuk mendatangkan pengunjung dari sejumlah daerah, bukan hanya warga lokal Sumut.
Kejuaraan Aquabike Jetski dimulai dengan kategori endurance (ketahanan) di perairan Tongging, Karo, yang berada di ujung utara Danau Toba. Para pebalap dan kru berangkat dari paddock di perairan Pangururan, Kabupaten Samosir, Rabu (22/11/2023) pagi.
Setelah menjajal perpairan Danau Toba selama sekitar 50 menit, 22 pebalap dari sejumlah negara tiba di lokasi lomba di perarian Tongging. Mereka melakukan parade mengelilingi lintasan sepanjang 3 kilometer dengan membawa bendera dari negara masing-masing.
Pantai Tongging memadati bibir pantai di sepanjang perairan Tongging yang berada di kaki bukit-bukit tinggi itu. Penonton memadati tepi pantai, dermaga, restoran, dan hotel-hotel di tepi pantai. Ada pula yang menyaksikan dari tenda-tenda camping yang didirikan di bibir pantai.
Sebanyak 22 pebalap bersiap di garis start. Suara mesin jetski meraung dan melesat menembus udara dingin dan berembun. Kategori endurance memberi waktu masing-masing 35 menit pada race 1 dan race 2 kepada setiap pebalap dan dihitung berapa lap yang bisa mereka selesaikan.
Empat pebalap Indonesia ikut dalam kategori endurance, yakni Lucky Limanjaya, Makaio Wymlie, Karina Ramadhina, dan Hilman Kurniawan. Namun, mesin jetski yang ditunggangi Lucky dan Karina bermasalah pada lap pertama sehingga tidak bisa menyelesaikan lomba. ”Kami tetap senang bisa merasakan atmosfer kejuaraan dunia jetski meskipun tidak bisa menyelesaikan lomba,” kata Karina.
Karina menyebut, lintasan Danau Toba yang berada di dataran tinggi cukup menantang. Mesin jetskinya bermasalah, antara lain, karena udara dingin di danau vulkanik terbesar di dunia itu.
Kategori endurance hari pertama dijuarai oleh pebalap asal Perancis, Jean Bruno Pastorello. Dia berhasil naik podium tertinggi setelah menyelesaikan 16 lap pada race 1 dan 16 lap pada race 2 dengan waktu lap terbaik 02:02.912 pada race 1 dan 02:04.014 pada race 2.
”Balapan hari ini tentu sangat sulit karena ada faktor angin yang berembus begitu kencang. Selain itu, saya juga bersaing dengan para pebalap yang bagus,” ujar Bruno.
Pebalap Indonesia, Makaio, berhasil menyelesaikan 14 lap pada race 1 dan 14 lap juga pada race 2. Namun, Hilman hanya mampu menyelesaikan 12 lap pada race 1 dan 14 lap pada race 2.
Hilman menyebut, memacu jetski di danau dataran tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang biasanya mengikuti balap jetski di laut dengan cuaca yang panas. ”Lomba ini sangat penting bagi kami untuk menambah jam terbang di kejuaraan dunia,” kata Hilman.
Balapan hari ini tentu sangat sulit karena ada faktor angin yang berembus begitu kencang. Selain itu, saya juga bersaing dengan para pebalap yang bagus.
Antusiasme pengunjung
Para pengunjung sangat antusias menyaksikan Kejuaraan Dunia Aquabike Jetski di kawasan Danau Toba. Akan tetapi, pengunjung di hari pertama didominasi warga lokal Karo dan sebagian dari Medan. ”Lomba jetskinya sangat luar biasa. Kami sangat senang bisa menonton kejuaraan dunia ini,” kata Rainaldo Simbolon (34), pengunjung dari Medan.
Rainaldo bersama empat temannya datang ke kawasan Tongging khusus untuk menonton jetski. Para pekerja di perusahaan logistik itu cuti kerja untuk bisa menonton kejuaraan jetski. Sebagai penggemar balap, perlombaan jetski sangat menarik bagi mereka.
”Harusnya pengunjungnya bisa lebih banyak lagi, khususnya dari dari luar daerah Sumut, bahkan luar negeri. Ini kejuaraan dunia yang sangat menarik karena diadakan di kawasan Danau Toba dengan pemandangan indah,” kata Rainaldo yang merupakan penggemar MotoGP itu.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Maya Watono mengatakan, Aquabike Jetski disiapkan untuk menarik 100.000 pengunjung. ”Ini akan mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di Danau Toba,” katanya.
Aquabike Jetski akan dilangsungkan di Karo, Dairi, Samosir, dan Toba pada 22-26 November. Tiga hari pertama dilakukan untuk kategori endurance dan dua hari berikutnya untuk kategori ciruit (sirkuit) yang khusus dilaksanakan di Toba.
Maya menyebut, Aquabike Jetski melengkapi ajang olahraga Kejuaraan Dunia Perahu Motor Formula 1 atau F1 H2O yang telah dilaksanakan di Balige, Toba, Februari lalu. Acara itu mendatangkan 50.000 pengunjung. Dua ajang olahraga air kelas dunia ini akan rutin dilaksanakan sebagai daya tarik pariwisata di kawasan Danau Toba.
Maya menyebut, Aquabike Jetski World Championship 2023 diikuti 118 pebalap dari 22 negara. Mereka terdiri dari 77 pebalap kategori circuit dan 41 pebalap kategori endurance. Ada 300 kru yang akan mendampingi para pebalap.