logo Kompas.id
NusantaraPengembangan Desa Digital...
Iklan

Pengembangan Desa Digital Belum Masif

Percepatan pengembangan desa digital, menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, butuh perubahan pola pikir masyarakat desa, dukungan infrastruktur, serta intervensi dari pemerintah pusat dan daerah.

Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
· 3 menit baca
Perangkat desa melayani pembuatan surat-menyurat secara daring (<i>online</i>) di Balai Desa Pandak Daun, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (22/8/2023). Desa ini telah mengadopsi sistem Lumbung Digital untuk mempermudah urusan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Perangkat desa melayani pembuatan surat-menyurat secara daring (online) di Balai Desa Pandak Daun, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (22/8/2023). Desa ini telah mengadopsi sistem Lumbung Digital untuk mempermudah urusan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

JAKARTA, KOMPAS — Kantor Staf Presiden atau KSP terus mendorong pengembangan desa digital di Indonesia yang hingga kini pengembangannya dinilai belum masif. Pemerintah Indonesia telah menjalankan program Desa Digital sejak 2020 dan menargetkan 100 persen desa di Indonesia sudah menjadi desa digital pada 2025.

Hal ini diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ketika bertemu dengan Prof Solomon Darwin, akademisi dari Universitas Berkeley, Amerika Serikat, dan inisiator Village Movement, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000