Lokasi Kecelakaan Kereta Api di Lumajang Biasa Dijaga Swadaya
Dua dari 11 korban tewas kecelakaan antara KA Probowangi dan minibus Tanggul Jaya di Lumajang merupakan pegawai Pemerintah Kota Surabaya.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO, , AGNES SWETTA PANDIA, BAHANA PATRIA GUPTA
·3 menit baca
LUMAJANG, KOMPAS — Warga ternyata biasa menjaga lintasan kereta api maut di Kilometer 138 Lumajang, Jawa Timur. Namun, pada Minggu (19/11/2023) malam, tak ada warga yang menjaga pelintasan karena mereka menghadiri tahlilan. Minibus Isuzu Elf pun menerabas rel saat KA Probowangi melintas pukul 19.53 WIB.
Sutikno, pemilik lahan tebu yang berada di sisi kanan-kiri pelintasan, Senin (20/11/2023), mengatakan, setiap malam biasanya ada pemuda desa yang biasanya menjaga lintasan kereta tak berpintu itu. Mereka biasanya berjaga hingga tengah malam.
Penjagaan sukarela itu dilakukan karena jalur pelintasan tersebut cukup ramai, tetapi minim penerangan. Jalur itu menjadi alternatif jalan guna menghindari kemacetan di jalur utama Lumajang. Namun, pada Minggu malam, tak ada yang berjaga karena sebagian besar warga mengikuti tahlilan tetangga mereka.
Di lokasi itu ada lampu lalu lintas tetapi tak lagi berfungsi. Saat Kompas berada di lokasi, dua kereta api melintas dengan kencang tetapi selalu membunyikan klakson sebelum sampai di pelintasan.
Penjagaan sukarela itu dilakukan karena jalur pelintasan itu cukup ramai, tetapi minim penerangan.
Kepala Polres Lumajang Ajun Komisaris Besar Boy Jeckson Situmorang mengatakan, saat ini olah tempat kejadian perkara masih dilakukan. Pihaknya juga telah memeriksa saksi-saksi baik dari warga maupun dari masinis PT KAI.
Sebagai evaluasi, polres beserta jajaran PT KAI, dan pemda di Lumajang akan bertemu untuk mengevaluasi berbagai jalur lintasan kereta api tak dijaga agar tak lagi ada kasus kecelakaan serupa. Evaluasi serupa juga dilakukan di seluruh kawasan Daop IX.
Kecelakaan antara minibus bertuliskan Tanggul Jaya berisi 15 orang dan KA Probowangi hari Minggu kemarin menyebabkan 11 orang meninggal dan 4 orang luka-luka. Hingga siang ini, 9 jenazah sudah diantar ke keluarga dan 2 lainnya menunggu dijemput.
Tiga korban luka masih dirawat di RSUD Haryoto Lumajang dan seorang dibawa ke RS Bhayangkara, Surabaya. Seorang anak perempuan yang menjadi korban hanya luka ringan.
Pegawai Pemkot Surabaya
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, dua dari 11 korban tewas kecelakaan antara KA Probowangi dan minibus Tanggul Jaya di Lumajang merupakan pegawai Pemerintah Kota Surabaya.
”Seorang atas nama Soekarnoto adalah sopir ambulans dinas sosial, sedangkan korban bernama Suyono adalah staf satuan polisi pamong praja,” kata Anna saat dikonfirmasi di Surabaya.
Dinas Sosial mengirim lima ambulans untuk menjemput jenazah korban kecelakaan yang notabene kalangan warga Surabaya. Mereka dalam perjalanan pulang setelah menghadiri acara reuni SMA Indah Mardi, Surabaya, yang diadakan di Banyuwangi.
Jenazah Soekarnoto sekitar pukul 09.00 WIB sudah tiba di rumah duka di Jalan Putat Jaya C Timur, Pakis, Sawahan, Surabaya. Menurut adik korban, Rahmayani (53), kakanda adalah pegawai bukan aparatur sipil negara pada dinas sosial yang bertugas sebagai pengemudi ambulans. Soekarnoto atau akrab disapa Cak Totok meninggalkan seorang istri dan tujuh anak.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser mengatakan, pihaknya telah mengetahui dan berduka karena seorang stafnya menjadi korban tewas dalam kecelakaan kendaraan dan KA Probowangi di Lumajang.