Harga Gula Pasir di Banyumas Melonjak hingga Rp 17.000 Per Kilogram
Tim Pengendali Inflasi Daerah menyubsidi Rp 1.000 per kilogram harga gula pasir di Banyumas, karena harga melonjak.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Lonjakan harga gula pasir di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai dikeluhkan masyarakat karena telah mencapai Rp 17.000 per kilogram. Tim Pengendali Inflasi Daerah bersama Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto memberikan subsidi Rp 1.000 per kilogram pada rakyat.
”Subsidi dari Bank Indonesia Rp 1.000 per kilogram. Ini akan berlangsung hingga akhir Desember. Diharapkan setelah itu bisa kembali normal (harga gula),” kata Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro di Pasar Manis, Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023).
Selain subsidi harga gula pasir, tambah Hanung, pemerintah daerah juga sedang mengkaji upaya pemberian subsidi cabai merah. Harga komoditas itu juga berkisar Rp 50.000-Rp 70.000 per kg.
Kunarti (73), salah satu pedagang sembako di Pasar Manis Purwokerto mengatakan, harga gula pasir naik dari Rp 13.500 menjadi Rp 17.000 per kg sejak awal November. ”Pembeli jadi sepi. Terjual 1 kilogram per hari sudah alhamdulillah. Ini sudah biasa kalau mau Desember atau akhir tahun, harganya naik. Udah hafal,” kata Kunarti yang sudah berjualan selama 40 tahun di sini.
Menurutnya, saat harga gula pasir berkisar Rp 13.500-15.000 per kg, setidaknya per hari gula bisa terjual 5 kilogram. ”Yang penting barangnya ada. Meski naik, pembeli tidak banyak protes,” tuturnya.
Encuk (50), pedagang lainnya, mengharapkan harga-harga bisa kembali stabil. ”Inginnya harga turun semua. Kalau mahal, susah menjualnya,” tutur Encuk.
Tutik (58), salah satu pembeli, pun mengharapkan hal serupa. ”Iya, ini tadi harga gula sampai Rp 17.000. Saya beli setengah kg gula biasanya untuk seminggu sudah habis. Semoga harga bisa turun,” katanya.
Harga bahan kebutuhan pokok lainnya, seperti beras, berkisar Rp 10.900-Rp 15.000 per kg. Bawang merah Rp 30.000 per kg, bawang putih Rp 34.500 per kg, telur ayam Rp 26.000 per kg, dan daging ayam Rp 35.500 per kg.
Pimpinan Cabang Bulog Banyumas Rasiwan mengatakan, dalam tiga bulan terakhir harga beras cenderung naik. Meski demikian, persediaan beras mencukupi. ”Program stabilisasi harga pangan khususnya beras medium masih berjalan. Stok di kami masih ada 10.150 ton. Ini sampai akhir tahun stok sangat cukup,” papar Rasiwan.
Rasiwan menyebutkan, beras medium dari Bulog dijual dengan harga Rp 10.900 per kilogram. ”Perkiraan tanam sekaligus panen ini seharusnya Oktober-Maret, tapi karena cuaca sampai hari ini baru mulai ada hujan, diperkirakan mundur 1-2 bulan. Jadi nanti mulai tanam pada Desember, panen nanti juga mundur dua bulan pada Mei atau Juni. Kami mengantisipasi supaya pada awal tahun jangan sampai pada musim tanam, jangan sampai harganya berlebihan,” katanya.