Ratusan Tenaga Kesehatan Disiapkan untuk Piala Dunia U-17 di Surabaya
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan ratusan tenaga kesehatan selama gelaran Piala Dunia U-17 di Surabaya. Pemasangan kamera pemantau di Gelora Bung Tomo juga dioptimalkan oleh Pemkot Surabaya.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sejumlah persiapan menyongsong gelaran Piala Dunia U-17 2023 di Surabaya, Jawa Timur, terus dimatangkan. Persiapan itu antara lain pengerahan tenaga kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan, serta pemasangan kamera pemantau di arena pertandingan Gelora Bung Tomo.
Pemerintah Provinsi Jatim telah menyiapkan 368 tenaga kesehatan sebagai tim medis selama perhelatan berlangsung pada 10 November-2 Desember 2023. Tim yang dikoordinasi Dinas Kesehatan Provinsi Jatim ini merupakan gabungan dari Dinkes Kota Surabaya serta Kabupaten Gresik dan Sidoarjo.
Penempatan tim medis ini ada di berbagai lokasi, seperti venue latihan, venue kompetisi, ruang ganti, ruang tunggu, hingga hotel tempat menginap para atlet, tim ofisial dan tamu-tamu penting dari sejumlah negara.
”Pemprov Jatim menyiagakan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatannya selama 24 jam penuh. Persiapan terkait pelayanan kesehatan ini telah dimulai sejak 27 Oktober 2023,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (7/11/2023).
Khofifah mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rumah sakit yang mampu memenuhi kualifikasi pelayanan berdasarkan standar piala dunia. Pihaknya menyurati semua rumah sakit yang ditunjuk agar menyiagakan tenaga kesehatan dan fasilitas layanannya.
Pemprov Jatim menyiagakan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatannya selama 24 jam penuh.
Hingga saat ini total terdapat delapan rumah sakit ditunjuk sebagai rujukan. Mereka adalah RSUD dr Soetomo, RSUD BDH Surabaya, RS Mitra Keluarga Satelit Surabaya, RS National Hospital, RS PHC Surabaya, RS Semen Gresik, RS Mayapada Surabaya, serta RS Premiere.
Di setiap rumah sakit tersebut disiagakan fasilitas antara lain instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap yang dikhususkan untuk atlet, petugas panitia, wasit, delegasi FIFA dan tamu VVIP. Selain perawat dan tenaga kesehatan lainnya, juga ada dokter umum serta dokter spesialis.
Mantan Menteri Sosial itu menambahkan selain tenaga medis, kecepatan penanganan, alur pelayanan dan pemeriksaan pasien juga mendapat perhatian khusus. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan dipastikan mampu memberikan layanan terintegrasi dengan efisien yang dapat diakses secara daring.
”Kami telah menunjuk penanggung jawab layanan di setiap RS selama penyelenggaraan. Sementara untuk pembiayaan atlet, ofisial, dan referee ditanggung oleh asuransi secara cashless dan reimburse,” kata Khofifah.
Tim Piala Dunia U-17 yang akan bertanding di Surabaya adalah timnas Indonesia, Panama, Ekuador, Maroko, Mali, dan Kanada serta hasil tim negara yang akan lolos babak 16 besar. Pertandingan FIFA World Cup U-17 di Kota Surabaya dipusatkan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada 10, 13, dan 16 November untuk babak penyisihan grup. Lalu, 21 November pada babak 16 besar.
Pemkot Surabaya juga telah memasang 123 kamera pemantau (CCTV) di berbagai penjuru Stadion Gelora Bung Tomo. Hal itu sebagai upaya meningkatkan pemantauan keamanan di lingkungan stadion, terutama di dalam lapangan.
Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Surabaya Tri Aji Nugroho mengatakan, ada tujuh CCTV baru yang dipasang untuk memantau tribune dan FoP (field of play). Kamera itu bisa berputar 360 derajat untuk memaksimalkan pengawasan.
”Kamera yang bisa berputar 360 derajat ini bisa merekam seluruh area di dalam stadion. Dengan pemantauan ini, maka panitia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di tribun dan bisa segera mengambil tindakan,” ujar Tri Aji.
Dia menambahkan, semua CCTV akan dimonitor oleh petugas melalui ruang kontrol. Di dalam ruang kontrol itu sudah ada monitor besar yang menayangkan hasil sorotan dari seluruh kamera yang disiagakan.