Keripik pisang dikemas dalam plastik bermerek ”Keripik Pisang Coklat Lumer” dikonsumsi di Magelang, Jawa Tengah.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dua bungkus keripik pisang bernarkotika di Magelang, Jawa Tengah, dikonsumsi tiga orang. Awalnya terasa enak, ketagihan memakan terus, hingga mereka akhirnya kepala pusing.
Mustafa Hadi Attiq (17) mengatakan, keripik dicoba dia dan kedua orangtuanya, Farid Mustofa (51) dan Supriyati (49). Dua bungkus keripik itu diberikan dua pelaku.
Kebetulan, dua pelaku sudah lima bulan mengontrak di rumahnya. Mereka tinggal di Dusun Temanggal 1, Desa Bumirejo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
Mustafa menuturkan, keripik itu terasa enak. Dia bahkan menghabiskan lebih dari satu bungkus. Sementara ayah dan ibunya, katanya, hanya mencicipi sedikit. Keripik pisang itu dikemas dalam plastik bermerek ”Keripik Pisang Coklat Lumer”.
Namun, dampaknya baru terasa keesokan harinya. Kepala Mustafa pusing sejak pagi. Meski sudah tidur, efeknya masih terasa.
Sore hari, pusing hilang setelah minum air kelapa muda. Dia tidak menyangka pelaku meracik keripik menggunakan narkoba.
Mustafa mengatakan, ia tidak terlalu kenal dengan para pelaku. Keduanya tertutup. Mereka baru keluar saat membeli makan. Namun, ada saja orang datang saat malam.
”Aktivitasnya seperti bertransaksi,” kata Mustafa.
Mustofa Tamimi, Ketua RT 007 RW 004 Desa Bumirejo, mengatakan, identitas pelaku masih minim. Satu adalah Bogeman, warga Kelurahan Panjang, Kota Magelang, sedangkan seorang lainnya belum menyerahkan data diri.
Selama di sana, Mustofa tidak melihat hal yang mencurigakan. Namun, dia menyebut, pelaku sering lalu lalang membawa sejumlah ember dan alat pel ke fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di luar RT 007.
”Saat itu, saya hanya berpikir keran atau kamar mandi di rumah mereka belum berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Mustofa juga tidak mengetahui pekerjaan pelaku. Informasi dari pemilik rumah, dua pelaku hendak membuka counter telepon seluler.
”Saya tidak pernah melihat aktivitas membawa pisang ke rumah tersebut,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto mempersilakan aparat melanjutkan penanganan kasus ini. Pihaknya juga akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi penyalahgunaan narkoba dalam kasus lainnya.