Bakal Diresmikan Presiden, Bandara Mentawai Bisa Didarati Pesawat ATR
Bandara Mentawai akan diresmikan Presiden Joko Widodo, Rabu (25/10/2023). Bandara ini siap melayani penerbangan pesawat ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan Bandara Mentawai di Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (25/10/2023). Bandara baru yang dibangun sejak tahun 2020 itu mampu melayani penerbangan pesawat ATR 72-600 dengan kapasitas 78 orang.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Mentawai Lahmuddin Siregar, Selasa (24/10/2023), mengatakan, pemerintah kabupaten, pengelola bandara, dan pihak lain sedang mempersiapkan acara peresmian.
”Presiden besok datang meresmikan Bandara Mentawai. Semua tim yang mempersiapkannya sudah berada di sini,” kata Lahmuddin ketika dihubungi dari Padang.
Menurut rencana, kata Lahmuddin, Presiden Jokowi akan datang dengan pesawat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, lalu mendarat di Bandara Mentawai. Usai peresmian, Presiden akan kembali dengan pesawat ke BIM.
Menurut Lahmuddin, sampai saat ini, Bandara Mentawai telah melayani penerbangan pesawat perintis dari maskapai Susi Air dua kali sepekan, yaitu Selasa dan Kamis. Maskapai ini menggunakan pesawat Cessna Grand Caravan dengan kapasitas 12 penumpang.
Dengan selesainya bangunan baru, Bandara Mentawai yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan bisa melayani pesawat yang lebih besar, yaitu jenis ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang.
Lahmuddin menambahkan, pemerintah daerah sudah membangun komunikasi dengan sejumlah maskapai, seperti Lion Air dan Citilink, agar bisa melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600.
”Masih proses negosiasi untuk bagaimana memanfaatkan bandara kita yang sudah dikembangkan ini sehingga bisa membantu pariwisata dan perekonomian Kepulauan Mentawai. Ini masih dalam upaya komunikasi dengan pemda kami,” ujarnya.
Bandara Mentawai berada di sebelah bandara lama, yakni Bandara Rokot, di Dusun Rokot, Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan. Jaraknya sekitar 22 kilometer dari Kantor Bupati Mentawai, sekitar 36 menit dengan kendaraan darat. Salah satu transportasi umum yang tersedia melintasi bandara ini adalah Bus Damri dengan rute Tuapejat-Sioban tiga kali sehari.
Bandara baru itu memiliki panjang landasan pacu 1.500 meter x 30 meter sehingga dapat didarati pesawat ATR 72-600. Adapun bandara lama hanya memiliki landasan pacu sepanjang 850 meter x 23 meter sehingga hanya dapat didarati pesawat lebih kecil, yaitu Cessna Grand Caravan.
Kepala Bandara Mentawai Rudi Pitoyo mengatakan, Bandara Mentawai sudah mendapat sertifikat kelayakan bandara sejak 7 September 2023. Sejak saat itu, bandara tersebut sudah bisa dioperasikan.
Rudi menambahkan, dengan diresmikannya Bandara Mentawai, diharapkan konektivitas dari pulau-pulau besar ke pulau-pulau terluar, seperti Mentawai, semakin baik.
”Bandara Mentawai diharapkan bisa menunjang pariwisata di Kepulauan Mentawai dan mendukung (konektivitas) jika terjadi bencana. (Fungsinya juga) untuk mitigasi bencana, apalagi Mentawai rawan bencana,” katanya.
Pinda Tangkas Simanjuntak (43), warga Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Selasa (25/7/2023), mengatakan, beroperasinya Bandara Mentawai akan memudahkan mobilitas warga ke luar daerah. Apalagi, selama ini frekuensi perjalanan kapal cepat dengan rute Tuapejat-Padang hanya empat kali sepekan.
”Bertambah banyak pilihan kami ke Padang. Kalau ada urusan mendadak, warga bisa langsung berangkat, tidak menunggu hari berikutnya. Lebih cepat juga sampainya dengan pesawat, sekitar 45 menit perjalanan. Pakai kapal cepat 3,5 jam,” kata Pinda yang rutin berkunjung ke Padang dua bulan sekali.
Bandara Mentawai diharapkan bisa menunjang pariwisata di Kepulauan Mentawai dan mendukung (konektivitas) jika terjadi bencana.