Mengenal Dunia Penerbangan di Cirebon Aero Festival dan Aviation Edufair
Cirebon Aero Festival dan Aviation Edufair digelar pada Jumat-Minggu (20-22/10/2023) di Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat. Gelaran ini jadi ajang mengenalkan dunia penerbangan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Cirebon Aero Festival dan Aviation Edufair yang pertama digelar di Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat, menjadi ajang mengenalkan dunia penerbangan bagi masyarakat. Pada Jumat-Minggu (20-22/10/2023), pengunjung dapat belajar soal sekolah pilot hingga menikmati terbang dengan pesawat di Cirebon.
Hari pertama pembukaan Cirebon Aero Festival dan Aviation Edufair dipadati pengunjung, terutama peserta didik taman kanak-kanak di Cirebon. Mereka mengikuti lomba mewarnai serta melihat pesawat jenis Cessna 172 dan 152. Mereka pun antusias berfoto di depan pesawat yang digunakan dalam latihan penerbangan itu.
Bahkan, sejumlah siswa secara bergantian merasakan duduk di pesawat berkapasitas empat orang itu. Mereka tersenyum saat mencoba kemudi pesawat. ”Alhamdulillah anak saya bisa masuk pesawat. Acara ini mengedukasi murid-murid. Jadi, mereka tahu tentang pesawat terbang dan jenis-jenisnya,” kata Nur Salisah (36), pengunjung.
Salisah datang dengan rombongan sekolah anaknya, Shanum (5), dari TK Nahdlatul Mubtadiat di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Bersama 156 peserta didik dan orangtua siswa, mereka menumpang 16 angkutan kota menempuh perjalanan sekitar 30 kilometer. ”Ini memang sudah jadi agenda outing (belajar di luar kelas) kami,” katanya.
Komisaris Utama PT Proflight Indonesia Yoseph Umar Hadi mengatakan, Cirebon Aero Festival dan Aviation Edufair bertujuan memasyarakatkan dunia aviasi kepada masyarakat. ”Masih banyak yang belum tahu kalau Cirebon itu punya sekolah pilot. Ini memicu kami memberi informasi bagi anak-anak muda,” ujarnya.
Di Bandara Cakrabhuwana terdapat sekolah pilot Proflight Indonesia, Aero Flyer Institute, dan Angkasa Aviation Academy. Yoseph pun mendorong anak muda di wilayah Cirebon untuk menjadi pilot. ”Beberapa dekade ini kita seperti penonton di negeri sendiri. Banyak sekali pilot warga negara asing mengoperasikan airlines kita,” ujarnya.
Padahal, lanjutnya, Indonesia membutuhkan pilot andal untuk mengoperasikan pesawat di daerah terpencil, seperti di Nusa Tenggara Timur dan Papua. Tidak hanya itu, ia menilai negeri ini belum mengoptimalkan potensi udara, seperti dunia penerbangan. Bandara Cakrabhuwana bisa menjadi gerbang pariwisata sektor penerbangan.
”Misalnya, kita membuka penerbangan dari Cirebon ke Pulau Biawak (Indramayu) atau ke Pangandaran, Tasikmalaya, yang dekat-dekat. Dan, kalau ditempuh jalan darat memerlukan waktu cukup panjang,” ungkapnya. Pemandangan Cirebon dari atas juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Selama ini, Bandara Cakrabhuwana hanya menjadi tempat pendaratan bagi tamu penting, seperti pejabat dari Jakarta dan Presiden Joko Widodo. Dengan ajang Cirebon Aero Festival, Yoseph menyampaikan harapan agar bandara itu punya alternatif penerbangan untuk masyarakat. ”Kami membuka undian untuk (pengunjung) terbang 20 menit bersama instruktur menikmati Cirebon dari atas,” ucapnya.
Sejumlah orangtua dan murid taman kanak-kanak berfoto di depan pesawat di Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/10/2023).
Win Warsono, Kasubdit Lisensi Personel Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, mengatakan, Bandara Cakrabhuwana tidak hanya melayani penerbangan komersial, tetapi juga untuk pendidikan. ”Bandara ini untuk mendukung pendidikan dan pelatihan. Untuk umum, nanti kami bicarakan lagi,” katanya.
Warsono mengapresiasi gelaran Cirebon Aero Festival dan Aviation Edufair karena mengampanyekan dunia aviasi kepada masyarakat. ”Kita butuh stimulus untuk meningkatkan kecintaan terhadap dunia aviasi mulai dari bawah. Jika cinta, ini akan berdampak pada keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujarnya.
Selain pameran pesawat latih, acara itu juga akan berisi lomba mewarnai; pengenalan alat navigasi penerbangan, profesi pilot, dan pramugari; demo terbang dengan pesawat; hingga terjun payung jika cuaca memungkinkan. Adapun tiket masuk ke Cirebon Aero Festival dan Aviation Edufair Rp 10.000 per orang.