Wakil Presiden dan Istri Menyemangati Kader Posyandu Badung
Wakil Presiden beserta istri, Selasa (17/10/2023), meninjau pelayanan posyandu di Mumbul, Badung, Bali. Wakil Presiden mengajak semua pihak turut terlibat menangani tengkes atau ”stunting”. Kasus ini ditargetkan turun.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS —Prevalensi tengkes (stunting/anak gagal tumbuh) di Indonesia masih di kisaran 21,6 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia atau SSGI 2022. Meskipun prevalensi tengkes di Indonesia itu sudah menurun dibandingkan pada 2014, pemerintah menargetkan dapat menurunkan angka tengkes menjadi 14 persen pada 2024.
Adapun prevalensi tengkes di Bali pada tahun 2022 sebesar 8 persen, atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional. Akan tetapi, angka tengkes di Bali masih bervariasi karena masih terdapat daerah yang prevalensi tengkesnya di atas 10 persen. Pemerintah di Bali menargetkan angka tengkes di Bali juga menurun, bahkan diupayakan mampu mendekati nol persen.
Hal itu terungkap saat Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (17/10/2023), berkunjung ke pos pelayanan terpadu Cempaka di Banjar Mumbul, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dalam kunjungannya itu, Wapres didampingi pulga sang Istri, yaitu Nyonya Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin.
Turut mendampingi Wapres, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Wakil Presiden juga mendapat keterangan perihal kegiatan posyandu tersebut dan kondisi kasus tengkesdi Bali, khususnya di wilayah Badung.
Saat bertemu kader posyandu, Wapres mengapresiasi kader-kader pos pelayanan terpadu yang turut terlibat dalam upaya nasional menurunkan angka tengkes di Indonesia. Warga sekitar dinilai aktif dan sadar mengawasi kesehatan anak-anak mereka di posyandu.
Ma’ruf Amin juga menyemangati kader-kader posyandu dan jajaran pemerintah daerah agar bersama-sama menjaga kondisi kesehatan anak-anak di wilayahnya. ”Saya berharap di Bali, di Badung, ini menjadi model, contoh bagi daerah lain,” kata Ma’ruf Amin. ”Anak-anak adalah masa depan negara,” ujar Wakil Presiden, menambahkan.
Kedatangan Wakil Presiden beserta istri disambut antusias oleh para kader posyandu di Mumbul, Badung. Kader Posyandu Cempaka, Ni Wayan Suriani (38), menyatakan, kehadiran Wakil Presiden beserta Ibu Wakil Presiden itu memberikan motivasi besar kepada para kader posyandu untuk melayani anak balita di lingkungan mereka.
”Saya merasa termotivasi atas kunjungan Bapak Wakil Presiden bersama Ibu Wakil Presiden,” kata Suriani.
Lebih lanjut Wakil Presiden juga mengapresiasi kondisi kesehatan anak, terutama anak balita, di Lingkungan Mumbul karena nihil kasus tengkes pada anak. ”Di Posyandu Cempaka ini, ternyata di sini tidak ada stunting. Nol persen,” kata Ma’ruf Amin.
”Kita ingin anak-anak kita sehat, cerdas, pintar, dan berdaya saing. Untuk bisa cerdas dan pintar, kuncinya harus sehat. Tidak ada stunting,” ujar Wakil Presiden, menambahkan.
Saya berharap di Bali, di Badung, ini menjadi model, contoh bagi daerah lain.
Ditemui di Mumbul, Badung, serangkaian acara kunjungan Wakil Presiden itu, Selasa (17/10/2023), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nyoman Gede Anom mengatakan, pemerintah menargetkan angka prevalensi tengkes di Bali dapat mencapai 6 persen pada 2023.
Anom mengakui, kasus stunting di beberapa daerah, di antaranya Gianyar, Buleleng, dan Jembrana, masih di atas rata-rata pencapaian Bali itu. ”Kami optimistis bisa menurunkan angka stunting di seluruh Bali,” kata Anom.