Tak Kunjung Padam, BPBD Usulkan Penetapan Status Tanggap Darurat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengusulkan penetapan status tanggap darurat kebakaran lahan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bakung, Kelurahan Bakung, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengusulkan penetapan status tanggap darurat kebakaran lahan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bakung, Kelurahan Bakung, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Hal itu dilakukan karena kebakaran yang terjadi sejak lima hari lalu itu belum dapat dipadamkan.
”Kebakaran di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bakung sudah disampaikan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Selanjutnya akan ada penetapan status tanggap darurat, masih dalam proses,” kata Sekretaris BPBD Lampung Indra Utama saat dihubungi di Bandarlampung, Selasa (17/10/2023).
Menurut dia, pihaknya mengusulkan penetapan status tanggap darurat karena kebakaran di TPA Bakung, Bandar Lampung, hingga kini masih sulit dipadamkan. Dari total 14 hektar lahan TPA tersebut, area yang terbakar sudah lebih dari 4 hektar.
Indra menuturkan, statut tanggap darurat berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 13 hingga 26 Oktober 2023. Dengan penetapan status itu, harapannya Pemerintah Kota Bandar Lampung mendapat bantuan alat pemadaman yang lebih lengkap. Ketika kondisi semakin mendesak, pemadaman perlu dilakukan dengan menggunakan pesawat water bombing.
Saat ini, petugas masih mengandalkan selang air untuk memadamkan api. Upaya pemadaman kebakaran di TPA Bakung telah menghabiskan lebih dari 100 tangki air. Namun, api dan asap tebal masih muncul dari gunung sampah.
Hingga Selasa (17/10/2023), petugas pemadam kebakaran masih berjibaku memadamkan api. Selain petugas pemadam kebakaran, anggota kepolisian juga turut membantu memadamkan api menggunakan mobil water canon. Tiga alat berat dioperasikan untuk membongkar gunungan sampah yang terbakar.
Kendati begitu, kebakaran tidak sampai mengganggu aktivitas pengangkutan sampah. Puluhan pemulung juga beraktivitas seperti biasa.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung Anthoni Irawan mengatakan, proses pemadaman api terkendala karena armada pemadam tidak bisa mengakses dan mencapai lokasi lahan yang terbakar.
”Api sudah mengarah ke jurang yang ada di TPA Bakung sehingga sulit dijangkau armada pemadam kebakaran. Karena itulah, kami mengoperasikan alat berat untuk membongkar sampah sehingga api yang ada di lapisan bawah bisa dipadamkan,” kata Anthoni di Bandar Lampung, Senin siang.
Selain lokasi kebakaran yang sulit diakses, tumpukan sampah yang mengering dan gas metana yang dihasilkan dari timbunan sampah membuat api sulit dipadamkan. Angin di sekitar lokasi kebakaran bertiup cukup kencang sehingga api masih bisa berkobar sewaktu-waktu.
Api sudah mengarah ke jurang yang ada di TPA Bakung sehingga sulit dijangkau armada pemadam kebakaran.
Selain berupaya memadamkan api, petugas juga melokalisasi api agar tidak meluas dan menyebar ke perbukitan yang ada di dekat TPA. Petugas membuat parit agar api tidak merembet ke lahan kering dan pohon-pohon yang ada di sekitarnya.
Kebakaran di TPA Bakung pertama kali terjadi pada Jumat (13/10/2023) pukul 17.50. Saat itu, tim pemadam kebakaran langsung berupaya memadamkan api yang membakar lahan seluas 1,2 hektar. Api sudah bisa dipadamkan pada Sabtu dini hari. Namun, api kembali membakar tumpukan sampah yang ada di TPA tersebut pada Sabtu pagi dan hingga kini belum juga padam.
Selama ini, TPA Bakung menjadi tempat pembuangan akhir satu-satunya bagi warga Kota Bandar Lampung dan sekitarnya. Setiap hari sedikitnya 800 ton sampai diangkut ke TPA tersebut.
Berdasarkan catatan Kompas, kebakaran besar serupa di TPA Bakung terjadi pada Desember 2017. Kebakaran diduga berasal dari gas metana yang berlebih dan menguap sehingga menimbulkan percikan api.
Kepala Bagian Operasional Polresta Bandar Lampung Komisaris David Jeckson Sianipar menuturkan, pihaknya menerjukan mobil water canon untuk membantu memadamkan titik api yang masih ada di lokasi tersebut. Senin siang, polisi juga turut menyisir lokasi kebakaran di TPA Bakung. ”Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait dan pihak swasta untuk melakukan upaya agar kebakaran di TPA Bakung bisa cepat teratasi,” kata David.