Terobos Pembatas, Warga Jatuh dari Jembatan Teluk Kendari
Ovar (25), warga Kendari, terjatuh setelah menerobos pagar pembatas Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara. Hingga Rabu (11/10/2023) siang, tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kendari masih mencari korban.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kendari menyisir area di sekitar Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (11/10/2023).
KENDARI, KOMPAS — Seorang warga Kendari terjatuh dari Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, setelah nekat menerobos pembatas jembatan tersebut, Selasa (10/10/2023) malam. Hingga Rabu siang, pencarian korban masih berlangsung. Kejadian ini bukan yang pertama sejak jembatan sepanjang 1,34 kilometer itu diresmikan tiga tahun lalu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari Muhammad Arafah mengatakan, pihaknya terus mencari korban sejak Selasa malam. Pada Rabu (11/10/2023) pagi, pencarian dilakukan dengan dua tim, yaitu tim penyelam dan tim penyisiran.
”Hari ini kami lanjutkan lagi pencarian terhadap Ovar (25), warga yang mengalami kondisi berbahaya, yaitu terjatuh dari jembatan. Dua tim sedang bergerak, yaitu tim penyelam dan tim penyisir dari petugas gabungan,” kata Arafah pada Rabu pagi.
Menurut dia, tim penyisir memantau sekitar jembatan dengan menggunakan sejumlah armada. Sementara itu, tim penyelam menyusuri daerah sekitar kejadian dengan radius 100 meter. Meskipun begitu, tim penyelam menghadapi kendala akibat kondisi air yang keruh sehingga menyulitkan pencarian.
”Bersama petugas gabungan, kami berupaya untuk melakukan pencarian korban. Namun, hingga menjelang siang, korban belum ditemukan,” katanya.
Ovar (25), warga Baruga, Kendari, dilaporkan terjatuh saat bersantai bersama rekannya di Jembatan Teluk Kendari pada Selasa malam. Mereka awalnya datang dan duduk di seberang pagar jembatan setelah menerobos pagar pembatas setinggi lebih dari 1 meter.
Kepala Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan Polresta Kendari Ajun Komisaris Jusman menuturkan, pihaknya menerima laporan dari rekan korban pada Selasa malam. Saat itu, Ovar telah jatuh sekitar pukul 19.35 Wita.
Menurut Jusman, Ovar adalah buruh bangunan di wilayah Kendari. Korban dan rekan-rekannya bersantai di jembatan tersebut seusai kerja. Seperti sebagian pengunjung lainnya, mereka nekat melintasi pagar pembatas dan duduk di tepian jembatan.
”Mereka keluar dari pagar pembatas dan itu berbahaya sekali. Hingga akhirnya saat berdiri dan berjalan, korban terpeleset dan terjatuh. Ketinggian jembatan dengan air itu sekitar 20-an meter dan jarak ke tepian teluk sekitar 100 meter. Setelah kejadian itu, rekan korban lalu datang melapor,” ujarnya.
Kasus warga terjatuh dari Jembatan Teluk Kendari bukan kali ini terjadi. Pada Juni lalu, seorang dosen perguruan tinggi swasta, Yuli Munandar (32), diduga sengaja melompat dari jembatan tersebut. Yuli ditemukan meninggal dunia dua hari setelah kejadian.
Di jembatan sepanjang 1,34 kilometer ini, ratusan warga Kendari berdatangan setiap hari. Mereka duduk di kendaraan atau di trotoar. Akan tetapi, tidak sedikit yang nekat menerobos pembatas dan nongkrong di sisi tepi jembatan.
Jembatan senilai Rp 800 miliar ini dibangun untuk pengembangan kawasan Kota Kendari, Kendari New Port, kawasan industri di Bungkutoko, hingga kawasan industri Konawe.
Jembatan senilai Rp 800 miliar ini dibangun untuk pengembangan kawasan Kota Kendari, Kendari New Port, kawasan industri di Bungkutoko, hingga kawasan industri Konawe. Pembangunan infrastruktur ini diharapkan memunculkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru di Kendari dan Sultra secara luas. Jembatan ini menjadi ikon baru Kota Kendari.
”Jembatan ini mempersingkat akses dari sebelumnya 30 menit jika melingkar dari Kota Lama ke Poasia menjadi hanya 5 menit. Kelancaran akses dan konektivitas akan membuat mobilitas barang, jasa, dan manusia akan semakin efisien. Dengan demikian, daya saing akan semakin meningkat sehingga Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Kendari, menjadi semakin menarik untuk pengembangan usaha-usaha baru,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan jembatan ini, Kamis (22/10/2020).