Dari sekian banyak kuliner khas Makassar, es pisang ijo adalah salah satu yang digemari. Makanan ini cocok disajikan di segala suasana.
Oleh
RENY SRI AYU ARMAN
·4 menit baca
Es pisang ijo menjadi salah satu sajian yang bisa dinikmati di segala suasana. Bisa jadi makanan penutup, makanan buka puasa, hingga jadi makanan sela di antara makan siang dan malam.
Di tengah kemarau panjang saat ini, es pisang ijo makin dicari, serupa perburuan di bulan Ramadhan. Perpaduan saus manis gurih dan dingin yang menemani pisang kukus berbungkus adonan tepung dan santan adalah obat di tengah cuaca panas.
Siang menjelang sore, Kamis (5/10/2023), Kios Muda-Mudi, di kawasan sekitar Mal Ratu Indah cukup ramai pengunjung. Dari banyak menu yang ditawarkan, siang itu pisang ijo adalah juaranya.
”Panas seperti ini memang paling enak makan pisang ijo. Saya tidak terlalu tahan minuman dingin seperti es campur. Tapi, pisang ijo beda. Dinginnya masih bisa dinikmati karena serutan es bercampur dengan saus kental,” kata Anggita (35), seorang pengunjung yang datang bersama rekannya.
Siang itu, mereka memutuskan singgah di Kios Muda-Mudi seusai urusan kerja di luar kantor. Lokasi kios tak berapa jauh dari kantornya. Tapi bukan hanya itu alasannya. Pisang ijo Kios Muda-Mudi adalah salah satu yang paling dia suka. Menjadi pelanggan bertahun-tahun, rasanya tak banyak berubah.
Di Jalan Todopul di kawasan Panakkukang, Warung Gerobak Ijo juga menjadi salah satu yang cukup laris. Dengan harga Rp 20.000 per porsi, es pisang ijo di warung ini jadi favorit banyak orang.
Warungnya tak seberapa besar. Jualannya didominasi es pisang ijo. Ada pula es teler, es buah, dan es cendol. Namun es pisang ijo yang paling laris. Setiap hari, pengemudi ojek online selalu antre untuk membeli pesanan es pisang ijo.
Di bulan Ramadhan, antrean bahkan sudah dimulai sejak siang walau waktu berbuka sekitar pukul 18.00 Wita. Pesanan tak satu-dua porsi. Kadang puluhan, bahkan ratusan.
”Kalau ada acara di rumah atau kantor, entah arisan, kumpul keluarga, apalagi acara buka bersama, saya selalu pesan es pisang ijo di sini. Rasanya enak, harganya lumayan murah,” kata Nurhikmah (42), seorang karyawan bank badan usaha milik negara (BUMN).
Di acara-acara jamuan resmi pemerintah, aneka sajian makanan selalu didampingi es pisang ijo. Di rumah pejabat Wali Kota Makassar, misalnya, es pisang ijo bahkan tak pernah absen sebagai sajian bagi para tamu, mendampingi aneka makanan lainnya.
”Acara-acara pemerintahan jadi salah satu kesempatan memperkenalkan beragam makanan khas Makassar. Makanya, setiap acara apa pun yang kami buat, makanan khas selalu disajikan,” kata Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto.
Sepanjang masa
Tak ada catatan pasti kapan es pisang ijo mulai jadi kudapan di Makassar. Beberapa catatan menunjukkan, makanan ini terkait dengan kekayaan sumber daya pangan di daerah ini, salah satunya pisang dan kelapa. Dahulu sebelum ada tepung terigu, berbahan gandum, biasanya yang digunakan adalah tepung beras.
Selain itu, masuknya es di Makassar yang diduga akibat jejaring dagang antara pedagang Pulau Jawa dan Makassar di masa lampau, ikut berpengaruh. Ini tak lepas dari posisi Makassar di masa pemerintahan Hindia Belanda yang menjadi salah satu kota pelabuhan bebas.
Bahan baku es pisang ijo sangat sederhana. Bahan dasarnya adalah pisang raja, kelapa, daun pandan, dan tepung terigu. Susu kental manis, sirop coco pandan, dan serutan es adalah toping yang membuat rasanya jadi lebih enak.
Seperti bahannya, pembuatannya juga sederhana. Biasanya pisang dikukus bersama kulit. Selanjutnya kulit dikupas dan pisang dibungkus adonan yang terbuat dari tepung terigu, santan, dan perasan daun pandan untuk mendapatkan warna hijau. Untuk adonan pembungkus ini, tepung, santan, dan perasan daun pandan direbus. Bentuk adonan ini cair, seperti bahan dasar kue lapis.
Saat adonan matang dan masih hangat, pisang kemudian dibalur hingga seluruh bagian tertutupi. Saat dibalur, bentuknya mengikuti lekuk pisang. Saat disajikan, pisang disiram saus yang juga terbuat dari campuran santan dan tepung, serupa bubur sumsum.
Sirop berwarna merah dan susu kental manis serta serutan es menjadi bagian terakhir yang ditambahkan. Selain menambah rasa, sentuhan terakhir ini juga berfungsi sebagai garnis.
Karena rasanya yang enak dan tampilannya yang unik, es pisang ijo menjadi sajian yang mudah ditemukan di berbagai acara. Tak peduli cuaca panas atau dingin, jamuan resmi atau sederhana, es pisang selalu punya tempat tersendiri.
Pada bulan Ramadhan, pasar takjil tak pernah sepi dari es pisang ijo. Bahkan, pisang ijo mudah ditemui di seantero Makassar di mana banyak warga yang menjual penganan buka puasa.
Sebenarnya ada makanan yang mirip es pisang ijo, namanya es pallubutung. Bedanya pada pallubutung, tak ada baluran adonan hijau yang menutupi pisang. Selebihnya sama. Namun, rasa pisang ijo, terutama perpaduan manis pisang dan gurih balutan adonan tepung dan saus kental dengan toping susu dan sirop, membuat pisang ijo lebih dipilih.
Saat ini, ada cukup banyak resto dan warung kaki lima yang menjual penganan khas Makassar. Dari sekelas gerobak hingga kafe, pisang ijo selalu ada di antara makanan lain, seperti jalangkote, cucur bayao, barongko, kue biji nangka, dan lainnya. Jika ke Makassar, jangan lupa mencicipi es pisang ijo. Dijamin ketagihan....