Resmikan Kereta Whoosh, Presiden Tak Targetkan Untung-Rugi
Seiring tingginya minat masyarakat, tiket kereta Whoosh dipastikan masih akan gratis hingga pertengahan Oktober. Tarif komersial KCJB segera diputuskan, kurang lebih antara Rp 250.000 hingga Rp 350.000.
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB. Kereta tersebut merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan pertama di Asia Tenggara dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam. Dalam pembangunan transportasi massal, Presiden menegaskan pemerintah fokus pada pelayanan masyarakat, bukan target untung-rugi.
Seiring tingginya minat masyarakat, tiket kereta Whoosh dipastikan masih akan gratis hingga pertengahan Oktober. ”Diinspirasi dari suara yang melesat dari kereta berkecepatan tinggi ini dan singkatan dari Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat. Sekali lagi Whoosh,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutan ketika meresmikan Kereta Whoosh di Stasiun KCJB Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Kali ini, Presiden Jokowi kembali menjajal kereta cepat yang kini dikenal dengan nama Whoosh untuk ketiga kalinya. Presiden, antara lain, didampingi Ibu Iriana Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Selain itu, hadir pula Ketua MPR Bambang Soesatyo, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirut KAI Didiek Hartantyo, dan Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi. Presiden dan rombongan menjajal Kereta Whoosh pergi-pulang dari Halim ke Stasiun Padalarang.
Presiden menegaskan tarif komersial KCJB segera diputuskan, kurang lebih antara Rp 250.000 dan Rp 350.000. Terkait biaya proyek yang membengkak dan pemerintah harus turun tangan menjamin pelaksanaan proyek dengan dana APBN, Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia tidak mematok target kapan KCJB akan meraih untung dan menyerahkan sepenuhnya ke PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC). ”Nanti ditanyakan ke KCIC yang seperti itu tanyakan ke KCIC,” ujar Presiden.
Pada waktu China diputuskan sebagai pemenang tender, proposal proyek senilai 5,595 miliar dollar AS atau lebih rendah dari proposal Jepang senilai 6,223 miliar dollar AS. Dalam perjalanannya, biaya proyek membengkak menjadi 7,97 miliar dollar AS. Guna menjalankan proyek itu, dibentuk perusahaan patungan antara BUMN Indonesia yang diwakili PT KAI dan BUMN China bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC). Terkait jaminan pemerintah dari APBN untuk KCJB, Presiden juga enggan berkomentar.” Tanyakan Bu Menteri Keuangan,” kata Presiden.
Alih-alih menyebut kapan target meraup untung, Presiden menegaskan bahwa pemerintah fokus untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. ”Paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal itu di situ. Bukan untung dan rugi,” ujar Presiden.
Pelayanan
Presiden lantas mencontohkan tentang proyek MRT yang dibangun dengan subsidi pemerintah DKI Jakarta sebesar Rp 800 miliar. ”Itu baru satu jalur pendek. Nanti semakin panjang. Tapi itu memang fungsi pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan transportasi massal,” ujarnya.
Baca Juga: Jakarta-Bandung 30 Menit Tak Lagi Angan
Masyarakat diharapkan tak lagi mengandalkan mobil pribadi. ”LRT juga dicek. Hanya kita mempunyai scheme (skema) yang berbeda-beda. MRT dengan Jepang, pendanaan dengan Jepang, konstruksi juga Jepang. LRT semuanya dari dalam dari INKA, dari WIKA. Kereta cepat beda lagi scheme-nya. Jadi, beda-beda,” tambah Presiden.
Terkait integrasi dengan pembangunan kawasan dan moda transportasi lain, Presiden menegaskan bahwa pemerintah terus berusaha mengintegrasikan kereta cepat dengan LRT, MRT, Transjakarta, KRL, moda transportasi bandara, hingga moda berbasis aplikasi. Seiring pengoperasian KCJB, Presiden menegaskan bahwa operasional Argo Parahyangan dari Jakarta ke Bandung akan tetap beroperasi seperti biasa.
Saat ini, stasiun kereta cepat Halim sudah terhubung dengan stasiun LRT Halim sedangkan stasiun kereta cepat Padalarang sudah menyediakan kereta pengumpan menuju Kota Bandung, ”Ya tetap, nanti kan dilihat. Masyarakat itu diberi banyak pilihan. Masyarakat diberi banyak opsi pilih ini, pilih ini, pilih ini, yang terbaik. Semakin banyak. Termasuk kayak jalan juga sama. mau lewat jalan yang nasional silakan, mau lewat yang tol silakan,” ujarnya.
KCJB juga direncanakan akan dilanjutkan hingga Surabaya. Presiden menambahkan bahwa studi dari pemrakarsa kereta cepat dari Bandung ke Surabaya ditargetkan akan selesai dalam dua pekan mendatang. ”Mungkin dalam 2 minggu ini studinya dari pemrakarsa akan selesai. Kemudian akan kita lanjutkan dengan studi dari kita sendiri studi lanjutan. setelah itu kalkulasi baru diputuskan,” kata Presiden.
Presiden menegaskan bahwa kehadiran KCJB menandai modernisasi transportasi massal yang efisien, ramah lingkungan, terintegrasi dengan moda transportasi lain, dan terintegrasi dengan TOD (Transit Oriented Development). Proyek kereta cepat ditegaskan sebagai moda transportasi yang benar-benar baru di Indonesia.
”Merupakan hal baru bagi kita. MRT juga hal baru bagi kita, LRT juga hal baru bagi kita. Kereta cepat juga hal baru bagi kita. Baru teknologinya, baru kecepatannya dan juga konstruksinya. Baru juga model pembiayaannya,” tambah Presiden Jokowi.
Masyarakat diajak untuk tidak takut belajar dan mencoba hal-hal yang baru, termasuk dalam menjajal KCJB. Namun, dalam proses pembelajaran diakui Presiden bahwa selalu bisa muncul hal-hal yang tidak terduga, kesulitan-kesulitan di lapangan, masalah-masalah, dan ketidaksempurnaan.
”Pengalaman itu mahal. Namun, sangat berharga dan kita tidak perlu takut karena jika kita konsisten, kesalahan itu akan semakin sedikit. Biaya kesalahan juga akan semakin menurun dan pada akhirnya biaya produksi, biaya proyek lama-kelamaan juga akan semakin rendah,” kata Presiden.
Presiden juga berpesan agar semua pihak tidak alergi terhadap kritik dan tetap semangat untuk belajar. Pengalaman ketika membangun infrastruktur baik jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, dan sarana transportasi juga menjadi bekal untuk memperoleh hasil-hasil yang lebih baik di masa depan.
Kemandirian bangsa
Keberanian mencoba hal-hal yang baru juga memberikan kepercayaan dan kesempatan untuk belajar bagi anak-anak bangsa. Hal ini akan sangat berguna bagi masa depan untuk menciptakan kemajuan SDM dan kemandirian bangsa. ”Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh saya nyatakan dioperasikan,” kata Presiden.
Dalam sambutannya, Luhut menegaskan bahwa peresmian KCJB menjadi penanda sejarah baru dunia perkertaapian modern. Sejak menerima penugasan dari Presiden, untuk melanjutkan pembangunan proyek kereta api cepat pada akhir 2019, Luhut mengakui terdapat banyak masalah dan kendala.
Kendala yang dihadapi dimulai dari masalah klasik mengenai pembebasan lahan, koordinasi yang belum baik hingga kesulitan pendanaan yang dihadapi akibat pandemi Covid-19. Banyak pihak yang pesimistis bahwa proyek ini akan bisa diselesaikan.
”Tapi, saya ingin melaporkan Bapak Presiden, Bapak memberikan semangat pada kami untuk menyelesaikan kereta api ini. Namun, pada hari yang bersejarah ini kami dapat membuktikan bahwa proyek ini bisa diselesaikan dan dapat dioperasikan,” kata Luhut.
Realisasi KCJB ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dari seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, masyarakat, pihak swasta, hingga Pemerintah China beserta seluruh perusahaan yang terlibat. Kehadiran KCJB diharapkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru hingga menghadirikan efek berganda bagi kemajuan moda transportasi lainnya.
Selain itu, kehadiran kereta cepat juga diharapkan bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi wilayah yang dilintasi oleh jalur kereta api cepat. Transfer teknologi mutahir juga dilakukan di bidang konstruksi dan modernisasi sistem perkeretaapian.
Ke depannya, Luhut berharap KCJB akan mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum dalam rangka mengurangi emisi karbon dari sektor kendaraan pribadi. Sejak dibukanya uji coba gratis bagi publik, antusiasme masyarakat untuk menjajal KCJB sangat tinggi. ”Tentunya semua berjalan dengan aman dan nyaman berkat keandalan sistem yang telah teruji,” kata Luhut.
Secara terpisah, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Selasa (26/9/2023). Izin operasi ini dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Api Cepat Indonesia-China.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa dengan keluarnya izin operasi ini, KCJB telah memenuhi aspek kelaikan operasional kereta cepat. ”Alhamdulillah seluruh komponen pengujian dan sertifikasi telah dilaksanakan sehingga surat izin operasi ini dapat diterbitkan dan operasi komersial KCJB dapat segera dilakukan,” ujar Budi pada Minggu (1/10/2023) di Jakarta.
Budi menjelaskan bahwa operasional KCJB akan dilakukan secara bertahap untuk terus dilakukan evaluasi sampai dengan skenario ultimate hingga 68 perjalanan per hari. Guna mempermudah penumpang untuk mencapai kota Bandung, telah disiapkan juga KA Feeder dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung.
”Operasional secara bertahap ini dilakukan untuk memberi ruang kepada operator agar dapat menyesuaikan diri dan memaksimalkan pelayanan,” sebut Budi.
Budi menyebutkan bahwa akan diterapkan tarif promo pada awal operasional KCJB untuk menarik minat masyarakat. Menhub Budi berharap agar setelah dikeluarkannya izin operasi ini, pihak KCIC selaku operator dapat menyiapkan operasi komersial. ”Semoga KCJB dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” kata Budi.