Kepulauan Riau dan Negara Tetangga Waspada Kabut Asap
Kabut asap kebakaran dari Sumatera dan Kalimantan telah memapar hingga Kepulauan Anambas di Kepulauan Riau. Asap jerebu bahkan mulai mencemari udara di Semenanjung Malaysia.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Sebagian wilayah Kepulauan Riau terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Negara tetangga, Singapura dan Malaysia, ikut mewaspadai asap kiriman dari Indonesia.
”Kabut asap memapar wilayah Kepulauan Anambas sejak 27 September hingga 1 Oktober,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tarempa, Samuel Sidauruk, Senin (2/10/2023).
Samuel mengatakan, tidak ditemukan adanya titik api di Anambas. Namun, wilayah itu turut diliputi kabut asap yang merupakan asap kiriman dari Sumatera dan Kalimantan. Asap tersebut datang dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Angin yang bergerak dari arah tenggara ke barat daya membawa asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Sumatera dan Kalimantan sampai Anambas. Akibatnya, Kepulauan Anambas yang berjarak 350 kilometer di timur laut Pulau Batam ikut berasap.
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri Muhammad Hasbi menyatakan, wilayah Kepri terletak di antara Sumatera dan Kalimantan sehingga rawan terpapar kabut asap. Natuna, Kepulauan Anambas, dan Lingga merupakan wilayah yang paling rawan terpapar.
Hasbi mengimbau warga untuk tetap mewaspadai terjadinya karhutla. Masyarakat diingatkan agar jangan membuka lahan dengan cara membakar. ”Kepri terletak di perbatasan, jangan sampai terjadi karhutla yang parah karena dampaknya bisa sampai negara tetangga. Asap karhutla bisa mengganggu lalu lintas kapal di Selat Singapura,” ucapnya.
Papan indikator standar pencemar udara (ISPU) menunjukkan konsentrasi PM 10 di Batam, Kepulauan Riau, berada di level tidak sehat karena kabut asap, 22 September 2019.
Negara tetangga
Selain terbawa ke wilayah Kepri, asap karhutla dari Sumatera dilaporkan juga mencemari udara di sebagian wilayah Malaysia. Mengutip The Star, kondisi udara pada 10 lokasi di Semenanjung Malaysia terpantau tidak sehat.
Otoritas di Johor menyarankan warganya mengurangi aktivitas di luar ruangan. Fasilitas kesehatan di Johor juga bersiap menangani pasien dengan gangguan pernapasan yang mungkin disebabkan kabut asap.
Adapun Singapura belum melaporkan wilayahnya terdampak kabut asap. Meski demikian, Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) menyatakan, perubahan arah angin dapat sewaktu-waktu membawa kabut asap dari Sumatera ke negara tersebut.
Pemerintah Singapura menyarankan warganya untuk senantiasa memantau kualitas udara di laman NEA sebelum beraktivitas di luar ruangan. Warga kelompok rentan, yakni perempuan hamil, anak-anak, dan warga lansia, disarankan segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami keluhan terkait pernapasan.