Identifikasi Empat Mayat Anonim di Pantai Lampung, Tujuh Warga Indramayu Jalani Tes DNA
Hingga kini, identitas empat mayat yang ditemukan di pesisir pantai Kabupaten Lampung Selatan dan Tanggamus belum diketahui. Tujuh warga Indramayu yang melaporkan kehilangan anggota keluarga telah menjalani tes DNA.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Lampung terus menyelidiki identitas empat mayat anonim yang ditemukan di perairan Lampung sejak sebulan terakhir. Sebanyak tujuh warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang melaporkan kehilangan anggota keluarga telah menjalani tes DNA untuk proses identifikasi korban.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Umi Fadillah Astutik menuturkan, sebelumnya Polres Lampung Selatan menerima laporan dari seorang warga asal Indramayu yang mengaku kehilangan anggota keluarganya. Dalam laporannya, warga tersebut memberikan bukti berupa foto kaus yang sama persis dipakai dengan mayat yang ditemukan di pesisir pantai Lampung Selatan.
Kepada polisi, seorang warga Indramayu lain bernama Kayim menjelaskan, kedua anaknya bernama Kasi (35) dan Tarsoni (25) hilang saat pergi melaut sekitar Agustus 2023 di perairan Cirebon, Jawa Barat. Kedua anak buah kapal itu pergi bersama dengan 10 nelayan lain untuk mencari ikan.
Namun, kapal yang mereka gunakan tergulung ombak dan pecah di tengah laut. Dalam kecelakaan itu, tiga nelayan selamat, sedangkan sembilan lainnya hilang, termasuk kedua anaknya. Kayim mengaku kesulitan ekonomi untuk datang langsung ke Lampung.
Dari hasil penyelidikan, kapal yang mengalami kecelakaan merupakan kapal nelayan Bintang Mutiara Jaya pada 21 Agustus 2023. Kapal yang sedang mencari cumi-cumi itu dihantam ombak di perairan seputar Cirebon.
Dari laporan itu, Polda Lampung berkoordinasi dengan Polres Indramayu untuk membantu proses identifikasi empat mayat anonim yang ditemukan di Lampung. Polres Indramayu diminta membantu mengumpulkan data warga Indramayu yang kehilangan anggota keluarganya. Polisi juga memfasilitasi warga yang melapor untuk menjalani tes DNA.
”Saat ini Satreskrim Polres Indramayu bersama Rumah Sakit Bhayangkara telah melaksanakan pengambilan sampel DNA untuk tujuh warga asal Kabupaten Indramayu,” kata Umi, Rabu (27/9/2023), di Bandar Lampung.
Menurut dia, tujuh warga yang diambil sampel DNA-nya merupakan keluarga dari nelayan yang dilaporkan hilang dalam kecelakaan kapal Agustus 2023. Pengambilan sampel DNA dilakukan dalam tiga metode, yakni pengambilan sampel darah, swab pipi kanan, dan swab pipi kiri.
”Selanjutnya sampel DNA akan dikirim ke laboratorium Pusdokkes Polri. Harapannya agar kami bisa segera mengungkap identitas empat mayat tersebut,” katanya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil tes DNA ke tujuh orang tersebut. Ia juga terus mengimbau agar masyarakat Kabupatan Indramayu yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor ke Polres Indramayu.
Verifikasi
Secara keseluruhan, kata Umu, ada 27 laporan yang masuk ke nomor hotline yang disiapkan oleh Polda Lampung. Kendati begitu, polisi harus melakukan verifikasi untuk mengetahui apakah laporan orang hilang yang masuk tersebut berkaitan dengan penemuan empat mayat anonim yang ditemukan di pesisir Lampung.
Sebelumnya diberitakan, dua mayat tanpa identitas yang kondisinya sudah tidak utuh ditemukan di dua lokasi berbeda di kawasan pesisir Kabupaten Lampung Selatan pada Rabu (6/9/2023). Mayat pertama ditemukan di pinggir Pantai Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, pada Rabu pagi. Adapun mayat kedua ditemukan di pantai Desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, pada Rabu malam.
Di pesisir pantai Kabupaten Tanggamus, dua mayat anonim juga ditemukan dalam dua waktu berbeda. Mayat pertama ditemukan di kawasan pantai Kabupaten Tanggamus pada 15 Agustus 2023. Mayat tanpa identitas tersebut ditemukan di pinggir pantai di Pekon Teluk Brak, Kecamatan Pematang Sawah, Tanggamus. Selanjutnya, pada Kamis (7/9/2023) siang, sesosok mayat tanpa identitas kembali ditemukan di Pantai Karang Bolong, Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Tanggamus.
Empat mayat yang ditemukan di pesisir pantai di Lampung tersebut kondisinya sudah tidak utuh. Jasad juga sudah membusuk dan sulit dikenali.
Kepala Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Yusriandi Yusrin menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polres Indramayu dan Polda Lampung terkait kasus penemuan mayat anonim tersebut. Ia berharap tes DNA yang dilakukan bisa segera mengungkap identitas empat mayat tersebut.