Status pengemudi truk yang menabrak sejumlah kendaraan di ”exit” tol Bawen, akan segera dipastikan, Minggu (24/9/2023) sore. Polisi juga siap mengungkap semua hasil investigasi penyebab kecelakaan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Polisi berjanji menerangkan secara tuntas kasus kecelakaan lalu lintas di Bawen, Jawa Tengah, pada Minggu (24/9/2023) sore. Pemulihan trauma pada semua warga terdampak kecelakaan bakal terus dilakukan.
”Hasil penyelidikan, termasuk status pengemudi truk tronton, akan segera kami terangkan pada Minggu sore,” ujar Kepala Kepolisian Resor Semarang Ajun Komisaris Besar Achmad Oka Mahendra di Semarang, Minggu (24/9/2023). Pengemudi truk Agus Riyanto (44), warga Pacitan, masih berstatus saksi.
Hingga Minggu siang, Polres Semarang bersama Polda Jateng melakukan traffic accident analis (TAA) kasus Bawen. Hal ini menjadi bagian dari investigasi penyebab kecelakaan.
Achmad menyebut, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk di antaranya pengemudi dan kernet truk. Beberapa orang yang melihat kecelakaan ikut dilibatkan mencari titik terang kasus ini.
Selain itu, polisi masih membantu pemulihan trauma kepada korban. Hal itu dilakukan di rumah sakit dan kediaman korban.
”Upaya ini mendesak dilakukan, terutama bagi salah satu korban anak-anak yang masih berusia lima tahun,” katanya.
Patah tulang
Sebelumnya, kecelakaan di Bawen berdampak pada 30 orang. Tiga di antaranya tewas di lokasi kejadian dan 27 lainnya luka berat dan ringan.
Korban tewas adalah Rudi Oky Candra dan Aditya Dwiki Hartanto, warga Pabelan, Kabupaten Semarang. Satu korban lainnya adalah Aldi Eko Saputro, warga Banyumanik, Kota Semarang.
Hingga Minggu siang, 17 luka berat dan ringan dirawat di RS AT Tin, RS Ken Saras, dan RSUD Ambarawa. Sebanyak 10 orang sudah pulang ke rumah.
Rofiatul Fauziyah (23), warga terluka, mengatakan, kecelakaan terjadi saat dia dan kawannya pulang dari kampus. Dari Kecamatan Ungaran, mereka menggunakan sepeda motor hendak menuju Tengaran, Kabupaten Semarang.
Sebelum kejadian, Rofiatul ingat tengah berhenti di lampu merah. Saat itu, ia mendengar klakson truk dibunyikan berulang-ulang.
”Setelahnya saya hilang kesadaran. Baru siuman ketika diangkut ke rumah sakit,” ujarnya yang mengalami patah lengan kiri.