Semarang 10K Kembali Buka Kesempatan Pelari Internasional
Pelari internasional kembali diberi kesempatan untuk mengikuti ajang lari tahunan Semarang 10K Powered by ISOPLUS, di Kota Semarang, Jateng. Kehadiran para pelari asal luar negeri menjadi pembeda dari tahun lalu.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pelari internasional kembali diberi kesempatan untuk mengikuti ajang lari tahunan bertajuk Semarang 10K Powered by ISOPLUS, di Kota Semarang, Jawa Tengah. Kehadiran para pelari asal luar negeri menjadi pembeda ajang tersebut dibandingkan setahun sebelumnya. Penambahan nilai hadiah diharapkan mampu mendorong pelari mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam gelaran itu.
Hal itu terungkap dalam peluncuran Semarang 10K Powered by ISOPLUS, di Borsumy Heritage, Kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/9/2023). Acara dimulai dengan lari bersama sejumlah komunitas lari dari kota tersebut. Adapun ajang lomba direncanakan akan terselenggara pada 17 Desember 2023.
Turut hadir dalam gelaran tersebut Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu, Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo, Direktur Bisnis Harian Kompas Lukminto Wibowo, dan Marketing Manager Bidang Minuman Siap Saji WINGS Group Indonesia Joshua Gunawan.
”Yang berbeda untuk tahun ini, kami membuka untuk pelari internasional. Sebenarnya, tahun 2018 dan 2019 sudah ada pelari internasional yang mendaftarkan ke Semarang 10 K. Jumlahnya mencapai puluhan orang ketika itu,” kata Redaktur Pelaksana Harian Kompas Adi Prinantyo, di sela-sela acara.
Adi menjelaskan, keikutsertaan pelari internasional terpaksa mandek seiring dengan terhentinya ajang tersebut akibat adanya pandemi Covid-19. Namun, lomba bisa diadakan kembali, pada 2022, mengingat wabah sudah bisa dikendalikan. Hanya saja, ketika itu pesertanya masih diikuti pelari dalam negeri.
Padahal, menurut dia, minat pelari internasional lumayan besar karena kota itu cukup mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi, mulai dari kereta api, pesawat, hingga jalur darat.
”Tahun ini kami buka lagi untuk pelari internasional supaya gaung dari Semarang 10 K lebih mendunia,” kata Adi.
Selain itu, lanjut Adi, jumlah hadiah yang akan diberikan kepada para peserta nilainya mencapai Rp 424 juta. Angka itu meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan hadiah setahun lalu, yakni Rp 282 juta. Tambahan hadiah berasal dari Pemerintah Kota Semarang dan sponsor. Adanya penambahan tersebut menandakan dukungan bagi ajang lari serupa semakin besar pula.
Selain olahraga, ajang ini juga meningkatkan pariwisata. Wisatawan yang datang ke Kota Semarang bisa meningkat. Tentu, kami akan menjamu dengan lebih baik lagi. (Hevearita G Rahayu)
Oleh karena itu, Adi berharap agar kian banyak pelari yang antusias untuk mengikuti lomba tersebut. Khususnya para pelari nasional 10 K. Pasalnya, trek yang terdapat di kota tersebut dikenal cukup datar. Kondisi itu bisa digunakan para pelari untuk memperbaiki catatan waktunya masing-masing. Lebih-lebih adanya penambahan hadiah hendaknya bisa dijadikan motivasi tambahan.
”Harapannya, para pelari nasional jalur prestasi ini bisa semakin banyak mencatatkan waktu terbaik pada ajang-ajang semacam ini,” ungkap Adi.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu selalu menyambut baik pelaksanaan gelaran lomba semacam itu. Menurut dia, lomba bukan sekadar mendongkrak prestasi atlet. Adanya ajang serupa ikut meningkatkan gairah wisata daerah melalui jalur sport tourism. Ia merasa tambah antusias setelah mengetahui banyaknya pelari yang mengantre pendaftaran untuk turut serta pada lomba tersebut.
”Selain olahraga, ajang ini juga meningkatkan pariwisata. Wisatawan yang datang ke Kota Semarang bisa meningkat. Tentu, kami akan menjamu dengan lebih baik lagi,” kata Hevearita.
Marketing Manager Bidang Minuman Siap Saji WINGS Group Indonesia Joshua Gunawan menyatakan, pihaknya senantiasa mendukung ajang olahraga semacam itu. Bagi dia, semakin banyak gelaran olahraga akan menciptakan masyarakat yang jauh lebih sehat. Berbagai ancaman penyakit yang muncul akibat kurangnya warga untuk berolahraga pun bisa dihindari.
”Kami selalu mendukung masyarakat Indonesia bisa memiliki gaya hidup yang sehat dan aktif. Apalagi zaman sekarang banyak penyakit. Maka, benar-benar penting menjadi sangat aktif. Saya rasa, semangat yang sama juga dimiliki Pemerintah Kota Semarang dan Kompas,” kata Joshua.