Dilantik, Kerukunan Keluarga Sulsel Siap Bangun Cirebon
Setelah vakum belasan tahun, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS Kota Cirebon, Jawa Barat, kembali terbentuk. Organisasi yang perantau Bugis Makassar ini pun siap membangun Cirebon.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Setelah vakum belasan tahun, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan atau KKSS Kota Cirebon, Jawa Barat, kembali terbentuk. Organisasi yang menjadi wadah masyarakat Bugis Makassar di perantauan itu pun siap turut serta dalam pembangunan Cirebon dan sekitarnya.
Pelantikan Badan Pengurus Daerah KKSS Kota Cirebon Periode 2023-2028 itu berlangsung di Hotel Zamrud, Cirebon, Sabtu (23/9/2023). Turut hadir Ketua Badan Pengurus Wilayah KKSS Provinsi Jabar Sri Asri Wulandari dan Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Gani Natadingrat.
Selain dari Cirebon, sejumlah perantau Bugis Makassar di Kabupaten Indramayu, Majalengka, Kuningan, serta Sukabumi juga turut serta. Kesenian khas Sulsel, seperti tari Mappadendang, serta tari Topeng dari Cirebon ditampilkan. Sebagian besar hadirin mengenakan pakaian adat Sulsel.
Proses pelantikan ditandai dengan penyerahan bendera berlambang KKSS oleh Sri kepada Ketua BPD KKSS Kota Cirebon Andi Ridwan Mappasabbi. Para pengurus yang baru dilantik juga mengucapkan ikrar, antara lain berisi komitmen untuk selalu menjaga harkat dan martabat warga Sulsel.
”KKSS ini bukan hanya tempat silaturahmi perantau Bugis Makassar, tetapi juga wadah membangun Cirebon,” ucap Ridwan. Pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan pemangku kebijakan lainnya untuk membuat program bermanfaat bagi warga Cirebon.
Selama ini, lanjutnya, warga asal Sulsel telah berkontribusi untuk pembangunan Cirebon. Mulai dari menjadi pengusaha hingga pegawai negeri sipil di Cirebon. KKSS pun sudah berdiri di daerah itu pada 1970-an. Akan tetapi, belasan tahun terakhir, organisasi itu vakum karena sejumlah hal.
Setahun terakhir, sejumlah perantau Bugis Makassar mendorong pembentukan KKSS Kota Cirebon. Setelah melalui beberapa pertemuan, akhirnya mereka sepakat membentuk pengurus. Data sementara, tercatat lebih dari 170 anggota KKSS di Cirebon. Jumlah itu masih berpotensi meningkat.
”Meskipun kami pendatang, kami sudah bagian dari warga Cirebon,” ujar Ridwan. Itu sebabnya, pihaknya berkomitmen terus turut serta membangun daerah, bukan sebaliknya. Apalagi, orang Bugis Makassar memegang filosofi ”Siri Na Pacce” yang menjunjung tinggi harkat dan martabat setiap manusia.
”Siri Na Pacce itu kita malu berbuat salah. Kita tidak akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma dan adat istiadat di Kota Cirebon. Ini yang harus kita pegang,” ungkapnya. Dengan begitu, lanjutnya, orang Bugis Makassar dapat terus bersinergi dengan masyarakat setempat.
Sri Asri menambahkan, kehadiran KKSS Kota Cirebon telah menambah perkumpulan perantau Bugis Makassar di daerah. Selain Cirebon, KKSS di Jabar sudah lebih dulu terbentuk di Depok, Bekasi, dan Bogor. Secara nasional terdapat sekitar 400 KKSS tingkat kabupaten dan kota.
”Organisasi ini akan berusia 47 tahun pada 12 November nanti. KKSS sudah ada di seluruh provinsi. Bahkan, ada di beberapa negara, seperti Malaysia, Australia, Perancis, dan Amerika Serikat. Jadi, kalau mau ke luar negeri, banyak saudara-saudara kita di sana,” kata Bendahara KKSS pusat ini.
Ia mengingatkan, orang Bugis Makassar selalu berupaya menjaga martabatnya sekaligus nilai-nilai daerah setempat. ”Pak JK (Jusuf Kalla, Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-1019) selalu berpesan agar kita menjaga kehormatan Sulsel dan membangun tempat kita berpijak,” katanya.
Ia pun mendorong pengurus KKSS Kota Cirebon menyelenggarakan program yang mengembangkan daerah. ”Misalnya, kita membuat festival kuliner yang menggabungkan makanan Cirebon, seperti empal gentong dan kuliner Makassar, seperti coto. Ini pasti menarik wisatawan,” ucapnya.
Dewan Pembina KKSS Kota Cirebon Abdul Haris mengatakan, dahulu KKSS cukup diperhitungkan oleh masyarakat. Beberapa anggota KKSS bahkan menjadi anggota DPRD setempat. ”Saya menitipkan, memasuki tahun politik, mohon kita netral-netral saja,” ujarnya.