Kebakaran TPA Jatibarang Semarang Telah 90 Persen Padam
Kebakaran TPA Jatibarang di Semarang mulai dapat dikendalikan. Tim damkar masih bersiaga melakukan pendinginan dan pemantauan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
ARSIP DAMKAR KOTA SEMARANG
Sejumlah mobil pemadam kebakaran bersiaga di TPA (tempat pembuangan akhir) sampah Jatibarang, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/9/2023). Kebakaran di TPA ini telah padam sekitar 90 persen. Proses pemantauan dan pendinginan masih berlangsung.
SEMARANG, KOMPAS — Hari kedua kebakaran areal tempat pembuangan akhir sampah Jatibarang di Kota Semarang, Jawa Tengah, api mulai dapat dikendalikan. Dari luasan sekitar 2 hektar areal yang terbakar, 90 persen telah padam. Tim pemadam kebakaran masih bersiaga untuk melakukan pendinginan di lokasi.
”Sembilan puluh persen sudah padam. Ini saya masih di posko bersama tim damkar (pemadam kebakaran). Masih ada api, tapi di dalam sampah atau di dalam urukan (timbunan sampah). Luas yang terbakar sekitar 2 hektar lebih,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang Bambang Haryanto saat dihubungi dari Banyumas, Selasa (19/9/2023) siang.
Bambang mengatakan, untuk memantau serta memastikan kebakaran benar-benar padam, pemerintah kota telah mendirikan dapur umum di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang serta posko. ”Saat ini, ada empat mobil damkar yang dikerahkan. Mereka masih terus menyemprotkan air. Untuk aktivitas bongkar sampah, dipindahkan ke sisi bawah,” tuturnya.
KOMPAS/KARINA ISNA IRAWAN
Puluhan sapi berkeliaran bebas di TPA Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2017). Menurut warga setempat, sapi itu sengaja dilepasliarkan pemiliknya untuk mencari makan di tumpukan sampah. Setiap har,i TPA Jatibarang menerima 850-900 ton sampah dari Kota Semarang dan sekitarnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Operasi dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang Untung Sugiono mengatakan, kebakaran masih menyisakan api-api kecil dan bisa ditanggulangi oleh tim. ”Api sudah tidak besar, Cuma kecil-kecil. Misalnya, ditumbuk dengan beko (alat berat) itu, (api) sudah mati. Dari armada, kami juga masih terus melakukan penyemprotan,” tutur Untung.
Menurut Untung, timnya akan terus menyiagakan dua unit mobil damkar di lokasi tersebut sebagai antisipasi jika muncul kembali api yang besar. ”Nanti, jam 15.00, kami akan menarik armada, tapi akan ada 1-2 unit yang standby di situ,” ujarnya.
Untung menambahkan, api dan asap masih tampak, tetapi tidak lagi mengkhawatirkan meskipun angin di lokasi masih cukup kencang. ”Kami juga menyiagakan lima hingga enam personel di lokasi. Untuk berapa lamanya, kami melihat kondisi di lapangan. Kalau seumpama besok pagi sudah tidak ada masalah, (personel) akan kami tarik semua. Tapi, kalau api masih timbul padam, timbul padam, (personel) terus masih akan standby. Kita tidak tahu (kondisinya nanti) karena itu tumpukan sampah,” tuturnya.
ARSIP DAMKAR KOTA SEMARANG
Kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Jatibarang, Semarang sudah mulai padam, Selasa (19/9/2023), Mobil pemadam kebakaran masih disiagkan di areal tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya (Kompas.id, 18/9/2023), api mulai muncul di TPA ini pada Senin siang pukul 14.00. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kebakaran berada di zona pasif TPA Jatibarang pada pukul 14.00. ”Itu zona pasif atau tidak digunakan. Saya tanya penyebabnya apa karena itu digembok. Tidak ada orang ke sana. Adanya semak belukar yang kering. Saya sudah berkali-kali menyampaikan ke teman-teman tolong itu (semak belukar) dipotong, dibersihkan sehingga tidak terjadi gesekan,” kata Ita, sapaan Hevearita.
Ita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemarau yang panjang ini dan meminta supaya masyarakat memperhatikan semak-semak belukar yang berpotensi menimbulkan kebakaran. ”Saya minta DLH (dinas lingkungan hidup) harus benar-benar monitoring dan ada mobil damkar yang standby di sini sebagai antisipasi. Kepada pemulung juga diminta menjaga,” katanya.
Menurut Ita, aktivitas pembuangan sampah masih bisa tetap dilakukan karena zona yang terbakar berada di zona pasif atau tidak dipakai.