Harga Beras Tinggi, Bulog Cirebon Percepat Penyaluran Bantuan
Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon dan sejumlah instansi mempercepat penyaluran beras di Kota Cirebon, Jawa Barat. Distribusi ini diharapkan meringankan beban masyarakat di tengah tingginya harga beras.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati menyerahkan secara simbolis bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada warga di Gudang Bulog Tuk di Jalan Brigadir Jenderal Dharsono, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023). Beras jenis medium itu akan disalurkan kepada 36.525 keluarga penerima manfaat di Kota Cirebon selama September hingga November. Setiap bulan, satu keluarga menerima 10 kilogram beras.
CIREBON, KOMPAS — Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon dan sejumlah instansi mempercepat penyaluran beras untuk 36.525 keluarga di Kota Cirebon, Jawa Barat. Distribusi bantuan itu diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di tengah tingginya harga beras.
Penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah itu berlangsung di Gudang Bulog Tuk, Kecamatan Kedawung, Cirebon, Selasa (19/9/2023). Dalam acara itu, sejumlah perwakilan keluarga penerima manfaat (KPM) secara simbolis menerima beras yang berisi 10 kilogram.
Bulog Cirebon bersama Pemkot Cirebon dan PT Pos Indonesia mendistribusikan 365 ton beras medium kepada 36.525 KPM di Cirebon setiap bulan mulai September hingga November tahun ini. Beras itu akan diberikan kepada KPM sesuai data yang terdaftar di Kementerian Sosial.
”Penyaluran bantuan ini seyogianya (disalurkan) Oktober sampai Desember 2023. Hanya saja, pemerintah menyikapi gejolak harga beras sehingga Badan Pangan Nasional menginstruksikan dimajukan September,” ujar Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon Imam Firdaus Jamal.
Pekerja mengangkut karung berisi beras dari gudang menuju truk di Gudang Bulog Tuk di Jalan Brigadir Jenderal Dharsono, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023).
Saat ini, pantauan Pemkot Cirebon, harga rata-rata beras medium di sejumlah pasar tercatat Rp 13.000 per kg. Bahkan, di tingkat eceran, harganya bisa mencapai Rp 15.000 per kg. Angka itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium di wilayah Jawa, yakni Rp 10.900 per kg.
Oleh karena itu, menurut Imam, Bulog mempercepat pemberian bantuan pangan cadangan beras pemerintah bulan ini. ”Semoga penyaluran bantuan ini sedikit meringankan beban (ekonomi) masyarakat. Di saat bersamaan, panen padi nanti bisa menurunkan harga beras,” ujarnya.
Selain Kota Cirebon, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan beras kepada KPM di Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan. ”Berdasarkan data yang sudah masuk, kebutuhan penyaluran di wilayah itu per bulan sekitar 5.600 ton. Data ini masih akan bertambah,” ujarnya.
Adapun kebutuhan bantuan beras untuk tiga bulan di satu kota dan tiga kabupaten itu diperkirakan mencapai 16.000-18.000 ton. ”Dengan cadangan beras di kompleks pergudangan, 48.000-49.000 ton beras, insya Allah mencukupi untuk penyaluran bantuan beras,” ujar Imam.
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengapresiasi penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah untuk warga Cirebon. ”Tapi, persoalan di lapangan, kan data. Terkadang data orang yang sudah meninggal masih dikasih (bantuan). Tapi, yang miskin tidak dikasih,” katanya.
Eti pun mengaku kerap menerima keluhan masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan beras meski kondisi ekonominya memprihatinkan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas sosial setempat untuk mengusulkan tambahan KPM kepada Kemensos terkait bantuan pangan tersebut.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo berharap penyaluran bantuan pangan itu dapat membantu menstabilkan harga beras. ”Memang beras bukan komponen yang signifikan menyumbang inflasi. Tapi, ini jadi perhatian karena harga beras naik terus,” ujarnya.
Pada Agustus tahun ini, inflasi di Kota Cirebon minus 0,11 persen atau deflasi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Beras menjadi komoditas yang menyumbang inflasi dengan 0,0185 persen. Adapun inflasi bulan lalu dibandingkan dengan Agustus tahun 2022 tercatat 4,04 persen.
Aptiah (56), salah satu penerima bantuan, berterima kasih karena mendapatkan beras 10 kg per bulan. ”Beras ini bisa untuk makan paling banyak 20 hari karena saya hanya berdua dengan anak. Semoga dapat beras terus. Apalagi, harga beras sekarang Rp 15.000 per kg,” ujarnya.