IDI Kecam Pembakaran Fasilitas Rumah Nakes di Papua Tengah
Pembakaran fasilitas rumah untuk tenaga kesehatan terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kelompok kriminal bersenjata dilaporkan terlibat dalam aksi ini.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
DOKUMENTASI KOGABWILHAN III
Tampak bangunan rumah tenaga kesehatan yang terbakar di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Senin (11/9/2023). Diduga kelompok kriminal bersenjata terlibat dalam aksi ini.
JAYAPURA, KOMPAS — Ikatan Dokter Indonesia mengecam aksi pembakaran fasilitas perumahan tenaga kesehatan di Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Otoritas keamanan setempat menyatakan, kelompok kriminal bersenjata membakar 10 rumah pada Senin (11/9/2023).
Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua Nickanor Wonatorey saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Kamis (14/9/2023), mengatakan, pihaknya menyesalkan aksi pembakaran fasilitas kesehatan di Puncak. Hal ini menunjukkan gangguan keamanan yang terjadi pada fasilitas kesehatan di Papua belum terhenti hingga kini.
Nickanor menilai aksi ini akan mengakibatkan tenaga kesehatan tak berani bertugas di wilayah-wilayah terpencil Papua yang rawan konflik. Padahal, jumlah tenaga kesehatan di wilayah Papua belum memadai.
Diketahui jumlah tenaga kesehatan, seperti dokter, di wilayah Papua Tengah masih minim. Hanya terdapat 460 dokter berdasarkan data IDI untuk melayani masyarakat di delapan kabupaten Papua Tengah.
DOKUMENTASI PETUGAS PUSKESMAS ELELIM
Dokter Yandry Pamangin melayani salah satu pasien di Puskesmas Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, pada awal Agustus 2021. Yalimo termasuk salah satu kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan.
”Jumlah tenaga kesehatan di Papua belumlah memadai. Selain itu, mayoritas dokter bertugas di wilayah perkotaan seperti Jayapura,” kata Nickanor.
Ia berharap adanya jaminan keamanan bagi tenaga kesehatan dalam bertugas di seluruh wilayah Papua. Upaya ini untuk mencegah aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan terulang kembali.
Berdasarkan data IDI Papua, sejak tahun 2019 hingga Maret 2023, empat dokter menjadi korban kekerasan. Tiga dokter spesialis tewas dan satu dokter umum terluka berat. Kasus terakhir adalah pembunuhan dokter spesialis paru, Mawartih Susanti, yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire pada 9 Maret 2023.
Sementara itu, juru bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Christian Warinussy, juga menyesalkan aksi pembakaran 10 rumah untuk tenaga kesehatan di Puncak. Ia menilai aksi ini turut berkontribusi pada terhambatnya layanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
DOKUMENTASI KOGABWILHAN III
Anggota TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW dan Satgas Elang memadamkan api yang membakar bangunan rumah tenaga kesehatan di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Senin (11/9/2023). Total sebanyak 10 rumah diduga dibakar kelompok kriminal bersenjata.
”JDP meminta aparat keamanan yang berwenang untuk menginvestigasi peristiwa ini. Pelaku yang terlibat harus diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ucap Yan.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi GN Suriastawa mengatakan, sebanyak dua anggota kelompok kriminal bersenjata terlibat dalam aksi pembakaran 10 rumah di Ilaga. Peristiwa ini terungkap ketika anggota TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW dan Satgas Elang berpatroli di wilayah Ilaga.
Ia mengungkapkan, sempat terjadi kontak tembak antara anggota TNI dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 300/BJW serta Satgas Elang dengan kedua anggota kelompok kriminal bersenjata yang bersembunyi di daerah ketinggian. Dilaporkan, satu anggota kelompok kriminal bersenjata tewas dalam peristiwa ini.
”Tak ada korban dalam peristiwa pembakaran ini karena 10 unit rumah ini belum ditempati para tenaga kesehatan. Fasilitas perumahan ini berada di area Rumah Sakit Umum Daerah Ilaga,” tutur Suriastawa.