Harga Masih Tinggi, Gubernur Lampung Minta Bulog Tingkatkan Distribusi Beras
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta Bulog meningkatkan distribusi beras untuk menstabilkan harga beras. Arinal pun optimistis harga beras akan kembali stabil seiring masa panen pada Oktober 2023.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS – Menjelang pekan ketiga September 2023, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Lampung masih tinggi. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta Bulog meningkatkan distribusi beras pemerintah untuk menstabilkan harga. Arinal pun optimistis harga beras akan kembali stabil seiring masa panen pada Oktober 2023.
“Oktober nanti akan ada panen, jadi harga beras bisa kembali stabil. Fluktuasi harga beras saat ini terjadi karena belum panen,” kata Arinal di Bandar Lampung, Kamis (7/9/2023).
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Lampung, perkiraan luas panen padi di Lampung pada Oktober 2023 seluas 66.507 hektar. Adapun potensi produksi gabah kering panen sebanyak 371.662 ton.
Pemprov Lampung juga memperkirakan, hingga Desember 2023, capaian produksi gabah kering panen di Lampung mencapai 1.033.833 ton. Proyeksi tersebut berdasarkan luasan panen yang diperkirakan mencapai 182.091 hektar.
Arinal menambahkan, dirinya telah berkoordinasi dengan bupati dan walikota di 15 kabupaten/kota di Lampung agar terus memantau perkembangan harga beras di daerah masing-masing. Ia juga meminta Bulog meningkatkan distribusi beras murah ke masyarakat melalui program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Pelaksana Tuga Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung Nurman Susilo mengatakan, distribusi beras murah melalui program SPHP telah menjangkau 79 pasar dan 244 toko di 15 kabupaten/kota di Lampung. Bulog Lampung telah mendistribusikan 2.000–2.200 ton beras ke toko-toko yang telah bekerja sama sebagai distributor.
Saat ini, harga beras SPHP dijual ke masyarakat sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) beras di tingkat konsumen, yakni Rp 10.900 per kilogram. Sementara itu, Bulog menjual pada mitra SPHP dengan harga Rp 9.950 per kg.
Menurut Nurman, Bulog Lampung akan terus berupaya meningkatkan titik distribusi beras SPHP. Saat ini, Bulog Lampung tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menentukan wilayah mana yang mengalami kenaikan harga beras.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, pada Kamis (7/9/2023), kenaikan harga beras masih terus terjadi. Beras kualitas bawah I dijual seharga Rp 12.350 per kg atau naik Rp 100 per kg dibandingkan hari sebelumnya. Sementara beras kualitas bawah II dijual dengan harga Rp 12.500 per kg atau naik Rp 250 per kg.
Adapun beras kualitas medium I dan medium II mengalami kenaikan harga masing-masing sebesar Rp 150 per kg menjadi Rp 12.650 per kg dan Rp 12.850 per kg. Selain itu, beras kualitas super harganya mencapai Rp 13.550 per kg.
Berdasarkan pantauan di sejumlah toko beras di Bandar Lampung, harga beras kualitas super dijual dengan harga lebih tinggi, berkisar Rp 13.500-Rp 15.000 per kg. Sementara untuk beras kualitas medium dijual seharga Rp 12.500-Rp 13.000 per kg.
Oktober nanti akan ada panen, jadi harga beras bisa kembali stabil
Pompa air
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Lampung Bani Ispriyanto menyampaikan, kemarau panjang berpotensi membuat sawah yang sudah ditanami sejak Agustus 2023 mengalami kekeringan.
Oleh karena itu, Pemprov Lampung telah menyalurkan pompa air sebanyak 250 unit kepada kelompok petani untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian. “Penyaluran pompa air ini langsung diberikan ke gapoktan (gabungan kelompok tani) untuk membantu mereka mengambil air dari sungai,” katanya.
Menurut Bani, ketersediaan air di Lampung masih dalam kondisi aman meski musim kemarau. Berdasar data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtokultura Lampung, terdapat 55 embung, 74 irigasi perpompaan, dan 111 sumur bor yang kondisinya baik dan bisa dioptimalkan untuk mendukung lahan pertanian.
Selain itu, sungai-sungai besar juga tidak mengalami kekeringan sehingga masih bisa dimanfaatkan.