Pamit kepada Warga Jateng, Ganjar Minta Dikenang sebagai Saudara
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin berpamitan kepada masyarakat di hari terakhir mereka menjabat. Ganjar meminta dikenang sebagai saudara masyarakat Jateng.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen telah sampai di pengujung masa jabatannya, Selasa (5/9/2023). Setelah 10 tahun menjabat sebagai gubernur, Ganjar berharap dirinya dikenang sebagai saudara oleh masyarakat Jateng.
Pada hari terakhir menjabat, Ganjar dan Yasin berpamitan kepada sejumlah pihak. Acara pamitan terakhir kepada masyarakat dilakukan Ganjar dalam pesta rakyat bertajuk ”Terima Kasih Jateng” di halaman Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa petang. Acara itu dihadiri oleh puluhan ribu orang yang berasal dari berbagai daerah di Jateng.
Dalam acara itu, masyarakat bisa menikmati aneka makanan dan minuman yang dibuat oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, secara cuma-cuma. Mereka juga disuguhi berbagai hiburan, seperti kesenian tradisional hingga konser musik.
Sebagian warga yang hadir mengaku ingin melepas Ganjar karena terkesan dengan kinerjanya sebagai gubernur. Novianto (34), warga Mranggen, Kabupaten Demak, yang hadir dalam pesta rakyat itu, mengaku senang dengan kinerja Ganjar, terutama dalam pembangunan infrastruktur.
”Yang paling berkesan buat saya adalah pembangunan Jalan Layang Ganefo di Mranggen. Sejak ada jalan layang tersebut, Mranggen sudah tidak macet lagi. Dulu macet hampir setiap saat karena ada pelintasan kereta api,” kata Novianto.
Pembangunan Jalan Layang Ganefo merupakan inisiasi dari Ganjar. Proyek yang rampung pada 2022 itu dibiayai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jateng. Anggaran yang dikucurkan kala itu mencapai Rp 109,3 miliar.
Kendati demikian, Novianto menyebutkan, Ganjar masih belum bisa menuntaskan persoalan rob di pesisir Demak. Novianto berharap, pejabat selanjutnya bisa merampungkan pekerjaan rumah tersebut.
Pada acara tersebut, sejumlah keluarga dekat Ganjar turut hadir. Selain istri dan anak Ganjar, yakni Siti Atiqoh dan Zinedine Alam Ganjar, sejumlah keponakan Ganjar juga datang. Nadzifa Nuramadani Fathony (25), merupakan salah satunya.
”Beliau (Ganjar) orangnya baik. Perlakuan ke keluarga maupun ke masyarakat itu sama, benar-benar baik,” ujar Nadzifa yang merupakan warga Kabupaten Purbalingga.
Ganjar mengaku senang dengan kehadiran masyarakat dan keluarganya dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Ganjar menyebut, sepuluh tahun menjabat sebagai Gubernur Jateng merupakan pengalaman yang luar biasa.
”Di periode pertama, saya dengan Pak Heru (Heru Sudjatmoko) mendapatkan pelajaran yang luar biasa (tentang) bagaimana saya harus meladeni panjenengan (anda). Lima tahun berikutnya, saya dan Gus Yasin melanjutkan, masih tidak berubah, bagaimana kami meladeni panjenengan,” kata Ganjar.
Ganjar mengaku sangat bahagia jika masyarakat Jateng tersenyum. Sementara itu, ia mengaku tak marah maupun berduka ketika mendapatkan cacian dan makian dari masyarakat, termasuk dari aktivis, buruh, maupun mahasiswa yang kerap berunjuk rasa di depan kantornya.
”(Cacian dan makian) itu pun kami terima dengan riang gembira karena yang protes adalah tuanku. Panjenengan adalah pemberi amanah itu,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta maaf karena merasa tidak sempurna dalam menjalankan tugas sebagai gubernur. Dia juga mengakui, masih banyak pekerjaan rumah maupun keputusan-keputusan besar yang belum diselesaikan atau diputuskan.
Ganjar berharap, pekerjaan rumah itu bisa diselesaikan oleh Penjabat Gubernur Jateng selanjutnya, aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, hingga kelurahan/desa.
”Kami mohon pamit. Saya hanya ingin dikenang satu saja saja, bahwa kula (saya), sedherek e panjenengan (saudara Anda). Bahwa kita semua bersaudara dan kelak kita akan berjumpa dalam suasana bersemangat dan akan saling melangkahkan kaki bersama,” imbuh Ganjar.
Pamitan yang dilakukan Ganjar pada Selasa ini bukan yang pertama. Beberapa hari terakhir, Ganjar bersama Yasin mengunjungi sejumlah tempat di Jateng untuk berpamitan.
Pada Senin (4/9/2023) malam, keduanya berpamitan di sela-sela mengikuti kegiatan Jateng berselawat di Kabupaten Batang. Adapun pada Selasa pagi, Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng yang berpasangan sejak 2018 itu juga berpamitan kepada sejumlah ASN, organisasi masyarakat, dan nelayan di Gelanggang Olahraga Jatidiri, Kota Semarang.
Sementara itu, Yasin mengaku beruntung bisa mendampingi Ganjar selama lima tahun terakhir. Menurut dia, ia dan Ganjar selama ini saling melengkapi.
”Saya melihat tatanan di Provinsi Jateng sudah baik. Tinggal bagaimana kita mengeratkan dan di situlah saya mengisi, memberikan contoh kepada kawan-kawan ASN, bahwa kerja tim, kerja bersama, dan saling melengkapi itu adalah yang dibutuhkan masyarakat,” kata Yasin.
Kita semua bersaudara dan kelak kita akan berjumpa dalam suasana bersemangat dan akan saling melangkahkan kaki bersama.
Yasin pun berterima kasih kepada masyarakat Jateng yang telah mendukung tugasnya sebagai wakil gubernur. Selain itu, Yasin juga berterima kasih dengan partai-partai politik yang telah mengusung Ganjar-Yasin dalam Pemilihan Umum Gubernur, lima tahun lalu.