Tidak Ada Gambar Muhaimin pada Apel Siaga Anies dan PKS di Sumut
Bakal capres Anies Baswedan apel siaga bersama PKS di Deli Serdang. Meskipun telah dideklarasikan mendampingi Anies, tak ada gambar Muhaimin di apel siaga itu. Anies juga tak menyebut nama Muhaimin dalam orasinya.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Bakal calon presiden Anies Baswedan melaksanakan apel siaga bersama kader Partai Keadilan Sejahtera di Lapangan Astaka, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (3/9/2023). Namun, tidak ada gambar Muhaimin Iskandar pada apel siaga itu. Anies juga tidak menyebut nama Muhaimin dalam 15 menit orasi politiknya.
”Kita ingin perubahan. Karena itu, kita berkumpul di sini. Siapa presidennya, apa partainya?” kata Anies yang disambut ribuan peserta apel siaga dengan meneriakkan nama Anies dan PKS.
Pidato itu merupakan orasi politik pertama Anies setelah deklarasi bakal calon presiden dan wakil presiden Anies-Muhaimin oleh Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa, di Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Petinggi PKS menyaksikan deklarasi itu dari kantor DPP PKS di Jakarta.
Di Astaka, Anies disambut ribuan kader dan pengurus PKS. Poster Anies dengan tulisan ”Anies Presiden” juga diangkat peserta apel siaga.
Gambar Anies juga dipasang dalam sejumlah baliho besar. Namun, tidak satu pun baliho atau poster yang memuat gambar atau nama Muhaimin, Ketua Umum PKB.
Orasi politik yang disampaikan bergantian oleh Anies, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al-Habsiy, dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Sumut Usman Jafar juga tak satu pun menyebut nama Muhaimin.
Anies hanya menyinggung keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang awalnya solid mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden.
”Kita hormati yang memilih tidak bersama, tapi kita sambut yang memilih berjuang bersama dengan kita. Koalisi Perubahan, yakni PKS, Nasdem, dan sekarang ada PKB makin solid. Ikhtiar perubahan makin kuat,” kata Anies.
Dalam orasi politiknya, Anies kembali mengangkat sejumlah isu perubahan. Anies menyebut harga kebutuhan pokok yang mahal, sulitnya akses layanan kesehatan, ketimpangan pendapatan yang semakin lebar, dan sulitnya mencari pekerjaan.
”Saya beri contoh. Sekarang ibu-ibu kalau ke pasar deg-degan. Kita lakukan perubahan agar kebutuhan pokok terjangkau harganya. Kita ingin membuat akses kesehatan jadi mudah, murah, dan terjangkau untuk semua,” kata Anies.
Saat ditanya wartawan tentang peluang diperiksanya Muhaimin dalam kasus penyelidikan dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja pada tahun 2012 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Anies hanya menjawab singkat.
”Insya Allah, semua lancar,” kata Anies.
Aboe mengatakan, PKS melihat kedatangan PKB sebagai kekuatan baru bagi KPP. Dia juga menyebut bahwa mereka masih berharap Partai Demokrat bergabung lagi.
”Kami percaya Demokrat. Semoga hatinya terbuka untuk comeback bersama kita,” kata Aboe.
Terkait tidak ada gambar Muhaimin dan tidak disebutnya nama Muhaimin dalam orasi politik apel siaga, Aboe mengatakan, PKS harus menjalankan mekanisme internal sesuai anggaran rumah tangga agar bisa mendeklarasikan Anies-Muhaimin secara resmi. Dia menyebut, PKB sudah menyampaikan akan datang menemui PKS untuk membicarakan hal tersebut.
”Satu-dua hari ini akan selesai, semuanya akan mudah. Kita jaga etika dan aturan main politik di partai masing-masing. Selebihnya semuanya lancar,” kata Aboe.
Aboe mengatakan, Sumut menjadi salah satu target sumber suara yang besar untuk memenangkan Anies. Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Sumut cukup besar, yakni 10,8 juta. Sumut menjadi provinsi dengan DPT terbesar setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Jafar mengatakan, kader-kader PKS nantinya akan menjadi motor penggerak memenangkan Anies di Sumut. ”PKS dan Anies datang untuk memberikan perubahan. Kita harus berubah dan menjadi agen perubahan,” katanya.