Mahasiswa NTT yang Berbisnis Butuh Literasi Digital
Perluasan jaringan internet yang terus tumbuh dan menjangkau pelosok negeri hendaklah dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif. Salah satunya untuk promosi produk.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Mahasiswa di Nusa Tenggara Timur yang berbisnis harus terus belajar menggunakan platform digital demi kemajuan usaha mereka. Perluasan jaringan internet yang terus tumbuh dan menjangkau pelosok negeri hendaklah dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif.
Demi meningkatkan kemampuan berbisnis di era digital ini, Indosat Ooredoo Hutchison telah menggelar Festival Literasi Digital 2023 di kampus Universitas Nusa Cendana dan Politeknik Negeri Kupang di Kota Kupang. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dimulai 30-31 Agustus 2023, itu dihadiri 1.200 perserta.
Pada hari pertama, peserta festival yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum itu mendapatkan pemaparan secara umum. Selanjutnya, di hari kedua, 144 peserta mengikuti kelas khusus, yakni usaha mikro, kecil, dan menengah serta pembuatan konten untuk promosi produk di media sosial.
Nobert UK Laki Pali (25), mahasiswa dari Universitas Nusa Candana Kupang, Jumat (1/9/2023) pagi, menuturkan, ia kini memiliki usaha penjualan tas jinjing. Ia menekuni bisnis itu untuk membantu biaya kuliahnya.
Menurut dia, selama ini ia belum memaksimalkan platform digital untuk memasarkan jualannya. ”Dari pelatihan yang kami dapat selama festival ini, ternyata banyak cara untuk promosi. Tidak hanya di marketplace, tetapi bisa di media sosial seperti Meta, Instagram, dan Tiktok. Jujur, kami masih minim sekali pengetahuan tentang hal ini,” tuturnya
Selain itu, kata Nobert, ia juga belum dapat memetakan dengan tepat pasar yang menjadi sasaran promosi. Pemahaman dirinya terhadap selera pasar juga masih kurang. Di sisi lain, diperlukan konten digital yang menarik perhatian pasar sehingga produk berpeluang terjual.
Menurut Nobert, banyak pelaku UMKM, termasuk mahasiswa, belum cukup memiliki literasi digital yang kuat. Padahal, di era dengan dukungan internet yang kuat dan terjangkau tarifnya, platform digital menjadi media yang cukup efektif untuk berbisnis.
Banyak pelaku UMKM, termasuk mahasiswa, belum cukup memiliki literasi digital yang kuat. (Nobert UK Laki Pali)
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah mengatakan, pemerataan akses digital dan pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu fokus mereka di Indonesia bagian timur. Hingga kini, akses internet terus diperluas dan diperkuat agar dapat digunakan masyarakat untuk kemajuan ekonomi.
Ia mengeklaim, jaringan Indosat kini telah menjangkau lebih dari 80 persen populasi di NTT. Khusus di Kota Kupang, ibu kota NTT, jaringan internet Indosat telah menjangkau 100 persen penduduk.
Menurut dia, penyelenggaraan Festival Literasi 2023 dilakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital. Bagi para pelaku bisnis, literasi digital dapat membantu memajukan bisnis mereka khususnya dari sisi pemasaran yang efektif dan efisien.
Sementara itu, Sekretaris Daerah NTT Kosmas Lana mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk operator telekomunikasi, dalam memajukan literasi digital di daerah tersebut. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini, hal tersebut mutlak dimiliki para pelaku usaha.
Di NTT, jaringan internet sudah menjangkau sebagian besar wilayah. Banyak masyarakat, hingga ke desa-desa, sudah memanfaatkannya untuk berbisnis. ”Dengan begitu, produk dari NTT bisa mencapai pasar global lewat media promosi digital,” katanya.