Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung Segera Beroperasi, Kawasan Ekonomi Sumut Semakin Terintegrasi
Jalan Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, Sumut, telah menyelesaikan uji laik fungsi dan akan beroperasi akhir 2023. Tol ini menghubungkan Medan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Jalan Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, Sumatera Utara, telah selesai diuji laik fungsi dan segera beroperasi. Tol ini menghubungkan kawasan Medan, Binjai, Deli Serdang atau Mebidang dengan dua infrastruktur penting, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.
”Kami berharap dapat mengakselerasikan pengoperasian dua ruas jalan tol ini. Jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas ekonomi di Sumatera Utara,” kata Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro, Senin (28/8/2023).
Koentjoro mengatakan, Hutama Karya dan anak usahanya, PT Hutama Marga Waskita (Hamawas), telah melaksanakan serangkaian uji laik fungsi ruas tol Tebing Tinggi-Indrapura dan Indrapura-Kuala Tanjung. Uji laik fungsi untuk melihat tiga aspek.
Pertama, aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas jalan. Kedua, aspek sarana Jalan, jembatan, dan bangunan pelengkap. Ketiga, memastikan aspek kelaikan operasi dan administrasi.
”Uji kelaikan ini juga melihat kesiapan sarana operasional dan spesifikasi jalan. Tim penguji juga memastikan ketersediaan kendaraan patroli, derek, ambulans, dan alat transaksi di gerbang tol,” kata Koentjoro.
Koentjoro mengatakan, Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat membentang dari Kabupaten Batubara, Asahan, Kota Tebing Tinggi, Pematang Siantar, hingga Simalungun dengan total panjang 134,85 kilometer.
Hamawas mendapat penugasan untuk membangun jalan tol sepanjang 103,5 kilometer di antaranya yang terdiri dari empat seksi dan satu simpang susun, yakni Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura (20,4 kilometer), Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung (18,05 kilometer), Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan (30 kilometer), Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar (28 kilometer), dan Simpang Susun Tebing Tinggi.
Jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas ekonomi di Sumatera Utara.
Dua seksi lagi masih dalam tahap perencanaan pemerintah, yakni Seksi 5 Pematang Siantar-Saribu Dolok (22,3 km) dan Seksi 6 Saribu Dolok-Parapat (16,1 km).
Pengerjaan Seksi 1 dan Seksi 2 sudah rampung 87,49 persen dan pengadaan lahan 99,59 persen. Proyek yang mulai dikerjakan sejak Februari 2020 ini akan memangkas waktu perjalanan Medan-Kuala Tanjung yang sebelumnya empat jam menjadi hanya sekitar dua jam.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Agus Tripriyono mengatakan, Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Sumut. ”Jalan nasional Tebing Tinggi-Indrapura-Kuala Tanjung adalah salah satu ruas yang paling macet saat ini. Tebing Tinggi-Indrapura saja bisa memakan waktu dua jam,” kata Agus.
Dengan beroperasinya jalan tersebut, kata Agus, kendaraan dari arah Medan tidak perlu lagi keluar di Gerbang Tol Tebing Tinggi. Perjalanan dari Medan hingga Kuala Tanjung bisa diakses dengan jalan tol.
Agus menyebut, jalan tol itu akan tersambung dengan jalan tol yang sudah ada saat ini. Hal ini membuat dua kawasan penting, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei terintegrasi dengan kawasan Medan, Binjai, dan Deli Serdang (Mebidang) yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Sumut saat ini.
Kabupaten Asahan dan Batubara juga akan terhubung tol secara langsung dengan Pelabuhan Belawan, Bandara Kualanamu, dan sejumlah kawasan industri di Mebidang. Masyarakat dari Asahan, Batubara, dan Tanjung Balai semakin mudah mengakses Bandara Kualanamu.
Saat ini, jalan tol yang sudah dioperasikan di Sumut sepanjang 124,9 kilometer meliputi Tol Binjai-Stabat (12,3 km), Medan-Binjai (16,8 km), dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa (34 km). Ada pula Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sejauh 61,8 km.
Jalan tol lainnya sedang tahap konstruksi, yakni Tol Binjai-Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 kilometer yang membentang dari Kota Binjai hingga Kabupaten Langkat. Jalan tol yang juga digarap Hutama Karya ini ditargetkan beroperasi secara bertahap pada akhir 2023 hingga awal 2024. Jalan tol ini juga direncanakan tersambung hingga Kota Langsa, Aceh.