KKB Terus Berulah di Papua, Warga Menantikan Solusi Pemerintah
Kelompok kriminal bersenjata terus melakukan aksi teror di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, selama seminggu terakhir. Rasa aman masyarakat setempat terusik.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata terus berulah di Distrik Ilaga, Ibu kota Kabupaten Puncak, Papua Tengah, setidaknya selama seminggu terakhir. Warga menantikan solusi pemerintah menjamin keamanan hidup mereka.
Sejak 15 Agustus 2023, ada lima serangan KKB di Ilaga. Kelompok itu membakar tiga rumah warga, menara telekomunikasi, perpustakaan SMA Negeri 1 Ilaga, hingga gudang penyimpanan beras milik Pemerintah Kabupaten Puncak.
KKB juga menembak Lukman Ahmad, warga Ilaga pada Rabu (23/8/2023). Lukman terluka di pelipis kanan dan dievakuasi dengan pesawat ke Kabupaten Mimika.
Subkoordinator Bagian Pelayanan Pengaduan di Komnas HAM Perwakilan Wilayah Papua Melchior Weruin, Jumat (25/8/2023), di Jayapura, Papua, mengatakan, aksi KKB membuat warga cemas. Pelayanan publik di Puncak Jaya juga terganggu.
”Masalah keamanan menjadi penghambat pembangunan di Puncak Jaya. Diperlukan sinergi antara aparat keamanan dan pemda setempat untuk mencegah masalah ini terus terjadi,” kata Melchior.
Ke depan, ia merekomendasikan dialog damai antara negara dan kelompok yang bertikai. Hal ini sudah terealisasikan saat pemerintah berdialog dengan Gerakan Aceh Merdeka di Finlandia tahun 2005.
Wakil Kepala Polda Papua Brigjen (Pol) Ramdani Hidayat mengatakan, bersama TNI, Polri terus meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi serangan KKB. Diduga, kelompok Numbuk Telenggen adalah yang terlibat dalam sejumlah aksi teror di Ilaga.
”Kami akan mengubah upaya patroli dari siang menjadi malam hari. Aksi mereka kerap terjadi malam hari,” ucap Ramdani.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Puncak Ricky Siwi mengatakan, menara BTS masih rusak berat akibat aksi KKB. Akibatnya, layanan telekomunikasi di Distrik Ilaga dan sekitarnya terganggu.
”Menara BTS itu milik Pemerintah Kabupaten Puncak. Telkomsel sebagai salah satu operator telepon seluler yang selama ini menggunakan fasilitas tersebut, " ungkap Ricky.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, menilai, pembakaran rumah dan fasilitas publik di Kabupaten Puncak adalah perbuatan kriminal. Polda Papua diminta segera menghentikan ulah para pelaku.