Kasus LSD Ditemukan di 13 Kabupaten, Pemprov Lampung Pacu Vaksinasi
Kasus penyakit kulit berbenjol atau LSD telah ditemukan di 13 kabupaten di Lampung. Pemerintah daerah terus memacu vaksinasi dan memperketat lalu lintas ternak untuk mencegah merebaknya kasus.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mencata 6.754 kasus penyakit kulit berbenjol (lumpy skin disease/LSD) ditemukan di 13 kabupaten/kota di Lampung. Pemerintah Provinsi Lampung terus melakukan vaksinasi dan pemeriksaan lalu lintas ternak untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Anwar Fuadi menjelaskan, kasus LSD paling banyak ditemukan di Kabupaten Lampung Selatan dengan jumlah 5.039 kasus. Sementara 1.715 kasus LSD menyebar di 12 kabupaten/kota lainnya.
Daerah lain yang ditemukan kasus LSD adalah Lampung Utara, Tulang Bawang, Mesuji, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur, Way Kanan, Lampung Barat, Lampung Tengah, Pesisir Barat, Pesawaran, Pringsewu, dan Kota Metro. Sementara dua daerah yang bebas kasus LSD adalah Kabupaten Tanggamus dan Kota Bandar Lampung.
Kendati begitu, katanya, sebagian besar sapi yang terserang penyakit tersebut telah sembuh. Dari 6.754 kasus, 4.058 kasus LSD dinyatakan telah sembuh. Sementara sisa kasus yang masih aktif sebanyak 2.684 kasus.
Untuk mencegah penyebaran LSD, dinas peternakan dan kesehatan hewan juga terus mendistribusikan vaksin kepada pemerintah kabupaten/kota. Hingga saat ini, 92.320 dosis vaksin sudah terdistribusi ke 15 kabupaten/kota di Lampung. Dari jumlah tersebut, 53.831 dosis vaksin telah disuntikkan ke ternak.
”Kami terus mendistribusikan vaksin LSD ke peternak. Pemerintah juga memberikan vitamin obat-obatan dan vitamin untuk sapi. Saat ini cuaca juga sedang panas dan tentu memengaruhi kekebalan tubuh hewan ternak,” kata Anwar di Bandar Lampung, Selasa (22/8/2023).
Pemerintah terus mengejar target distribusi vaksin hingga 111.200 dosis vaksin. Selain vaksin dari pemerintah, pihak swasta juga mendukung program vaksinasi LSD untuk sapi-sapi yang ada di sentra penggemukan.
Ia menambahkan, memasuki musim kemarau, pemerintah juga meminta penyuluh peternakan untuk memantau kondisi kesehatan hewan ternak di sentra peternakan sapi. Peternak diedukasi untuk lebih memberikan vitamin dan makanan serta minuman pada ternak.
Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan bibit rumput pakan ternak dan sarana sumur bor untuk menjaga keberlangsungan budidaya pakan ternak. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi dampak fenomena El Nino yang memicu kekeringan di sejumlah daerah di Lampung.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Donni Muksydayan menuturkan, pihaknya telah memperketat lalu lintas ternak untuk mencegah penyebaran penyakit pada ternak, termasuk LSD yang masih ditemukan kasusnya di Lampung. Pemeriksaan oleh petugas karantina dipusatkan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Pihaknya telah beberapa kali melarang masuknya ternak sapi atau daging sapi yang tidak disertai dokumen kesehatan hewan. Petugas meminta sopir putar balik ke daerah asal dengan dikawal oleh petugas karantina.