Bandara Sultan Thaha Siapkan Teknologi Kenali Wajah
Pemasangan sensor wajah atau ”biometric face recognition” di jalur menuju ruang tunggu keberangkatan penumpang. Layanan cerdas ini untuk memudahkan calon penumpang.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN
Arus balik mulai mencapai puncaknya di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Jumat (6/5/2022). Keterisian penumpang telah 100 persen atau 4.000 orang. Pihak bandara meminta maskapai menambah lagi penerbangan demi memenuhi kebutuhan warga.
JAMBI, KOMPAS — Bandara Sultan Thaha, Jambi, mempersiapkan fasilitas teknologi pengenalan wajah bagi calon penumpang. Fasilitas itu untuk memudahkan pengguna jasa penerbangan agar tak repot lagi menunjukkan tanda pengenal kepada petugas.
”Nantinya tidak perlu lagi menunjukkan KTP (kartu tanda penduduk) ke petugas, tetapi sudah ada sensor yang akan mendeteksi wajah,” ujar Siswanto Singodimedjo, Executive General Manager Bandara Sultan Thaha, Jumat (18/8/2023).
Pemasangan sensor wajah (biometric face recognition) ini dilakukan di jalur menuju ruang tunggu keberangkatan penumpang. Pemasangan fasilitas teknologi itu sejalan dengan pemanfaatan aplikasi Travelin. Selain di Bandara Sultan Thaha, aplikasi Travelin juga diterapkan di 19 bandara lain di bawah pengelolaan Angkasa Pura II. ”Aplikasi ini untuk mendukung penerapan digitalisasi yang mempermudah pelayanan di bandara,” lanjutnya.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN
Sejumlah warga Jambi menunggu kedatangan kerabat mereka di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Rabu (19/4/2023).
Selain deteksi wajah, aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk membuat airport ID. Setiap penumpang yang telah memilikinya akan mendapatkan beragam layanan berbasis teknologi, seperti informasi jadwal penerbangan serta layanan lain yang tersedia di bandara. Adapun aplikasi ini dapat diunduh gratis melalui Android ataupun iOS. Aplikasi Travelin juga menyediakan informasi penerbangan secara real time.
”Informasi penerbangan di Travelin ini terkoneksi dengan flight information display system (FIDS) di Bandara Sultan Thaha sehingga bisa menjadi rujukan pengguna untuk mengetahui jadwal penerbangan,” kata Siswanto.
Di aplikasi ada dua menu pilihan. Melalui informasi sebelum terbang (before you fly), pengguna bisa langsung melakukan check in elektronik dan mendapatkan informasi transportasi publik menuju dan dari bandara serta penyewaan kendaraan. Ada pula fitur mengecek gerai belanja dan makan di bandara.
Nantinya tidak perlu lagi menunjukkan KTP ke petugas tetapi sudah ada sensor yang akan mendeteksi wajah
Pada fitur saat berada di bandara (while you are here) tersedia layanan premium, seperti penitipan barang, informasi pariwisata, fasilitas Wi-Fi, layanan darurat, gerai ATM, dan jasa pemesanan hotel.
Pada fitur pariwisata, pengguna bisa mendapatkan berbagai informasi terkait destinasi wisata yang terdapat di kota di mana bandara berada. Pengguna juga bisa mendapatkan informasi untuk terkoneksi dengan Wi-Fi di bandara. Kemudian pada fitur darurat, pengguna bisa langsung terhubung dengan personel di bandara saat membutuhkan bantuan. Selain itu, lanjutnya, aplikasi itu memiliki fitur kesempatan berbisnis dan peluang usaha di bandara.
Executive General Manager Bandara Sultan Thaha, Jambi, Siswanto Singodimedjo
Hanna Mitra, generasi kedua usaha tas kulit Tina Mitra, mengatakan, usaha itu berencana meresmikan pembukaan gerai baru di Bandara Sultan Thaha pada akhir bulan ini. Ia melihat pembukaan gerai di bandara berpeluang besar untuk mendorong tumbuhnya ekonomi bandara. ”Selama ini, masih banyak ruang di bandara belum termanfaatkan,” katanya.
Namun, ia juga berharap jumlah pengguna jasa penerbangan dan pengunjung bandara bisa meningkat. ”Kalau penumpang bertambah, penjualan di tenant-tenant bandara otomatis akan meningkat,” ujarnya.