Seekor gajah sumatera (”Elephas maximus sumatranus”) ditemukan mati di hutan Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur. Gajah mati itu ditemukan dalam kondisi terdapat lubang di tubuhnya dan tak ada gading.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di hutan Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Gajah mati itu ditemukan dalam kondisi terdapat lubang di tubuhnya dan tak ada gading. Saat ini, tim gabungan dari TNWK dan Polres Lampung Timur masih menyelidiki penyebab kematian satwa liar itu.
Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Kuswandono membenarkan informasi kematian gajah tersebut saat dikonfirmasi pada Rabu (16/8/2023).
”Kami mengirim tim dokter hewan TNWK ke dalam hutan. Kami juga meminta bantuan tim dokter hewan dari Suaka Rhino Sumatera (SRS). Ada juga tim dari Polres Lampung Timur,” kata Kuswandono saat dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu sore.
Menurut dia, pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh tim dokter hewan dan Polres Lampung Timur. Saat ini, ia menyatakan belum dapat menyimpulkan penyebab kematian gajah liar tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas, gajah mati itu pertama kali ditemukan oleh petugas patroli survival hutan kawasan TNWK pada Selasa (15/8/2023). Gajah yang belum diketahui jenis kelaminnya itu ditemukan dalam kondisi sudah hancur dan membusuk. Pada bagian tengkorak tidak ditemukan gading, tetapi susunan gigi masih utuh. Terdapat luka berlubang pada bagian perut. Gajah tersebut diperkirakan sudah mati lebih dari satu minggu.
Terkait dengan hal itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Timur Iptu Johannes Erwin Parlindungan menuturkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi dan tim dokter forensik hewan liar juga telah melakukan otopsi bangkai gajah tersebut.
Bangkai gajah itu ditemukan di hutan Way Kambas, tepatnya di wilayah Seksi I, Resort Rawa Bunder, TNWK. Saat ini polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi penemuan gajah mati.
Secara terpisah, Humas TNWK Sukatmoko menuturkan, lokasi penemuan itu berjarak sekitar 7 kilometer dari batas taman nasional. Untuk sampai ke lokasi, tim harus menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dengan kendaraan roda empat dan jalan kaki.
Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Polres Lampung Timur terkait dengan kematian gajah liar tersebut. Namun, diperkirakan gajah tersebut sudah mati lebih dari satu minggu.
Sebelumnya diberitakan, seekor gajah jantan yang dipelihara di Pusat Lektur Gajah, Taman Nasional Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, ditemukan mati di kandang, Jumat (23/6/2023). Gajah jinak bernama Mambo ditemukan mati pada Jumat pagi pukul 07.10 WIB.
Berdasarkan catatan Balai TNWK, Gajah Mambo berumur 45 tahun. Gajah tersebut merupakan hasil penyelamatan dan ditranslokasi dari Palembang ke TNWK pada 15 April 1985. Dari catatan medis TNWK, Gajah Mambo adalah gajah yang tidak pernah gemuk. Nilai Body Condition Index (BCI) gajah itu bernilai 3 atau bahkan kurang. Kondisi itu menunjukkan berat badan gajah itu kurang ideal.
Semasa hidupnya, gajah itu telah dilakukan pemeriksaan darah berulang oleh tim medis Balai TNWK. Namun, hasil pemeriksaan darah menunjukkan tidak ada kelainan atau sakit tertentu. Tim medis juga telah memberikan perawatan dan vitamin, baik oral maupun melalui infus. Bahkan, sehari sebelum mati, gajah tersebut juga masih makan dan minum seperti biasa.