Pebalap Tim Astra Honda Racing Herjun Atna Firdaus mengulang kesuksesan balapan pertama dengan memenangi balapan kedua kelas AP250 Asia Road Racing Championship 2023 di Sirkuit Mandalika.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
PRAYA, KOMPAS - Pebalap Tim Astra Honda Racing, Herjun Atna Firdaus, mendominasi kelas Asia Production 250 CC atau AP250 Idemitsu Asia Road Racing Championship 2023 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Hal itu setelah ia berhasil mengulang kesuksesan di balapan pertama Sabtu lalu dengan memenangi balapan kedua pada Minggu (13/8/2023) siang.
Balapan kedua yang dimulai pukul 14.00 Wita berlangsung dalam kondisi temperatur aspal yang panas. Hal itu membuat para pebalap harus benar-benar pandai mengatur ban selama balapan. ”Temperatur aspalnya panas. Juga ada ceceran oli,” kata Herjun dalam konferensi pers seusai balapan.
Herjun yang memulai balapan dari posisi terdepan, sempat tercecer ke posisi ke enam di putaran pertama. Ia tetap kesulitan menembus barisan depan hingga putaran keempat. Baru di putaran kelima, Herjun berhasil mendahului dan memimpin hingga balapan berakhir.
”Baru terasa bannya mau habis di akhir-akhir, sedangkan di awal masih aman. Tapi, (saya) tidak terlalu me-manage ban, melainkan coba bikin jarak dulu,” kata Herjun.
Meski demikian, pengalaman berkali-kali menjajal Sirkuit Mandalika membuat Herjun lebih memahami karakter sirkuit sepanjang 4,31 kilometer itu.
”Kemarin sebelum di sini (ARRC), sudah ada kejuaraan nasional. Saya pakai sepda motor yang sama. Lalu sehabis kejurnas, ada latihan sendiri bersama tim sehingga lebih familiar (dengan sirkuit),” kata Herjun.
Sejak putaran kelima, ban saya sudah susah dikendalikan. (Adenanta)
Sementara itu, posisi kedua ditempati rekan satu tim Herjun, yakni Rheza Danica Ahrens. Perebutan posisi kedua antara Rheza dan pebalap Tim Yamaha Racing Indonesia, Wahyu Nugroho, berlangsung sengit. Keduanya sempat berebut posisi dari putaran keenam hingga ke delapan.
Akan tetapi, di putaran kesembilan, pebalap Motul Sniper Manual Irfan Ardiansyah berhasil menggeser posisi Wahyu dan mencoba memberi perlawan ke Rheza. Namun, hingga balapan berakhir, Irfan finis di posisi ketiga.
Rheza, yang memulai balapan dari posisi tujuh, mengatakan bersyukur karena bisa kembali naik podium. Apalagi pada balapan pertama, Sabtu kemarin, ia hanya finis di posisi keempat.
Sementara Irfan, menilai hasil ketiga cukup bagus. ”Saya belajar dari balapan pertama kemarin karena mengalami kecelakaan. Di balapan kedua ini, mencoba lebih sabar di awal lomba dan mencoba mengikuti ritme pebalap lainnya,” kata Irfan.
Meski belum bisa mengantarkannya ke puncak klasemen sementara kelas AP250. Namun, dominasi Herjun di Mandalika membuatnya semakin memperpendek selisih poin dengan Rheza.
Herjun masih menempati posisi kedua klasemen dengan 149 poin. Sementara Rheza masih di posisi pertama dengan 155 poin. Ajang ARRC 2023 masih menyisakan dua seri lagi, yakni di China dan Thailand.
”Jadi lebih seru. Kemarin jaraknya lumayan. Sekarang bisa dekat lagi. Akan menarik buat tontotan,” kata Herjun.
Rezha pun menyampaikan hal serupa. ”Sangat menarik untuk seri berikutnya. (Saya) tidak sabar untuk China nanti,” ujarnya.
Hasil gemilang
Selain tiga pebalap Indonesia di kelas AP250, sejumlah pebalap Indonesia lain juga tampil gemilang. Pebalap Tim Astra Honda Racing, Mohammad Adenanta Putra, berhasil meraih posisi ketiga di balapan kedua kelas SS600. Pada balapan pertama kemarin, ia hanya finis di posisi ketujuh.
”Hari ini saya dan tim melakukan perubahan setting-an motor. Pada balapan pertama kemarin, saya ada masalah di ban belakang sehingga membuat saya susah bertarung di depan,” kata Adenanta.
Adenanta di tiga putaran terakhir sempat memimpin di posisi terdepan. Akan tetapi, gagal memaksimalkannya hingga balapan berakhir. ”Sejak putaran kelima, ban saya sudah susah dikendalikan sehingga yang bisa dilakukan adalah mengatur agar tidak jatuh. Kalau dipaksa, kemungkinan jatuh sangat besar,” katanya.
Adenanta mengatakan, ini jadi podium pertama di kelas SS600. Ia menargetkan, di seri berikutnya tetap konsisten dan bisa lebih baik lagi.
Selain Adenanta, pebalap tuan rumah yang turun di kelas UB150, Arai Agaska Dibani Laksana, berhasil menjadi yang tercepat di balapan kedua. Arai yang menggunakan fasilitas wild card membela tim LFN H Putra 969 Indonesia Racing.
”Saya memulai balapan dari posisi ke-29. Alhamdulilah bisa posisi pertama. Saya senang sekali. Kuncinya, jangan sampai ketinggalan rombongan yang lain. Terus maju ke depan,” kata Arai yang berharap bisa mendapat wild card di Buriram, Thailand untuk seri keenam.
Selain Arai, pada kelas UB150, pebalap Indonesia lainnya, Husni Zainul Fuadzi, dari Tim Ziear ARL Racing, meraih posisi ketiga. ”Dari kemarin, saya gugup karena pertama kali tampil di ARRC. Walau begitu, masih bisa saya kendalikan,” kata Arai.
Menurut Arai, pertarungan di balapan kedua sangat sengit. Apalagi ia start dari posisi ke-22. ”Tetapi grid depan memang tidak menentukan di depan (juara). Kalau di sirkuit besar, seperti Mandalika, semua bisa terjadi,” kata Arai.
Seluruh balapan kedua pada semua kelas berjalan lancar. Kecuali kelas ASB1000. Federasi Balap Motor Internasional (FIM) Asia dalam keterangan tertulis, menyatakan membatalkan balapan kedua ASB1000 yang sempat berjalan beberapa putara.
Hal itu menyusul kecelakaan yang dialami pebalap SDG MS Harc-Pro Honda Haruki Noguchi. Pebalap tersebut saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Provinsi Daerah Nusa Tenggara Barat untuk menjalani perawatan intensif.