Putra Mahkota Keraton Surakarta Bantah Lakukan ”Tabrak Lari”
Putra Mahkota Keraton Surakarta KGPH Purboyo menabrak pengendara sepeda motor saat akan pulang ke rumahnya. Beredar dugaan ia melakukan ”tabrak lari”. Tuduhan itu dibantahnya.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Putra Mahkota Keraton Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Rojoputro Nalendra ing Mataram menabrak pengendara sepeda motor saat mengemudikan mobilnya di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ia segera melaju lagi setelah insiden terjadi. Namun, pihaknya menampik melakukan ”tabrak lari” itu.
Insiden itu terjadi di kawasan Gladak, Kota Surakarta, Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 01.30. Ketika itu, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Nalendro ing Mataram atau Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Purboyo tengah mengemudikan mobil berjenis sport utility vehicle-nya yang berwarna putih. Sewaktu berbelok memasuki kompleks Alun-alun Utara, ia dikejutkan pengendara sepeda motor yang melaju berlawanan arah. Kecelakaan tak terelakkan.
Sesaat kemudian, orang berbondong-bondong berlari mendekati pengendara sepeda motor tersebut. Namun, Purboyo tidak ikut berhenti. Dari rekaman kamera pemantau (CCTV) yang beredar, Purboyo justru bergegas pergi dari lokasi kejadian.
”Kalau sudah melihat massa, itu pilihannya ada dua. Antara melihat dan menolong korban atau memukul orang yang naik mobil. Untuk menghindari itu, Gusti (Purboyo) menghubungi satuan tugas keamanan keraton untuk memberikan pertolongan kepada korban,” kata kuasa hukum Purboyo, Ferry Firman Nurwahyo, di Markas Kepolisian Resor Kota Surakarta, Jumat (11/8/2023).
Sewaktu kembali ke lokasi kejadian, kata Ferry, perwakilan dari Keraton Surakarta sudah tidak menemukan korban. Dari informasi yang diperolehnya, korban sudah dilarikan ke suatu rumah sakit di Kabupaten Sragen, Jateng. Lantas, ia berusaha mencari cara untuk bisa berkontak dengan korban. Sebab, korban dan Purboyo tidak saling kenal satu sama lain.
Alhasil, kata Ferry, kliennya baru bisa bertemu dengan korbannya pada Kamis (10/8/2023). Pada pertemuan itu, kedua belah pihak mengobrol sekaligus melihat kondisi korban setelah insiden tersebut. Purboyo bersyukur, korban berada dalam kondisi baik dan hanya memerlukan rawat jalan.
”Dalam hal ini, tidak benar kalau Gusti itu melakukan tabrak lari. Kami kan butuh mencari informasi. Saat kejadian itu, kami tidak tahu korbannya siapa. Gusti juga tidak kenal,” kata Ferry.
Ferry menyatakan, kliennya akan bertanggung jawab penuh atas kerugian-kerugian yang diterima korban. Purbaya berjanji akan membiayai perawatan bagi korban hingga sembuh seperti sediakala. Dijanjikan pula, sepeda motor korban bakal diperbaiki. Bahkan, jika tak bisa diperbaiki, korban akan dibelikan sepeda motor baru.
”Kita tidak bicara siapa benar dan salah. Tidak bicara siapa yang melawan arus dan tidak. Ini itikad baik kita dari sisi kemanusiaan. Kita tidak mau ada tipu daya,” kata Ferry.
Darsi Tarsariningsih, ibu korban, merasa lega karena tidak ada luka serius yang dialami anaknya. Hanya ada lecet di dengkul dan baretan di tangan. Hanya kendaraan yang mengalami kerusakan pada bagian depan. Namun, ia menyadari, kerusakan kendaraan juga hal tak terhindarkan dalam sebuah kecelakaan.
Lebih lanjut, Darsi menuturkan, semula ia tak berniat melaporkan kasus tersebut. Pelaporan dilakukan untuk mengurus klaim asuransi. Beruntung baginya, si anak tidak mengalami sakit yang cukup parah. Ia berterima kasih pula atas bentuk tanggung jawab dari pelaku yang menabrak anaknya tersebut.
Kami masih pengumpulan bahan keterangan. (Agung Yudiawan)
”Semuanya sudah diselesaikan. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Anak saya sehat. Kendaraan nanti juga semuanya ditanggung. Jadi baik-baik saja,” kata Darsi.
Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Agung Yudiawan mengatakan, pihaknya masih akan mencari keterangan dari pihak lain meski pihak yang bersinggungan telah berdamai. Ia juga belum bisa membebankan kesalahan atas insiden itu ke pihak yang mana. Perlu pendalaman keterangan demi mengurai kebenaran dari peristiwa tersebut.
”Kami belum bisa menyalahkan salah satu pihak. Pastinya telah terjadi laka. Nanti akan kami perbanyak saksi dulu. Kami masih pengumpulan bahan keterangan,” kata Agung.
Sementara itu, Purboyo mengaku telah dimintai keterangan dari aparat kepolisian atas kasus tersebut. Saat ini, ia serahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada aparat kepolisian. Pelajaran yang diperolehnya dalam insiden itu agar lebih berhati-hati dalam berkendara.
”Hari ini tadi ada penyelidikan. Biarlah ini menjadi tugas aparat yang berwenang. Namanya di jalan harus berhati-hati lagi,” kata Purboyo.