Politeknik Pariwisata Manado Ditargetkan Beroperasi Penuh 2024
Poltekpar Manado telah memulai kegiatan perkuliahan di bawah pembinaan Politeknik Pariwisata Bali sekalipun gedungnya belum tuntas dibangun. Sekolah vokasi tersebut diharapkan beroperasi pada 2024 seiring KEK Likupang.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MINAHASA, KOMPAS — Politeknik Pariwisata Manado di Sulawesi Utara telah memulai kegiatan perkuliahan di bawah pembinaan Politeknik Pariwisata Bali sekalipun gedungnya belum tuntas dibangun. Sekolah vokasi tersebut diharapkan dapat beroperasi penuh pada 2024 seiring dengan target fungsional Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang.
Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ketika meletakkan batu pertama pembangunan gedung Rektorat Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Manado di Desa Kalasey Dua, Pineleng, Minahasa, Selasa (8/8/2023). Ini adalah bagian dari kunjungan kerjanya ke Sulut, antara lain untuk menghadiri pembukaan Festival Bunga Internasional Tomohon (TIFF).
”Investasi terbaik untuk masa depan adalah investasi di bidang pendidikan. Kami putuskan untuk berkolaborasi dengan pemerintah provinsi di destinasi superprioritas (DSP) Sulut untuk menghadirkan pusat keunggulan pariwisata dalam bentuk poltekpar,” kata Sandiaga.
Pembangunan ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di bidang pariwisata nasional sepanjang tahun 2023. Pada 2022, Sandiaga menyebut 2,6 juta lapangan kerja telah berhasil dibuka di sektor tersebut. Hal itu menandakan pariwisata sudah kembali bangkit pascapandemi Covid-19.
Untuk saat ini, baru satu gedung yang konstruksinya sudah berdiri. Sandiaga mengatakan, gedung tersebut, begitu juga dua lainnya, menurut rencana akan selesai tahun depan seiring dimulainya tahun ajaran baru. Sebagai tahap awal, sekolah vokasi tersebut akan menerima setidaknya 600 mahasiswa, yaitu 100-150 orang per angkatan.
”Setiap poltekpar yang ada di lingkup Kemenparekraf itu punya antara 2.000-3.000 siswa. Di sini nanti awalnya kami targetkan 600 dulu. Tapi, kita harapkan Poltekpar Manado bisa seperti Poltekpar NHI Bandung, poltekpar tertua di Indonesia yang sekarang sudah di atas 2.000 mahasiswa. Kami melihat Poltekpar Manado ini masa depannya sangat besar,” ujar Sandiaga.
Dalam proses pembangunan ini, Poltekpar Manado sudah beroperasi di kampus sementara di bilangan Wenang, Manado. Pengelolaannya masih menjadi tanggung jawab Poltekpar Bali. Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja mengatakan, sudah ada 25 mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara hibrida.
”Yang baru kami mulai sebagai embrio dari Poltekpar Manado adalah program studi pengelolaan konvensi dan acara. Ini adalah bagian dari program studi luar kampus utama (di Bali) yang amanahnya diberikan kepada Poltekpar Bali sampai nanti berdirinya Poltekpar Manado secara mandiri,” ujar Puja.
Puja menambahkan, Poltekpar Manado didirikan di atas lahan seluas 20 hektar milik Pemerintah Provinsi Sulut yang telah dihibahkan kepada Kemenparekraf. Adapun gedung yang sudah setengah jadi adalah gedung laboratorium terpadu setinggi sembilan lantai. Beberapa fasilitas akan disediakan di sana, seperti ruang kelas dan rapat, divisi restoran, dapur, serta kamar hotel.
Investasi terbaik untuk masa depan adalah investasi di bidang pendidikan.
Puja memperkirakan, kegiatan perkuliahan dapat dipindah sepenuhnya di kampus Kalasey Dua setidaknya dua tahun mendatang. Dengan begitu, sekolah vokasi tersebut akan dapat melaksanakan marwahnya sebagai penopang sektor pariwisata Sulut.
”Pembangunan Poltekpar Manado ini adalah wujud nyata dari program Pemerintah Indonesia yang menargetkan pengembangan sumber daya manusia unggul dan profesional dalam teknologi dan ilmu pengetahuan secara inklusif dan merata. Ini juga merupakan dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan DSP Likupang,” kata Puja.
Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dalam pertemuan dengan Sandiaga pada pagi hari, menyampaikan apresiasinya untuk Kemenparekraf yang melakukan tindakan nyata mendorong pertumbuhan pariwisata di Sulut. Kehadiran Poltekpar Manado pun ia yakini akan menunjang pembangunan ekonomi Sulut di masa depan.
Dalam kesempatan itu, Olly juga meminta dukungan Sandiaga dalam perluasan wilayah KEK Likupang melampaui 197,4 hektar yang kini terdapat di Kecamatan Likupang Timur. Salah satu bentuk dukungan itu adalah pembebasan tanah milik PT Perkebunanan Nusantara (PTPN) XIV di sekeliling wilayah KEK Likupang.
”Kami sudah bicarakan dengan Pak Sandi supaya KEK itu diperluas sampai di tanah PTPN XIV supaya semakin banyak investor yang tertarik. Kami percaya bahwa apa yang sudah dilakukan oleh investor awal KEK yang sekarang ini akan sangat berdampak untuk kemajuan investasi di sini,” kata Olly.
Hingga kini, lanjutnya, secara praktis baru satu investor yang masuk di wilayah KEK Likupang. Namun, Sandiaga menyatakan, sudah ada dua kerja sama yang disepakati sehingga dalam waktu dekat akan ada satu sampai dua yang masuk.
Sandiaga pun menegaskan, KEK Likupang harus sudah bisa beroperasi setidaknya per Oktober 2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo. ”Jadi, ini akan kami pastikan. Malam ini kami akan langsung melakukan pendekatan-pendekatan yang inovatif sehingga banyak investasi berbasis konservasi yang bisa kita lakukan di Likupang,” katanya.