Sumur Keruh, Warga Banyumas Dapat Bantuan 20.000 Liter Air Bersih
Warga di Desa Tipar, Banyumas, Jawa Tengah, mulai kesulitan air bersih karena sumur telah surut dan kotor. Bantuan air bersih pun mulai didistribusikan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sekitar 1.200 keluarga di Desa Tipar, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kesulitan air bersih lantaran sumur surut serta keruh. Jajaran Brimob Polda Jateng bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyumas mengirimkan empat tangki atau sebanyak 20.000 liter air bersih kepada warga.
”Untuk air bersih yang dikonsumsi, kami harus beli. Harganya Rp 5.000 per galon. Sehari butuh dua galon,” kata Mustaqim (50), warga Desa Tipar, Jumat (4/8/2023).
Mustaqim mengatakan, meskipun dirinya memiliki sumur dengan kedalaman 12 meter, airnya telah berubah menjadi coklat kekuningan sejak lebih dari seminggu terakhir. ”Untuk minum, air beli. Kalau mandi, air sumur itu disaring,” kata Mustaqim sembali mengisi ember untuk menampung air bersih dari tangki bantuan.
Hal serupa juga disampaikan Partini (60), warga lainnya. Dia mengatakan, air sumurnya berubah menjadi coklat jika lama tidak ada hujan. Akibatnya, untuk minum, dia harus meminta air bersih kepada warga lain yang sumurnya masih jernih.
”Kalau untuk mandi, air dari sumur yang kotor ini disaring menggunakan handuk, batu kerikil, dan karung. Ini terjadi setiap tahun saat kemarau,” ujar Partini.
Kepala Desa Tipar Suwarto mengatakan, desanya dihuni 2.000 keluarga. Dari jumlah itu, sekitar 1.200 keluarga kesulitan air bersih. ”Mereka punya sumur, tetapi sumurnya kering. Sudah ada jaringan PDAM, tetapi belum semuanya dapat,” katanya.
Menurut Suwarto, desanya juga memiliki embung ukuran 50 meter x 15 meter, tetapi embung itu juga sudah surut akibat dipakai untuk irigasi pertanian. ”Embung memang ada, tetapi itu untuk mengaliri tanah pertanian. Sekarang airnya sudah surut,” tuturnya.
Supervisor Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Banyumas Abas Basuki mengatakan, pada 2023, selain Desa Tipar, pihaknya juga sudah mengirimkan air bersih ke Desa Lumbir (Kecamatan Lumbir) dan Desa Kediri (Kecamatan Karanglewas).
”Desa rawan kekeringan di Banyumas ada tujuh titik. Berdasarkan prediksi BMKG, puncak kemarau di Banyumas akan terjadi pada September-Oktober,” kata Abas.
Komandan Batalyon D Pelopor Satuan Brimob Polda Jateng Komisaris Asfaroni mengatakan, pihaknya mendukung pembagian air bersih ini dalam rangka 28 tahun pengabdian alumni Akpol 95 Batalyon Patriatma.
Penyaluran air bersih dilakukan kepada warga di RW 007, RW 008, RW 009, dan RW 010. ”Selain di Banyumas, penyaluran air bersih juga dilakukan di Cilacap, Purbalingga, dan Kebumen,” kata Asfaroni.