Ditolak Massa, Rocky Gerung Batal Hadir Jadi Pembicara Diskusi di Sleman
Kehadiran akademisi Rocky Gerung sebagai pembicara diskusi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (2/8/2023) malam, mendapat penolakan dari ratusan orang. Akibat penolakan itu, Rocky batal menjadi pembicara.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Kehadiran akademisi Rocky Gerung sebagai pembicara diskusi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (2/8/2023) malam, mendapat penolakan dari ratusan orang. Akibat penolakan itu, Rocky batal menjadi pembicara. Namun, acara diskusi tetap berjalan.
Rocky awalnya direncanakan hadir dalam diskusi Ngobrol Perubahan Indonesia bertema ”Bonus Demografi dan Pembangunan Mental Bangsa” di kafe Bento Kopi, Sleman. Berdasarkan poster digital yang beredar, acara itu akan digelar pada Rabu pukul 19.30-21.30.
Namun, kehadiran Rocky mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Pantauan Kompas, Rabu malam, ratusan orang tampak berkumpul di sekitar Bento Kopi untuk menyampaikan penolakan terhadap kedatangan Rocky.
Sejumlah orang yang hadir juga membawa spanduk bertuliskan ”Yogyakarta Kota Pelajar Bermartabat Menolak Rocky Gerung”. Salah seorang yang ikut hadir di lokasi adalah anggota DPR asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Esti Wijayati.
Esti menyatakan menghormati kebebasan untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat. Namun, dia mengaku keberatan dengan kehadiran Rocky Gerung yang dinilai telah menghina Presiden Joko Widodo.
”Kita menghargai kebebasan untuk berkumpul menyampaikan pendapat karena itu ada di konstitusi kita. Namun, kita sudah tahu bahwa Rocky Gerung, yang mau hadir di acara malam hari ini, adalah dia yang sudah menghina Jokowi, sudah menghina Presiden,” ujar Esti saat ditemui di lokasi.
Esti memaparkan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang beradab dan berbudaya. Oleh karena itu, dia mengeklaim, berbagai elemen masyarakat DIY menolak kehadiran Rocky.
Esti juga menyebut, pihaknya tidak menolak penyelenggaraan diskusi. ”Diskusi silakan berlangsung karena itu memang hak mereka. Tetapi ketika bicara soal Rocky Gerung, kami menolak,” ungkapnya.
Menurut Esti, berdasarkan komunikasi dengan panitia, diskusi tersebut tetap akan berjalan. Namun, Rocky Gerung tidak hadir sebagai pembicara. ”Diskusi tetap jalan tanpa Rocky Gerung. Panitia sudah menyanggupi,” kata anggota DPR dari daerah pemilihan DIY itu.
Ketua Panitia Lokal Ngobrol Perubahan Indonesia, Bambang Haryanto, mengatakan, Rocky Gerung sebenarnya sudah sampai di dekat lokasi diskusi. Namun, dia akhirnya batal hadir sebagai pembicara diskusi tersebut.
”Tadi sudah sampai lokasi sekitar sini, tetapi enggak bisa masuk. Rocky mengatakan, ’Ya sudah saya pulang’,” tutur Bambang.
Bambang pun mengaku kecewa karena diskusi tersebut batal menghadirkan Rocky sebagai pembicara. ”Dengan keadaan seperti ini, kami kecewa karena tidak bisa melaksanakan agenda sebagaimana yang direncanakan,” katanya.
Meski begitu, Bambang menghargai sikap sejumlah pihak yang menolak kehadiran Rocky. Apalagi, panitia juga tidak ingin ada gesekan karena acara tersebut.
”Kami menghargai masyarakat yang keberatan. Kami tidak ingin terjadi masalah atau gesekan sehingga kami dengan ikhlas merelakan Rocky untuk pulang,” ungkapnya.
Menurut Bambang, selain Rocky, ada beberapa pembicara lain yang juga batal hadir. Hal ini karena sejumlah orang itu datang dalam satu rombongan dengan Rocky. Meski begitu, diskusi tetap berjalan dengan beberapa pembicara.
Kepala Polresta Sleman Komisaris Besar Yuswanto Ardi menyatakan, apa pun keputusan panitia, kepolisian siap mengamankan acara tersebut. Dia menyebut, kepolisian juga akan mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban akibat peristiwa tersebut.
Yuswanto menambahkan, kepolisian menerjunkan 255 personel untuk mengamankan acara tersebut. Dia pun mengimbau semua pihak untuk menjaga situasi tetap kondusif. ”Mari sama-sama menciptakan situasi kondusif di Yogyakarta,” ujarnya.