Bersiap Hadapi Dampak El Nino, Presiden Instruksikan Daerah Perbanyak Pasar Murah
Untuk bersiap menghadapi dampak El Nino pada Agustus mendatang, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pada pemda untuk sering melakukan pasar murah bagi rakyat. Sebab, menurut dia, El Nino bisa mengganggu stok pangan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Untuk bersiap menghadapi dampak El Nino pada Agustus mendatang, Presiden Joko Widodo menginstruksikan pada pemerintah daerah untuk sering melakukan pasar murah bagi rakyat. Sebab, gangguan iklim tersebut bisa berdampak pada gangguan pangan dan kesehatan.
Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pasar Rakyat Malang di Lapangan Rampal, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023). ”Sudah saya instruksikan kepada seluruh gubernur dan bupati/wali kota untuk memperbanyak pasar-pasar murah di daerah. Sebanyak-banyaknya,” kata Jokowi.
Sehingga kita mendahului, dan saat El Nino datang sudah siap. (Joko Widodo)
Dan, apabila ada anggaran, Presiden mengatakan, pemda bisa lebih banyak memberikan bantuan bahan makanan pokok. ”Kalau bisa punya anggaran, bantuan sembako ke masyarakat agar diperkuat. Diperbanyak. Karena menghadapi El Nino yang tidak bisa kita hitung karena itu menyangkut iklim. Dengan demikian, harus didahului (dipersiapkan),” kata Presiden.
Menurut Presiden, pemerintah sudah mengantongi data terkait kondisi daerah. ”Kita ada data daerah, mana yang memerlukan dan daerah mana yang tidak. Dengan demikian, kita mendahului, dan saat El Nino datang sudah siap,” katanya.
Sebab, menurut Jokowi, El Nino bisa berdampak pada gangguan kesehatan dan pangan. ”Panasnya bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Kedua, pangan juga bisa terganggu. Kalau betul itu terjadi, diperkirakan bulan Agustus dimulai,” katanya.
Apabila dibandingkan dengan negara lain, Presiden menyebut, ada negara-negara yang kini juga sudah mulai bersiap menyambut dampak El Nino. ”Di negara lain, kejadiannya memengaruhi stok pangan. Kayak di India mereka sudah stop ekspor pangan, Vietnam juga tidak ekspor beras lagi. Kita tidak berharap kejadian itu menimpa kita sehingga semua harus disiapkan,” ujar Presiden.
Selain terkait kesiapan menghadapi dampak El Nino, Jokowi juga menyebutkan soal banyaknya daerah menanyakan infrastruktur jalan tol saat ia berkunjung ke daerah. Termasuk, saat itu, Jokowi ditanya soal masa depan jalan tol Malang-Blitar.
Mobilitas logistik
”Soal itu (jalan tol Malang-Blitar), setiap saya kunjungan ke daerah, permintaannya itu. Permintaan itu tidak hanya di Jawa Timur karena para kepala daerah melihat tol itu bisa menggerakkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. Bisa mempercepat mobilitas orang dan barang. Mobilitas logistik sehingga kemanfaatannya dirasakan, maka permintaannya itu,” kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi mengatakan, saat ini prioritas infrastruktur masih di luar Jawa. ”Tetap prioritas memang masih di luar Jawa. Di Jawa, asalkan internal rate of return (IRR)-nya masuk, dipersilakan. Tapi, kalau IRR-nya belum layak maka tidak. Di situlah PMN bisa diberikan atau dikerjakan oleh Kementerian PUPR. Semuanya masih dilihat dan dikalkulasi,” ujarnya.
Adapun terkait kedatangan Jokowi dalam pasar rakyat di Kota Malang, Kasih (48), warga Mergosono, yang saat itu menerima bahan makanan pokok dari pemerintah, mengaku mendukung pernyataan Presiden. ”Saya senang bisa mendapatkan bantuan. Kami sebagai rakyat kecil sangat terbantu. Apalagi, saat ini harga-harga naik,” katanya.
Dengan demikian, menurut Kasih, jika benar pemerintah akan lebih sering menggelar pasar murah, maka rakyat kecil seperti dirinya akan merasa terbantu. ”Tentu kami sebagai rakyat kecil ini akan terbantu. Kami sangat berharap pasar murah sering-sering digelar,” kata pedagang barang sehari-hari itu.
Dalam kunjungannya ke Malang, Senin, Presiden Jokowi sebelumnya meninjau alutsista di Pindad Turen dan menyempatkan mampir ke Pasar Bululawang untuk menyapa masyarakat.