Kantor Bawaslu Terbakar, Warga Dengar Ledakan dan Lihat Kendaraan Sebelum Kejadian
Kantor Bawaslu Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah hangus terbakar. Aktivitas bakal pindah ke kantor Bawaslu Provinsi Kalteng. Walakin, warga melihat kejanggalan di kejadian tersebut.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Kantor Badan Pengawas Pemilu Kota Palangkaraya hancur terbakar. Saksi melihat dua kendaraan keluar dari kantor tersebut sebelum kejadian dan mendengar dua kali ledakan.
Kantor Bawaslu Kota Palangkaraya yang terbakar merupakan kantor milik pemerintah kota. Sebelumnya kantor tersebut dipakai oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palangkaraya. Sejak 2020, Bawaslu menempati gedung tersebut.
Dari pantauan Kompas pada Kamis (20/7/2023) pagi, garis polisi dipasang di sekeliling gedung yang hampir 100 persen hangus terbakar. Bagian atap sebagian besar runtuh dilalap api. Sisa kerangka terlihat hangus di beberapa bagian kerangka, bahkan terlihat asap masih mengepul.
Seluruh jendela hancur terbakar. Di bagian dalam sebagian tembok yang memisahkan ruangan juga rusak berat. Sementara kursi dan meja sebagian besar hangus terbakar. Di bangunan bagian belakang yang agak terpisah dari gedung utama ludes terbakar.
Di dalam bangunan itu terlihat dokumen bertumpuk yang sebagian hangus. Di sebelah bangunan itu terdapat sebuah bangunan yang hampir seluruh temboknya runtuh. Pohon-pohon di bagian belakang juga langsung terbakar.
Mida (42), warga yang tinggal di sebelah kantor tersebut, mengungkapkan, dirinya sudah bangun pada pukul 02.50. Ia biasa bangun pagi untuk menyiapkan makanan untuk warungnya. Saat masih di dalam kamar ia mencium bau kayu terbakar entah dari mana sumbernya. Saat itu tak ada suara apa pun, hanya bau kayu terbakar.
”Saya tidak langsung keluar karena biasanya juga orang di belakang rumah suka bakar sampah. Tetapi bau ini enggak biasa, bukan bau kabel terbakar, ini seperti kayu terbakar,” ungkap Mida.
Awak media meliput kantor Bawaslu Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang hancur terbakar pada Kamis (20/7/2023) dini hari. Hampir 100 persen gedung tersebut hancur terbakar.
Pada pukul 04.30, kata Mida, pembantunya datang ke rumah untuk membantunya di warung. Saat itu belum ada kebakaran meski bau hangus masih tercium. Sekitar lima menit setelah itu Mida mendengar ledakan pertama yang begitu besar. Ia juga tak langsung keluar rumah dan masih di dapur.
”Saya pikir itu alat berat di sebelah kantor (Bawaslu) karena biasanya memang kerja malam mereka. Nah, Acil (pembantunya) keluar lalu teriak kebakaran,” ungkap Mida.
Mida menjelaskan, setelah pembantunya keluar dan teriak kebakaran dirinya berusaha mencari bantuan. Sekitar 15 menit setelah ledakan pertama, menyusul ledakan kedua. Namun, kali ini suaranya tak lebih besar dari yang pertama.
”Minta tolong untung orang sebelah bangun jadi ke kantor polisi,” ujar Mida. Petugas kepolisian dan beberapa pemadam pun datang dari arah kantor Polres Kota Palangkaraya yang hanya berjarak 600 meter dari lokasi kejadian.
Laporan pengawasan dan dokumen lain itu semuanya masih aman karena kami gunakan sistem digital. (Satriadi)
Kepala Seksi Pengendali Operasi Komunikasi Penyelamatan DPKP Kota Palangkaraya Sucipto menyampaikan, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, terjadinya kebakaran diduga kuat oleh arus listrik pendek atau korsleting.
Menurut dia, bangunan tersebut merupakan bangunan tua sehingga kemungkinan korsleting sangat besar. ”Berdasarkan informasi dari warga sekitar dan petugas pemadam kebakaran yang pertama kali tiba, api berasal dari bagian ruang arsip yang tiba-tiba dengan cepat membakar seluruh kantor Bawaslu Kota Palangkaraya,” kata Sucipto.
Meski api sudah padam pada pukul 06.00, sekitar pukul 10.00 asap masih terlihat mengepul pada beberapa bagian kayu kerangka bangunan yang hancur terbakar di kantor Bawaslu Kota Palangkaraya, Kalteng, Kamis (20/7/2023).
Tim gabungan kesulitan melakukan upaya pemadaman karena sumber air di lokasi sangat terbatas. Namun, pada pukul 06.00, api dikuasai oleh petugas gabungan.
Ketua Bawaslu Provinsi Kalimantan Tengah Satriadi menjelaskan, untuk sementara aktivitas Bawaslu Kota Palangkaraya akan pindah ke kantor Bawaslu provinsi. Menurut dia, aktivitas bisa berjalan seperti biasa karena banyak dokumen yang terbakar memiliki cadangan yang tersimpan secara digital.
”Laporan pengawasan dan dokumen lain itu semuanya masih aman karena kami gunakan sistem digital,” ungkap Satriadi.
Salah satu ruang arsip yang tidak langsung berhubungan dengan gedung utama kantor Bawaslu Kota Palangkaraya yang ludes terbakar pada Kamis (20/7/2023) dini hari.
Curiga
Mida mengungkapkan, sebelum ledakan pertama saat pembantunya datang, mereka melihat sebuah mobil dan sepeda motor keluar dari gedung tersebut. Mereka terlihat terburu-buru keluar dari gedung.
”Enggak tahu juga itu mobil apa, pokoknya ada mobil. Mungkin mereka mau menyelamatkan diri, tetapi itu yang lihat persis Acil (pembantu saya) karena dia baru datang saat itu setelah (mobil dan sepeda motor) pergi baru kebakaran,” ungkap Mida.
Mida yakin setiap hari ada satpam yang berjaga 24 jam di bangunan tersebut. Namun, saat kejadian, ia hanya melihat warga sekitar yang panik mencari bantuan.
”Mungkin itu (mobil dan sepeda motor) mereka yang jaga mau menyelamatkan diri. Namun, setelah mobil dan espeda motor keluar, baru kejadian,” ungkap Mida.
Kejadian ini mengingatkan kembali peristiwa serupa pada saat mendekati pemilu pada 2015 di mana kantor KPU Provinsi Kalimantan Tengah terbakar. Polisi menduga peristiwa itu disengaja alias dibakar (Kompas, 31/12/2015).