Hari Ketujuh Pencarian, Dua Nelayan Tenggelam di Kabupaten Pesisir Selatan Belum Ditemukan
Tim SAR gabungan masih mencari dua dari tiga nelayan di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang tenggelam saat cuaca buruk pekan lalu. Belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban hingga hari terakhir operasi pencarian.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Tim pencarian dan pertolongan atau SAR gabungan masih mencari dua dari tiga nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang tenggelam saat cuaca buruk pekan lalu. Belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban hingga hari terakhir operasi pencarian.
Tiga nelayan itu bernama Anto (43), David (35), dan Nanda (26), warga Nagari Muaro Gadang Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan. Perahu mereka terbalik saat cuaca buruk di perairan Nagari Muaro Gadang Air Haji, Jumat (14/7/2023) sore.
Jenazah Anto ditemukan terdampar di sekitar pantai pada Sabtu (15/7/2023) pagi. Sementara itu, dua korban lainnya belum ditemukan.
”Pencarian pada hari ketujuh ini, sekitar radius 60 nautical mile (NM) arah ke selatan. Namun, belum ada hasil hingga saat ini. Pencarian tetap kami laksanakan sampai batas waktunya,” kata Abdul Malik, Kepala Kantor SAR Kelas A Padang, Kamis (20/7/2023) pukul 10.00.
Menurut Abdul Malik, Kamis ini merupakan hari terakhir operasi SAR sesuai prosedur standar operasi Basarnas. Jika kedua korban tak juga ditemukan, pihaknya akan rapat dengan unsur-unsur terkait, apakah pencarian dilanjutkan atau diakhiri.
Pencarian sejak Kamis pagi melibatkan tiga tim. Tim 1 mencari di darat menyisiri pantai, tim 2 mencari di laut dengan RIB 02 Padang dengan area pencarian sekitar 35 NM, dan tim 3 mencari di laut dengan LCR Padang dengan area pencarian sekitar 25 NM.
Adapun tim SAR gabungan terdiri dari Unit Siaga SAR Pesisir Selatan, kru Kapala Negara SAR Yudhistira SAR 227, Koramil 02/Ranah Pesisir, Polsek Linggo Sari Baganti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, perangkat pemerintah, dan nelayan setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pesisir Selatan Defri Siswardi mengatakan, hingga kemarin belum terlihat tanda-tanda keberadaan dua korban hilang itu. Bahkan, perahu nelayan yang terbalik juga hilang. ”Tak ada satu pun yang muncul ke permukaan,” katanya.
Defri menjelaskan, ketiga nelayan tersebut sebelumnya menggunakan perahu kecil ke tengah laut untuk menjemput tangkapan ikan di kapal bagan nelayan, Jumat lalu. Saat itu, arus pasang laut tinggi disertai angin kencang.
Saat menuju kembali ke arah muara, mesin perahu ketiga nelayan itu mati sehingga terombang-ambing. Perahu mereka dihantam gelombang dan terbalik. ”Ketiga nelayan tersebut tenggelam,” kata Defri.