Pawai Obor hingga Bursa Kerja Meriahkan HUT Ke-654 Kota Cirebon
Beragam kegiatan bakal memeriahkan Hari Jadi Ke-654 Kota Cirebon, Jawa Barat, yang jatuh pada Rabu (19/7/2023). Aneka acara itu mulai dari pawai ratusan obor, kirab budaya, hingga bursa kerja.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Beragam kegiatan bakal memeriahkan Hari Jadi Ke-654 Kota Cirebon, Jawa Barat, yang jatuh pada Rabu (19/7/2023). Aneka acara itu mulai dari pawai ratusan obor, kirab budaya, hingga bursa kerja. Pemkot pun mengajak masyarakat aktif terlibat.
Rangkaian acara menyambut hari jadi itu dibuka dengan Kirab Ziarah Makam Sunan Gunung Jati pada Selasa (18/7/2023) siang. Dalam kirab itu, forum koordinasi pimpinan daerah Kota Cirebon bersama perwakilan keraton, kecamatan, dan warga akan berjalan kaki sekitar 5 kilometer.
Kirab mengambil start dari Balai Kota ke Makam Sunan Gunung Jati, pemimpin Cirebon abad ke-15 yang juga Wali Sanga atau tokoh penyebar agama Islam di Jawa. Di sana, rombongan menunaikan shalat Ashar dan berziarah. Hari jadi kota juga bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah.
”(Peringatan) Hari jadi tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Sebelumnya, (fokusnya) kemeriahan untuk masyarakat. Kalau sekarang, tetap meriah, tetapi lebih pada khidmatnya arti dari 1 Muharam (Tahun Baru Islam),” ujar Ketua Panitia Hari Jadi Ke-654 Kota Cirebon Kadini.
Itu sebabnya, pihaknya menggelar pawai obor yang diikuti oleh 654 siswa pada Kamis (20/7/2023) malam, bertepatan dengan pembacaan Babad Cirebon atau catatan berdirinya Cirebon. Tradisi sejak tahun 1529 ini untuk menyambut Tahun Baru Islam yang juga hari jadi Kota Cirebon.
Pawai obor itu dimulai dari Balai Kota menuju Keraton Kanoman, berjarak sekitar 2,5 kilometer. Di keraton, peserta pawai akan mengikuti pembacaan Babad Cirebon. Babad ini mengisahkan asal mula Cirebon dari Pangeran Walangsungsang hingga pembukaan pedukuhan di Lemahwungkuk.
Titik awal pedukuhan itu berada di kompleks Keraton Kanoman pada 1 Sura 1367 Saka yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam 866 Hijriah atau 1445 Masehi. Inilah yang menjadi asal mula lahirnya Cirebon. Itu sebabnya, pemkot menetapkan setiap 1 Muharam sebagai hari jadi Kota Cirebon.
Menurut Kadini, pada Rabu atau 1 Muharam 1445 Hijriah akan digelar upacara peringatan hari jadi dan Sidang Istimewa Paripurna di kantor DPRD setempat pada pagi hari. Pada siang hari, pemkot akan meresmikan pengoperasian koridor 2 bus rapid transit (BRT).
Setelah itu, masih banyak rangkaian acara hari jadi Cirebon, termasuk Panggung Kreatif Pelajar dan Cirebon Expo pada 24–27 Juli dari pagi hingga sore. Cirebon Expo bakal menyuguhkan lomba seni budaya antarpelajar dan wadah promosi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ada juga operasi katarak gratis oleh Perumda Farmasi Ciremai untuk 60 warga pada 27 Juli. Pada 26-27 Juli, panitia bersama dinas tenaga kerja menggelar job fair atau bursa kerja di Grage City Mall. ”Nanti, disiapkan 1.800 lowongan kerja dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Kami ingin masyarakat ikut terlibat dalam acara ini dan pembangunan kota.
Pada 30 Juli akan berlangsung kirab budaya. ”Kami akan buat tari tayub oleh 1.000 penari dari semua sanggar seni yang ada di Cirebon. Mereka akan menari dari Balai Kota sampai Alun-alun Kejaksan. Pengunjung juga diharapkan menari. Pesannya adalah kita harus guyub,” ujarnya.
Menurut Kadini, pesan itu sesuai tagline hari jadi, yakni ngobeng maning. Dalam masyarakat Cirebon, ngobeng bermakna menawarkan diri untuk membantu sesuai perannya masing-masing. ”Kami ingin masyarakat ikut terlibat dalam acara ini dan pembangunan kota,” katanya.
Kadini mengakui, ada beberapa acara tahunan saat hari jadi yang tidak digelar kali ini. Salah satunya lomba lari 10 kilometer di jalan protokol kota. Padahal, warga cukup antusias mengikuti kegiatan itu. ”Ini karena waktu mepet. Persiapannya hanya dua minggu,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cirebon Andi Armawan menambahkan, hari jadi Cirebon kali ini juga menjadi momentum meningkatkan pelayanan transportasi publik bagi warga. Pihaknya akan meluncurkan BRT dengan tiga armada bus di koridor 2 mulai Kamis.
Koridor itu mencakup rute Terminal Harjamukti, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jend Sudirman, Angkasa, Katiasa, Argasunya, hingga jalan protokol, seperti di Cipto Mangunkusumo dan Siliwangi. ”BRT ini masuk ke wilayah selatan, yang sudah ditunggu oleh masyarakat,” katanya.