Penyerangan Warga di Papua Tengah Kembali Terjadi, OPM Akui Terlibat
Kekerasan terhadap warga di Papua Tengah terus terjadi pada tahun ini. Seorang pedagang di Kabupaten Intan Jaya luka berat akibat dibacok KKB.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA, NINA SUSILO
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jaringan Organisasi Papua Merdeka kembali melukai warga sipil di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Sabtu (15/7/2023) pukul 06.10 WIT. Kejadian ini rentan terus berulang saat pelakunya tidak kunjung ditangkap.
Korban adalah pedagang bernama Oktari Andi (40). Dia terluka berat setelah leher bagian belakangnya dibacok orang tidak dikenal menggunakan parang. Perbuatan itu diduga sudah direncanakan sebelumnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pura-pura hendak belanja, pelaku sengaja datang ke kios korban. Saat korban hendak mengambil barang yang dipesan, pelaku langsung menyabetkan parangnya.
”Pelaku langsung melarikan diri ke arah Kampung Wandoga. Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku bertubuh tinggi, menggunakan jaket berwarna hitam, dan celana pendek jeans,” papar Ignatius.
Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Afrizal menuturkan, korban terluka sobek di leher sepanjang 12 sentimeter. Setelah dirawat di puskesmas setempat, korban dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Mimika.
Afrizal menambahkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengidentifikasi saksi-saksi. ”Kami berjanji mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya,” tambahnya.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Sebby Sebom menyatakan, pihaknya terlibat dalam penyerangan itu. ”Intan Jaya merupakan salah satu daerah zona perang antara kami dan TNI-Polri. Kami meminta pendatang segera meninggalkan daerah itu demi keselamatannya,” tegas Sebby.
Kejadian ini menambah daftar korban konflik di tanah Papua. Sebelumnya, Ripin, pengojek motor tewas dengan 23 tusukan di tubuhnya di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Selasa (11/7/2023) malam. OPM menyatakan membunuh Ripin. Korban dianggap intelijen TNI yang menyamar.
Kunjungan Wapres
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengeklaim, pemerintah sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk mengatasi gangguan keamanan. ”Kita akan membangun strategi melalui pembangunan teritorial defensif aktif,” ujarnya di Kampung Wasegi, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu. Dia meninjau peremajaan kelapa sawit di daerah itu.
Pembangunan teritorial defensif aktif adalah istilah yang sebelumya disebutkan Wapres merujuk pada pendekatan humanis, pendekatan-pendekatan teritorial di Papua. Semua diharapkan dilakukan dengan ketegasan-ketegasan.
Wapres mengatakan, salah satu bentuk pembangunan kesejahteraan itu dilakukan dengan meremajakan sawit dan membangun pabrik sawit di Manokwari. Harapannya, hal itu bisa menyejahterakan masyarakat.
Wapres menambahkan, selain otonomi khusus, dibentuk pula badan pengarah percepatan pembangunan Papua (BP3-OKP). Harapannya, pembangunan berjalan baik dan memberi manfaat kepada masyarakat Papua. Namun, masyarakat Papua diharap tidak mengganggu jalannya pembangunan.
”Supaya teman-teman yang masih bikin rusuh itu, sebaiknya kembali ke pangkuan Papua Sejahtera. Tanah Papua untuk Papua. Kalau masih ada (rusuh) seperti itu akan mengganggu jalannya pembangunan dan akan memperlambat munculnya kesejahteraan,” tuturnya.