Mayat Tidak Utuh Mengapung di Muara Sungai di Muna
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mayat tersebut diduga adalah La Ode Kaimuddin (74), warga setempat yang berprofesi sebagai petani. Ia dilaporkan hilang saat ke kebun pada Jumat, pekan lalu.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Sesosok jenazah tanpa tubuh bagian bawah ditemukan mengapung di sebuah Sungai Lambiku di Muna, Sulawesi Tenggara. Diduga dimangsa buaya, mayat itu akan diotopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Kepala Kepolisian Sektor Tampo Inspektur Satu Fajar Hidayat mengatakan, warga pencari kepiting menemukan jenazah itu di muara Sungai Lambiku, Muna, Kamis (13/7/2023) petang. Awalnya, warga mengira korban adalah bangkai binatang.
”Setelah dicek, ternyata potongan tubuh manusia. Ia segera melapor dan kami lantas memeriksanya. Ternyata benar, seorang pria dengan tubuh tidak lengkap. Bagian pinggang ke bawah hilang,” kata Fajar dihubungi dari Kendari, Jumat (14/7/2023).
Jenazah diduga La Ode Kaimuddin (74), petani setempat. Empat hari sebelumnya, dia dilaporkan hilang oleh keluarganya. Kerabat yang datang ke rumah sakit cukup yakin jenazah itu adalah La Ode Kaimuddin. Dasarnya, bentuk fisik bagian tubuh yang tersisa.
Sejauh ini, Fajar menduga pria ini tewas akibat diterkam buaya. Alasannya, tubuh korban tercabik-cabik dengan bentuk tubuh tidak utuh. Apalagi, muara Sungai Lambiku, yang dikenal sebagai habitat buaya, berdekatan dengan kebun korban.
Meski begitu, Fajar tetap merekomendasikan agar korban diotopsi. Tujuannya, mengetahui pasti identitas korban dan penyebab kematiannya.
”Hari ini kami urus administrasinya dan dikirim ke RS Bhayangkara Kendari. Keluarga juga setuju agar hal ini terang benderang,” tambahnya.
La Ode Maulana, keluarga korban, tidak begitu yakin dengan dugaan korban diterkam buaya. Sebab, korban dikenal fokus bekerja di kebun dan sangat jarang turun ke sungai.
”Dia tidak pernah ke sungai, mau bikin apa di situ. Bisa saja ada yang berniat jahat ke beliau,” ucapnya.
Korban diketahui keluar dari rumah untuk ke kebun pada Jumat pekan lalu. Hingga malam, korban tidak kunjung pulang. Keluarga akhirnya melaporkan bahwa korban hilang pada Minggu (9/7/2023).