Lift Jatuh di Bandar Lampung, 7 Pekerja Bangunan Tewas
Tujuh pekerja bangunan tewas dan dua lainnya kritis setelah lift barang yang mereka tumpangi jatuh pada Rabu (5/7/2023) petang. Insiden ini masih diselidiki polisi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Lift barang yang ditumpangi sembilan pekerja bangunan di Sekolah Dasar Islam Az-Zahra, Kota Bandar Lampung, Lampung, jatuh pada Rabu (5/7/2023) sore. Akibat insiden tersebut, tujuh pekerja tewas dan dua lainnya dalam kondisi kritis. Insiden jatuhnya lift tersebut masih dalam investigasi berbagai pihak.
Ketujuh korban tewas dalam insiden tersebut adalah Udin (65), Rahmatullah (38), Selamet Saparudin (44), Romi (32), Edi Mulyono (38), Asep Nursyamsi (39), dan Ahmad Burhan (39). Sementara dua korban luka, yakni Sutiaji (26) warga Pesawaran dan Herizal (41) warga Bandar Lampung.
Tujuh korban merupakan warga Bandar Lampung. Sementara dua korban lainnya merupakan warga Kabupaten Lampung Selatan dan Pesawaran.
Para korban umumnya mengalami patah tulang tangan dan kaki. Sejumlah korban juga mengalami luka pada bagian kepala.
Saat ini, ketujuh korban meninggal telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Sementara dua korban luka masih dirawat insentif di RS Bumi Waras Bandar Lampung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dennis Arya Putra menuturkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengunjungi keluarga korban. Saat ini, polisi juga masih mengumpulkan petunjuk dan memeriksa empat saksi untuk menyelidiki penyebab jatuhnya lift tersebut.
”Kami akan memanggil pemilik sekolah dan pihak terkait yang bertanggung jawab terkait dengan peristiwa itu,” kata Dennis saat meninjau lokasi SD Islam Az-Zahra, Kamis (6/7/2023).
Berdasarkan pantauan Kompas, pada Kamis pagi, sejumlah pihak masih tampak mendatangi SD Islam Az-Zahra. Selain aparat dari Polresta Bandar Lampung, aparat kepolisian Polda Lampung juga tampak meninjau lokasi kejadian. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, dan BPJS Bandar Lampung.
Menurut Dennis, peristiwa lift jatuh tersebut terjadi pukul 16.30. Namun, polisi baru mengetahui kejadian itu sekitar pukul 18.30 WIB. Hingga kini, polisi belum menerima laporan dari pihak sekolah. Meski begitu, polisi proaktif melakukan penyelidikan atas tragedi itu.
Karena sesungguhnya ini merupakan lift pengangkut barang, tapi diisi oleh sembilan pekerja.
Berdasarkan hasil penyelidikan, lift yang ditumpangi sembilan pekerja bangunan itu merupakan lift barang. Saat kejadian, para pekerja sedang melakukan renovasi sport center di lantai lima. Tiba-tiba, lift yang mereka tumpangi terjatuh dari lantai lima ke lantai satu.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Kombes Reynold EP Hutagalung menuturkan, Polda Lampung membantu penyelidikan insiden jatuhnya lift yang menewaskan tujuh pekerja. Saat ini, pihaknya tengah melakukan investigasi terkait perusahaan yang melakukan renovasi di gedung sekolah tersebut.
”Kami melaksanakan tugas penyelidikan apakah ada suatu kelalaian dan menentukan unsur pidana dalam insiden ini,” kata Reynold.
Dari hasil penyelidikan, lift tersebut jatuh karena tali pangaitnya putus. Dugaan sementara, jatuhnya lift karena kelebihan beban. ”Karena sesungguhnya ini merupakan lift pengangkut barang, tapi diisi oleh sembilan pekerja,” katanya.
Sementara itu, Kepala SD Az-Zahra Iqbal Hafidz Hakim menyatakan, pihak sekolah tidak ada niatan untuk menutupi insiden tersebut. Saat kejadian, sekolah dalam kondisi sepi. Sementara itu, petugas satpam yang mengetahui kejadian tersebut fokus untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit. ”Terkait laporan, bukan ditutupi, tapi karena semua sedang shock,” ujarnya.