Modal Kekuatan Konektivitas, Indosat Berdayakan Kelompok Perempuan
Konektivitas menjadi kekuatan untuk memberdayakan kelompok perempuan di destinasi pariwisata superprioritas. Di sisi lain, pemasaran produk kreatif perempuan mengahadapi tantangan besar.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Kekuatan konektivitas menjadi modal bagi Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) untuk memberdayakan kelompok perempuan di Indonesia melalui industri kreatif dan bisnis dalam jaringan atau online. Sejak tahun 2021, 10-15 persen dari 17.705 perempuan di Indonesia dapat mengembangkan industri kreatif dan penjualan online.
SVP Head of Corporate Communication Indosat Steve Saerang di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (6/7/2023), mengatakan, pihaknya gencar melakukan penjaring terhadap kelompok perempuan di Indonesia. Mereka fokus di wilayah yang menjadi destinasi pariwisata superprioritas.
Destinasi dimaksud adalah Likupang di Sulawesi Utara, Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di NTT. ”Saat ini kami sedang menyiapkan pelatihan di Labuan Bajo. Sekitar 300 orang sudah mendaftar melalui laman di sheHacks.id,” ujarnya.
Menurut dia, prosedur yang ditetapkan tidak terlalu rumit. Calon peserta adalah perempuan Indonesia yang tergabung dalam tim dengan jumlah maksimal tiga orang. Mereka melakukan registrasi secara daring, lalu mengajukan proposal berubah ide bisnis atau model produk yang sudah dikerjakan. Tak ada batasan umur dalam program tersebut.
Indosat, lanjutnya, akan melakukan pelatihan terhadap peserta secara bertahap hingga akhirnya peserta dinyatakan lulus dan mendapat pendampingan khusus termasuk bantuan modal. Besaran modal sangat bergantung pada kebutuhan usaha.
Konektivitas adalah kekuatan Indosat yang dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan kelompok perempuan (Steve Saerang).
Untuk peserta yang membuat produk, pihak Indosat akan membantu pemasaran secara daring dengan menggunakan jaringan yang dimiliki. ”Konektivitas adalah kekuatan Indosat yang dapat dimanfaatkan untuk memberdayakan kelompok perempuan,” ucapnya.
Untuk wilayah NTT, Indosat terus memperluas jaringan telekomunikasi melalui berbagai fasilitas pemancar. Telah terbangun 276 pemancar dari target 312 atau sekitar 80 persen. Keberadaan pemancar yang didukung kualitas layanan yang kuat dan biaya terjangkau diharapkan dapat membantu masyarakat, termasuk kegiatan bisnis di dalamnya.
Kekuatan perempuan
Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti mengatakan, perempuan memiliki potensi yang besar dalam perekonomian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia.
womenpreneur,
Program pemberdayaan perempuan tersebut merupakan kerja sama antara Indosat dan Kemenparekraf dengan fokus ke destinasi pariwisata superprioritas. Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah pusat yang dengan berbagai sumber daya telah memajukan sektor pariwisata di sana.
Labuan Bajo dikenal dengan keunggulannya adalah reptil purba komodo yang hidup di sana. Reptil tersebut diklaim satu-satunya yang ada di dunia saat ini. Selain itu, banyak pesona keindahan alam perbukitan hingga bawah air mengundang wisatawan untuk datang ke sana.
Terkait pemberdayaan kelompok perempuan, produk kreatif perempuan di Labuan Bajo sering kali terhambat oleh minimnya akses pasar. Hal ini menjadi tantangan terbesar. ”Coba lihat di toko oleh-oleh, hampir semua produk itu dibawa dari luar NTT,” kata Heldi (35), pelaku wisata.
Ibu rumah tangga itu menuturkan, ketika momen Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Labuan Bajo pada Mei 2023, banyak uang dibawa keluar daerah. Pasar di Labuan Bajo kini dikuasi pengusaha dari luar sehingga berpotensi membuat masyarakat lokal hanya jadi penonton.